STRATEGI PEMBELAJARAN MENGHAFAL AL QUR’AN DAN HADIST

STRATEGI PEMBELAJARAN MENGHAFAL AL QUR’AN DAN HADIST 
Al Qur’an adalah intisari dan sumber pokok ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Pada awal dakwahnya pembelajaran Al Qur’an adalah salah satu materi utama yang diajarkan kepada umatnya. Dalam pelaksanaannya, Nabi dan para sahabat berkumpul di rumah Arqam bin Abi Al Arqam untuk membaca Al Qur’an, memahami kandungan ayat dengan jalan 
dibaca dan kemudian dihafalkan bersama-sama.
Untuk pembelajaran hadist diawali dari kesadaran umat Islam yang pada masa selanjutnya untuk mendapatkan hadist-hadist dari para sahabat untuk dikumpulkan dan dibukukan. Maka sejak itu menghafalkan hadist menjadi materi yang diajarkan di masjid, kuttab (tempat anak-anak belajar dan menulis, mengajarkan Al Qur’an dan pengetahuan dasar lainnya).
Untuk materi pembelajaran Al Qur’an Hadist di Indonesia sudah dijadikan mata pelajaran yaitu Al Qur’an Hadist. Materi ini mulai diajarkan dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah sampai perguruan tinggi.
Menghafal merupakan salah satu Kompetensi Dasar yang ada dalam mata pelajaran Al Qur’an Hadist. Karena itu guru harus mampu menentukan strategi dan metode pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Ada beberapa strategi dan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menghafal materi Al Qur’an Hadist, diantaranya:

1.    Strategi Indeks Card Match
Stategi ini cukup menyenangkanyang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
Dalam pembelajaran menghafal Al Qur’an Hadist strategi ini bisa digunakan untuk mengulang materi hafalan Al Qur’an Hadist dan terjemahnya. Yaitu anak untuk mencocokkan antara ayat/hadist dengan terjemahnya.
Langkah-langkah pembelajaran:
  1. Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada dalam kelas.
  2. Bagi kelas-kelas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
  3. Pada separuh bagian, tulis ayat/hadist  yang sudah dihafalkan siswa.
  4. Pada separuh kertas yang lain, terjemah dari ayat/hadist yang sudah ditulis.
  5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
  6. Setiap siswa di beri satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktifitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan ayat/hadist dan separuh yang lain akan mendapatkan terjemahnya.
  7. Minta siswa untuk menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu ayat/hadist dan terjemahnya yang mereka dapatkan pada teman yang lain.
  8. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan ayat yang diperoleh dengan keras pada teman-teman yang lain. Selanjutnya ayat/hadist  tersebut diterjemahkan oleh pasangannya.
Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan
2.    Strategi teks acak
Strategi teks acak adalah strategi pembelajaran yang menghadirkan teks yang diacak untuk memahami materi yang ada pada teks tersebut. 
Strategi teks acak ini bisa digunakan dalam pembelajaran menghafal Al Qur’an Hadist, untuk materi di MI kelas 1 misalnya bisa digunakan dalam mengajarkan anak tentang huruf Hijaiyah. Yaitu dengan mengacak huruf Hijaiyah dan kemudian anak supaya mengurutkannya. Dalam pembelajaran di kelas tinggi penggunaan teks acak ini dapat dilaksanakan dengan mengacak potongan-potongan ayat, kemudian siswa diminta untuk mengurutkannya menjadi ayat yang benar.
3.    Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara dalam proses pembelajaran yang mana guru memberikan tugas kepada siswa dan siswa harus mempertanggungjawaban kepada guru.
Metode ini dapat digunakan untuk pembelajaran Al Qur’an Hadist, yaitu anak diberi tugas untuk menghafalkan ayat/hadist kemudian guru meminta anak untuk menghafalkannya di depan kelas agar guru mengetahui hasil dari tugas yang diberikan itu.
Selain strategi dan metode diatas, agar siswa lebih mudah menghafal Al Qur’an dan Hadist, guru bisa membiasakan siswa untuk bersama-sama menghafalkan Al Qur’an dan Hadist, di awal atau akhir pembelajaran. Selain itu guru bisa memperdengarkan surat atau ayat dan hadist yang ditarjetkan untuk dihafal siswa melalui kaset/CD murattal, dengan seperti itu siswa lebih mudah menghafal karena sudah biasa mendengar surat atau ayat dan hadist tersebut.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.