Rupiah Mata Uang Terbaik di Asia & Nomer 6 di Dunia: Kinerja Impresif di Kuartal I-2023

Bacamedi.com,-Rupiah Mata Uang Terbaik di Asia & Nomer 6 di Dunia: Kinerja Impresif di Kuartal I-2023

Rupiah, mata uang nasional Indonesia, telah menunjukkan kinerja yang mengesankan di kuartal pertama tahun 2023.

Pada periode Januari hingga Maret, mata uang ini berhasil menguat sebesar 3,8% terhadap dolar AS, sehingga menjadi mata uang terbaik di Asia dan nomor enam di dunia.

Bahkan pada perdagangan Jumat terakhir di bulan Maret, rupiah mencapai level terkuat sejak 3 Februari lalu, yakni Rp 14.990/US$.

Meskipun volatilitas masih terjadi pada pasar finansial Indonesia, sentimen pelaku pasar yang membaik terlihat dari penguatan bursa saham AS (Wall Street) pada Jumat pekan lalu.

Hal ini disebabkan oleh rilis data inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dari prediksi Dow Jones.

Data inflasi PCE menjadi acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneter.

Sehingga pertumbuhan yang semakin rendah memperkuat ekspektasi The Fed tidak menaikkan suku bunga lagi.

Pasar memperkirakan The Fed bahkan bisa memangkas suku bunganya pada September nanti.

Namun, data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan dirilis pada Jumat pekan depan masih menjadi acuan The Fed untuk menentukan kebijakan selanjutnya.

Dari dalam negeri, data inflasi menjadi perhatian utama, Yang akan menjadikan Rupiah Uang Terbaik Asia

Konsensus pasar memperkirakan inflasi tahunan (year on year/yoy) akan menembus 5,15% pada bulan ini, lebih rendah dibandingkan pada Februari yang tercatat 5,47%.

Hal ini tentunya menjadi kabar baik, karena inflasi menurun saat memasuki bulan Ramadhan yang biasanya menjadi puncak tertinggi.

Secara teknikal, rupiah saat ini berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200.

Ruang penguatan terbuka lebih besar karena pengurangan Mata Uang Garuda (rupiah), terakselerasi menembus level psikologis setelah melewati Rp 15.090/US$.

Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50% yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Selama rupiah dapat bertahan di bawah level psikologis Rp 15.000/US$.

Baca : Nama Mata Uang Di Benua Asia

Pemerintah Berencana Meredominasi Rupiah

Rupiah Mata Uang Terbaik di Asia & Nomer 6 di Dunia: Kinerja Impresif di Kuartal I-2023

Rupiah Uang Terbaik Asia

Mata uang Garuda berpeluang menguat lebih jauh ke kisaran Rp 14.900/US$ – Rp 14.840/US$ yang menjadi support kuat pekan ini.

Namun, ada juga risiko pelemahan rupiah terutama jika indikator Stochastic pada grafik harian memasuki wilayah jenuh jual (oversold).

Bagi Indonesia, penguatan rupiah tentu menjadi berita baik karena akan berdampak positif terhadap ekonomi dan stabilitas keuangan negara.

Dengan rupiah yang menguat, impor barang-barang dari luar negeri menjadi lebih murah, sehingga dapat menekan inflasi dan memperkuat daya beli masyarakat.

Selain itu, kepercayaan investor terhadap Indonesia juga akan semakin meningkat, sehingga dapat menarik investasi asing yang lebih besar ke dalam negeri.

Meski demikian, perlu diingat bahwa kondisi perekonomian global masih terus berfluktuasi dan tidak stabil.

Oleh karena itu, penguatan rupiah juga perlu dilihat secara hati-hati dan waspada terhadap kemungkinan adanya gejolak yang tidak terduga di masa depan.

Pada akhirnya, penguatan rupiah menjadi bukti kuat bahwa ekonomi Indonesia mampu bertahan di tengah-tengah tekanan global.

Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi dan dirayakan. Namun, tantangan dan risiko masih ada di depan, dan perlu diatasi dengan strategi yang tepat.

Dengan kerja keras dan kebijakan yang bijaksana, Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang di masa depan.

Sanggahan: Artikel ini sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya sumber informasi dalam membuat keputusan investasi.

Meskipun Kami menyajikan data dan analisis terkini, tetaplah penting untuk melakukan riset dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pergerakan mata uang dan pasar finansial secara keseluruhan.

Perlu diingat bahwa pasar finansial cenderung sangat fluktuatif dan rentan terhadap perubahan sentimen pasar, berita ekonomi, dan gejolak politik.

Uphas- Investasi Mata Uang Tidak Menguntungkan

Oleh karena itu, keputusan investasi sebaiknya didasarkan pada pengambilan risiko yang bijak dan mengikuti prinsip diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko.

Terus Ikuti Kami untuk mendapatkan Informasi Terbaru di Google News

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.