Wisata Candi Dieng ; Pesona Negeri Atas Awan, Budaya dan Alam

Wisata Candi Dieng ; Pesona Negeri Atas Awan, Budaya dan Alam – Dataran Tinggi Dieng, banyak orang menyebutnya dengan “Negeri Di Atas Awan”, dimana 80 % pesona Dieng terletak di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan 20 % di Kabupaten Wonosobo.

Mengapa di sebut negeri atas awan?

Karena daerah ini berada di ketinggian 2.093 meter di atas permukaan laut dan sering diselimuti kabut sehingga membuat siapa saja yang berada di daerah tersebut seperti sedang berada di khayangan.

Suhu berkisar 12 – 20 derajat Calcius di siang hari dan 6 – 10 derajat Calcius pada saat malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 derajat calcius di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas (Embun Racun) karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa kawi : “di” yang berarti “tempat” atau  “gunung” dan “Hyang” yang bermakna dewa.

Dengan demikian, dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.

Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah.

wisata candi dieng

Berwisata ke Dieng, anda tidak hanya disuguhi indahnya pesona alam dieng, namun juga mengenal candi-candi peninggalan purbakala abad ke 7, serta melihat dari dekat aktivitas gunung berapi hingga ke bibir kawah dan melakukan berbagai atraksi wisata selama di Dieng.

#1. Situs-Situs Purbakala Dieng

Candi Dieng merupakan kumpulan candi hindu beraliran Syiwa yang terletak di kaki pegunungan Dieng Banjarnegara Jawa Tengah, ini di prediksi oleh para ilmuan merupakan candi tertua di Jawa.

Candi – candi di kawasan Candi Dieng terbagi dalam beberapa kelompok, dan lokasinya tersebar di kawasan Dieng Candi – candi tersebut dinamakan berdasarkan nama tokoh dalam cerita wayang yang diadopsi dari Kitab Mahabarata.

5 Wisata Candi yang bisa Anda Kunjungi

(Pertama) Kompleks Candi Arjuna

Kompleks Candi Arjuna terdiri dari 5 buah candi yang tersusun dalam dua deret mengarah ke utara – selatan.

Deret sebelah timur terdiri dari empat bangunan candi yang semuanya menghadap ke barat, yaitu Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra.

Sedangkan deret sebelah barat hanya tinggal satu candi, yaitu Candi Semar yang menghadap ke timur berhadapan dengan Candi Arjuna.

Pada candi – candi ini digambarkan Dewa – Dewa pendamping utama Siwa, kecuali pada Candi yang istimewa yaitu Srikandi yang digambarkan pada relung-relung semua dewa-dewa utama Agama Hindu yaitu Brahmana, Siwa dan Wisnu. Di komplek ini juga terdapat sisa-sisa bangunan yang merupakan asrama atau tempat tinggal bagi orang-orang yang menjaganya maupun berziarah kesini.

(Kedua) Candi Gatotkaca

Candi Gatotkaca terletak disebelah barat Telaga Balekambang dan di kaki bukit Pangonan dan menghadap ke timur. Perjalanan menuju Candi ini cukup singkat karena letaknya cukup dekat dengan kelompok Candi Arjuna. Candi Gatotkaca memiliki kala-makara yang khas. Kala berupa wajah raksasa yang menyeringai tanpa rahang bawah, sedangkan makara berupa ukuran sulur-sulur.

(Ketiga) Kelompok Candi Setyaki

Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Petruk dan Candi Gareng, terletak tidak jauh dari Candi Gatotkaca di dekat gangsiran aswatama. Namun saat ini yang masih bisa dilihat bangunannya hanya Candi Setyaki, sementara Candi lainya hanya tersisa reruntuhanya saja.

(Keempat) Kelompok Candi Dwarawati

Kelompok Candi Dwarawati terletak paling utara diantara candi-candi di dataran Tinggi Dieng dan didirikan dikaki gunung Prahu. Kunjungan ke Candi ini dapat dilakukan dalam perjalanan kembali dari Candi Bima dan Kawah Sikidang.

wisata dieng

Kelompok Candi Dwarawati terdiri atas 4 candi, yaitu Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu, dan Candi Margasari. Akan tetapi, saat ini yang berada pada kondisi relatif utuh hanya Candi Dwarawati. Di halaman depan candi terdapat susunan batu yang mirip sebuah lingga dan yoni.

(Kelima) Candi Bima

Candi Bima dibangun dengan gaya arsitektur India, tepatnya campuran gaya arsitektur India Utara dan India Selatan. Bagian atap candi Bima terdiri dari beberapa tingkatan dimana di tiap tingkatan atap terdapat hiasan kepala yang disebut “Arca Kudu”. Ini yang merupakan keunikan dari Candi Bima karena tidak ditemukan di candi yang lain.

Candi termuda di Dieng ini merupakan yang terbesar dan paling tinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, konon yang paling wingit (bertuah). Walaupun hanya terdapat satu candi saja, tapi memiliki keunikan di banding candi lain.

#2. Museum Budaya Dan Sejarah Kailasa

Museum Kailasa Dieng merupakan musium kepurbakalaan berisi tentang informasi peradaban masyarakat Dieng, koleksi purbakala etnografi yang dilengkapi dengansarana audio visual. Wisatawan dapat menyaksikan Film terjadinya candi berdurasi 20 menit. Dalam Musium tersebut dapat kita saksikan arca-arca para dewa dalam agama Hindu, Lingga dan Yoni, batu bersurat inskripsi kalamakara dan arca lembu nadini, yang kesemuanya itu berasal dari penemuan di sekitar kompleks candi-candi Dieng Plateau dan sekitarnya.

#3. Pesona Alam Dieng

  1. Telaga Bale Kambang

Telaga ini berada dikompleks Candi Arjuna, merupakan bekas letusan Gunung Dieng yang paling besar ribuan tahun yang lalu dan saat ini tergenang air. Disana ada suatu kepercayaan bahwa siapa yang berkunjung dapat melihat balai-balai (dipan) mengambang ia akan mendapat keberuntungan.

  1. Kawah Sikidang

Kawah Sikidang merupakan kawah yang sangat unik dengan karakteristik dapat berpindah dari satu tempat yang lain seperti seekor kidang (rusa) sehingga di sebut kawah sikidang. Kawah ini aman untuk dikunjungi dan dapat dilihat dari jarak dekat bahkan dari bibir kawah.

  1. Telaga Mardada

Telaga mardada merupakan bekas lubang kepundan yang kemudian berisi air. Telaga ini merupakan telaga terluas di kawasan wisata dataran tinggi Dieng yaitu kurang lebih 21 hektar. Telaga mardada dengan airnya yang jernih membiru dan udara yang sejuk segar adalah objek wisata alam yang indah dan mempesona.

  1. Kawah Sileri

Kawah Sileri merupakankawah terluas di Dieng. Selain memiliki panorama yang indah, warna airnya berwarna putih seperti leri (air rebusan beras) sehingga di sebut Kawah Sileri.

wisata dieng

Kawah Sileri merupakan kawah yang aman untuk dikunjungi dengan mudah dapat ditempuh kendaraan bermotor atau mobil 4 kilometer dari komplek Candi Arjuna.

  1. Kawah Candradimuka

Kawah Candradimuka terjadi karena letusan gunung Pagerkandang yang menyebabkan tanah-tanah di sekitarnya, termasuk lereng gunung jimat merekah.

Dari rekahan tersebut munculah gas panas bumi yang mencapai 92 derajat calcius. Menurut cerita mahabarata kawah ini dipakai untuk menggodog Gatotkaca agar sakti mandraguna. Kawah ini dianggap paling bertuah sehingga setiap satu syuro di pakai untuk acara ritual ruwatan.

  1. Sumur Jalatunda

Sumur itu dulunya lubang kapundan yang telah mengalami letusan dahsyat dan menjadi sumur dengan kedalaman 100 meter dengan luas sumur mencapai 90 meter persegi.Masyarakat sekitar percaya bahwa barang siapa berhasil melemparkan batu tiga kali berturut-turut sampai kesebrang sumur, maka keinginannya bisa terwujud.

wisata dieng

Sebenarnya masih banyaktempat-tempat lain yang bisa di kunjungi, misalnya telaga warna, Dieng plateau, Theater, Tuk Bima Lukar, Bukit Sikunir, Bukit Pangonan, Gunung Perahu, Telaga Dringo, Padang savana, Curug Sirawe dan lain-lain.

Baca juga :

Simpan

Simpan

2 pemikiran pada “Wisata Candi Dieng ; Pesona Negeri Atas Awan, Budaya dan Alam”

  1. Hmm betul mas dedy…Wisata Dieng cocok untuk liburan, apalagi bagi masyarakat kota yang sehari-hari sibuk dengan rutinitas, ke dieng akan menyegarkan pikiran…salam mas dedy..

  2. Dieng memang dari dulu menyimpan banyak pesona ya Mas…
    Ajak-ajak dong Mas, kalau mau berangkat lagi hehe.. 😀
    Salam,

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.