Tidak Hanya Tubuh, Jiwa kita Juga Perlu Eksistensi

Tidak Hanya Tubuh, Jiwa kita Juga Perlu Eksistensi – Manusia modern seperti sekarang kerapkali ingin dianggap ada dari manusia yang lain (eksis), mereka menonjolkan keberadaanya dengan cara masing-masing.

Dampak dari perkembangan informasi di Indonesia juga mempengarui, sekarang orang dengan mudah dapat eksis dengan cara foto-foto lalu kemudian di upload ke media sosial.

Fotonya pun macam-macam dari foto bersama teman-teman kerjaanya, hingga foto akan makan pun tak luput dari jepretan kamera.

Ilustrasi spiritualitas manusia

Data dari beberapa sumber mengatakan bahwa penggunaan media sosial di Indonesia selalu menempati urutan atas, Facebook merupakan media sosial paling favorit di Indonesia, disusul Twitter, nah sekarang masyarakat Indonesia mulai bergeser ke Instagram.

Media sosial di Indonesia sekarang memerankan posisi yang penting, karena memang penggunanya banyak dan rata-rata mereka berusia produktif.

Dari sisi bisnis jelas sangat menggiurkan, dari sisi politik tak kalah menggemaskan imbasnya media sosial sekarang penuh dengan kepentingan, yang paling mendasar adalah kepentingan untuk mendapatkan eksistensi diri.

Sekarang kemana-mana orang selalu eksis, foto-fotolah, apalah, dipekerjaan ingin terlihat menonjol dihadapan Si bos, diperkuliahan pun sama, pamer sedang melanjutkan S2, S3 misalnya. Hemm.

Sayangnya semua itu tidak diimbangin dengan mengeksiskan jiwa masing-masing, selain tubuh (fisik) nyatanya jiwa juga perlu eksis. Sekarang banyak ditemui orang banyak harta namun dia tak merasa bahagia.

Iya tubuhnya eksis namun jiwanya kosong, hampa. Padahal kebahagiaan muncul dari rasa dimana jiwa yang memerankan peran utama.

Belum terlambat, asah jiwa kita juga supaya eksis dihadapan Tuhannya, bila itu sudah dilakukan maka di depan manusia yang lain akan menampakkan aura yang berbeda, tentunya aura-aura positif.

Nah pertanyaannya, bagaimana cara kita supaya jiwa kita menjadi eksis. Menurut beberapa sumber hal pertama untuk jiwa kita bisa eksis adalah dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan (jika yang percaya).

Manusia mempunyai dua sisi jasmani dan rohani, jasmani berkaitan dengan fisik sedangkan rohani berkaitan dengan jiwa, fisik bisa diatasi dengan makan, tidur, bersolek.

Namun jiwa? Apakah bisa diatasi dengan hal-hal seperti di atas, tentunya tidak, manusia mahluk spiritual, karena itu asupan untuk jiwa kita tentunya berbeda. Yang paling mungkin bisa kita lakukan adalah tadi, mendekatkan diri pada-Nya.

Ini berlaku bagi agama apapun tidak mengkultus ke salah-satu agama saja, bahkan mungkin orang yang tidak beragama pun dalam dimensi tertentu jiwanya akan merasa kosong.

Pada saat seperti itu mungkin orang tersebut juga melakukan ritual-ritual tertentu meski tidak melalui jalur agama.
Kita tahu orang-orang luar negeri yang memproklamirkan dirinya tidak bertuhan (atheis) ternyata juga jiwa sosialnya tinggi. Gemar membantu terhadap sesama, mungkin dengan jalan itu mereka merasa isi jiwanya.

Meski mereka mengaku tidak beragama namun ketika mereka melakukan hal-hal baik seperti di atas maka jiwa mereka akan terisi seperti layaknya orang beragama, nyatanya agama manapun mengajarkan soal kebaikan bukan?

Salah-satu hal mengisi jiwa dan menciptakan soal kebahagiaan tadi adalah dengan perilaku baik kita terhadap sesama. Wallahu a’lam bissawab.

Simpan

2 pemikiran pada “Tidak Hanya Tubuh, Jiwa kita Juga Perlu Eksistensi”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.