Penilaian Potrofolio : Pengertian dan Tahapannya

Penilaian Potrofolio : Pengertian dan Tahapannya

Penilaian Potrofolio : Pengertian dan Tahapannya
Penilaian Potrofolio : Pengertian dan Tahapannya

Pengertian Penilaian Portofolio

Menurut Abdul Madjid dan Dian Andayani (2005: 192) penilaian portofolio adalah suatu kaidah yang digunakan oleh guru untuk mengumpulkan bukti pencapaian peserta didik dalam satu masa tertentu. Sedangkan Paulson (1991) mengartikan portofolio sebagai berikut: “A portfolio is a purposeful collection of student work that exhibits the student’s effort, progress, and achievement in one or more areas of the curriculum” (portofolio adalah pengumpulan yang disengaja dari pekerjaan peserta didik yang menunjukkan usaha peserta didik, kemajuan dan pencapaian dari satu atau banyak ruang lingkup dalam kurikulum).

Tahap-tahap Penilaian Portofolio 

Penilaian portofolio merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran yang dewasa ini menjadi salah satu alternatif pilihan penilai bagi guru. Proses penilaian portofolio sangat menentukan keberhasilan program pengajaran. Menurut Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004: 100), pada umumnya penilaian portofolio terdiri atas delapan tahapan utama, yaitu : (a) Penentuan tujuan, (b) Penentuan isi portofolio, (c) Penentuan kriteria penilaian, (d) Penentuan format penilaian. (e) penentu koleksi (collection), (f) penentuan menyeleksi evidence (selection), (g) Refleksi (Reflection), dan (h) Hubungan (connection).
Adapaun tahap-tahap penilaian portofolio secara lengkap ada sebelas. Penjelasan masing-masing sebagai berikut :

1. Penentuan tujuan portofolio

Hal yang paling utama dalam penilaian portofolio adalah adanya tujuan (purpose) yang dapat memudahkan dan memberikan arahan yang jelas dalam pencapaian sasaran pelaksanaan penilaian portofolio. Dalam hal ini pendidik harus menentukan tujuan portofolio, apakah untuk memantau proses pembelajaran (process oriented) atau mengevaluasi hasil akhir (product oriented) atau keduanya, apakah penggunaan portofolio untuk proses pembelajaran atau sebagai alat untuk penilaian. Selain itu perlu dipertimbangkan pula apakah portofolio akan diterapkan secara kelompok atau individu.

2. Penentuan isi portofolio

Isi dan bahan penilaian portofolio mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. Isi portofolio haruslah menunjukan kemampuan peserta didik yang sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi daasar, dan indikator pencapaian hasil belajar. Adapun berbagai bahan yang dapat dijadikan isi dalam berkas portofolio menurut Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004 : 39) adalah :
  1. Penghargaan tertulis, misalnya sertifikat mengikuti lomba matematika tingkat kelas, sekolah, kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.
  2. Penghargaan lisan, guru mencatat penghargaan lisan yang diberikan peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
  3. Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas oleh peserta didik, misalnya buku tugas, buku PR, buku kerja, kliping, foto atau gambar.
  4. Daftar ringkasan hasil pekerjaan, berupa buku catatan peserta didik
  5. Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok.
  6. Contoh terbaik hasil pekerjaan, menurut pendapat guru dan peserta didik.
  7. Catatan/laporan dari pihak lain yang relevan, antara lain dari teman atau orangtua.
  8. Hasil rekapitulasi daftar kehadiran.
  9. Hasil ulangan harian atau semester
  10. Prosentase dari tugas yang selesai dikerjakan
  11. Catatan pribadi
  12. Daftar kehadiran
  13. Persentase tugas yang telah selesai dikerjakan 
  14. Catatan tentang peringatan yang diberikan guru manakala peserta  didik melakukan kesalahan.
  15. Audio visual
  16. Video
  17. Disket
Sedangkan Valencia (1990) menyatakan bahwa “Portfolio can consist of a wide variety of materials: teacher notes, teacher-completed checklists, student-reflections, reading logs, samples journal pages, written summaries, audiotapes of retelling or oral readings, video tapes of group projects, and so forth” (Portofolio dapat berisi berbagai macam bahan yang luas: catatan guru, daftar ceklis guru, refleksi siswa, daftar bacaan, contoh halaman jurnal, catatan ringkas, kaset rekaman, video tape dan sebagainya)


3. Kriteria penilaian portofolio

Penentuan kriteria dalam penilaian portofolio memiliki arti penting sebagai wujud nyata yang meyakinkan bahwa isi dan tujuan telah tersusun dengan sistematis. Sekain itu, kriteria penilain juga dapat memberikan peran dalam menjamin mutu pendidikan karena dengan kriteria yang tersusun rapi maka pelaksanaan penilaian menjadi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga akan membawa manfaat bagi perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan. Karenanya dalam penyususnan kriteria ini harus memperhatikan aspek-aspek kemampuan peserta didik secara detail dan menyeluruh pada seluruh komponen, baik komponen kognitif, afektif serta psikamotor. Hal ini penting karena kriteria memberikan acuan atau landasan dalam mengungkapkan kelengkapan seluruh kompetensi peserta didik yang akan dinilai. 
Oleh karena itu, pendidik harus merumuskan kriteria penilaian portofolio yang mempertimbangkan hal-hal berikut (Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004 : 121) :
  1. Apa saja yang perlu dilakukan oleh peserta didik.
  2. Bagaimana peserta didik melakukannya
  3. Waktu yang diperlukan
  4. Persyaratan yang perlu dimiliki
  5. Sarana dan prasarana yang harus digunakan

4. Format Penilaian Portofolio

Format penilaian portofolio merupakan penjabaran tertulis dari kriteria penilaian yang telah tersusun. Maksud penyusunannya adalah untuk menilai penerapan kemampuan peserta didik sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar. Format penilaian portofolio dapat dijabarkan secara kualitatif (misalnya baik, cukup, kurang) maupun kuantitatif (misalnya dengan skala nilai 0-100,0-10,0-4). Contoh format penilaian portofolio disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 2
Contoh Format Penilaian Portofolio Agama Islam kelas 7 SMP
Kompetensi Dasar
Peserta didik mampu mempraktikkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
Nama peserta didik : Nia
Tanggal : 26 Maret 2004
Indikator
PENILAIAN
Kurang Baik
Baik
Baik Sekali
·         Menjelaskan pengertian dan hukum bacaan nun mati/tanwin serta mim mati
·         Mempraktikkan bacaan
·         Nun mati/tanwin dalam ayat-ayat pilihan
·         Mempraktikkan bacaan mim mati dalam ayat-ayat pilihan
Dicapai melalui :
Komentar guru :
Nia sudah baik mempraktekkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
·         Pertolongan guru
·         Seluruh kelas
·         Kelompok kecil
·         Sendiri
Komentari Orang tua :

5. Pengamatan dan penilaian portofolio

Tahapan berikutnya dalam penilaian portofolio adalah kegiatan mengamati dan menilai evidence yang peserta didik hasilkan. Artinya, evidence yang dimasukkan ke dalam portofolio harus diamati guru dan dinilai. Penilaian tidak hanya dilakukan oleh guru, tetap peserta didik juga turut terlibat.
Dalam pengamatan dan penilaian portofolio, guru bangsa saja meminta peserta didik untuk memberi komentar terhadap tulisan yang dihasilkannya. Guru bisa menyediakan penilaian diri (self assessment) dan kuesioner yang digunakan oleh guru maupun peserta didik. Penilaian diri ini berfungsi untuk melihat kriteria keterlibatan peserta didik sepenuhnya dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung karenanya secara nyata dapat terlihat bahwa peserta didik memiliki kemampuan (skill), pengetahuan (knowledge), dan keyakinan diri (confidence) untuk mengevaluasi proses yang sedang mereka hadapi maupun perkembangan terhadap hasil kerjanya secara mandiri.

6. Koleksi

Apabila semua evidence telah dikerjakan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, langkah selanjutnya adalah mengoleksi semua evidence. Dalam mengoleksi pertama, memastikan bahwa setiap peserta didik sudah memiliki berkas portofolio, kedua, sudah ditetapkan macam-macam bahan portofolio, ketiga, pelaksanaan pengumpulan bahan. Bahan yang dikumpulkan dalam portofolio bermacam-macam, tetapi pendidik harus dapat memilih yang perlu dan relevan saja. Pertimbangannya adalah pertama, mencari bahan yang dapat memberikan informasi mengenai gambaran perkembangan belajar yang dialami peserta didik. Kedua, perhatikan adanya bahan yang dapat memberikan informasi bermanfaat untuk bahan pertimbangan mengambil keputusan berkaitan dengan kurikulum dan pengajaran.
Setelah ditentukan dan dipastikan bahwa setiap peserta didik telah membuat dan memilih berkas portofolio, selanjutnya perlu ditentukan  pula :
  1. Cara mengumpulkan dan menyusun dalam berkas portofolio
  2. Tempat menyimpan
  3. Cara menyimpan
  4. Waktu pengumpulan (kapan dimulai, dan kapan berakhir).

7. Seleksi

Seleksi adalah memilih hasil karya peserta didik yang terbaik, bisa dilakukan oleh peserta didik sendiri, kelompok atau bahkan atas bimbingan guru, dengan tetap mengacu pada kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. Dalam seleksi evidence yang perlu diperhatikan adalah : pertama biarkan peserta didik memilih evidence terbaik mereka, guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan arahan/bimbingan dalam pemilihan evidence kedua buatlah kesepakatan tentang kriteria penilaian agar peserta didik mempunyai target sendiri untuk mencapai hasil yang optimal. 
Berkaitan dengan pelaksanaan seleksi portofolio ini, Stenmark (1991) seperti dikutip oleh Sumarnata dan Muhammad Hatta (2004: 175) mengemukakan bahwa hendaknya seleksi dapat diarahkan untuk meningkatkan partisipasi dan kepemilikan peserta didik serta pemdidik. Maksudnya, setelah peserta didik memilih dan menyatukan evidence dalam dokumentasi portofolio, maka mereka melengkapnya dengan alasan mengapa memilih evidence tersebut dan dikaitkan pula dengan indikator yang hendak dicapai. Kemudian pendidikan memberikan komentar/saran terhadap seleksi peserta didik tersebut.

 
8. Refleksi

Tahapan ini membedakan dengan jelas antara portofolio dengan sekedar koleksi tugas-tugas peserta didik. Refleksi bisa dilakukan dalam bentuk tulisan, atau dalam bentuk lain. Dalam refleksi, peserta didik akan ditanya alasan mengapa mereka memilih evidence tertentu untuk dinilai, bagaimana membandingkan antara satu evidence yang dipilih dengan yang tidak dipilih, kemampuan dan pengetahuan khusus apa yang digunakan untuk memilih dan menghasilkan evidence tertentu, dan dimana atau kapan mereka dapat meningkatkan dan kemampuannya sebagai peserta didik dan lain sebagainya.

9. Pertemuan

Pertemuan dalam penilaian portofolio ditunjukan agar diperoleh hasil penilaian yang objektif, jujur dan transparan. Pertemuan ini berupa diskusi antara guru dengan peserta didik untuk menentukan hal-hal yang menjadi objek penilaian, kriteria dan penilaian portofolio sendiri. Pelaksanaannya dapat bersifat formal maupun non formal sepanjang ditunjukan untuk memantau perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik. Pertemuan ini dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik maupun teman satu kelompoknya.

10. Sumber dan Pengorganisasian

Dokumen portofolio untuk setiap peserta didik bisa berjumlah cukup banyak, sehingga perlu penataan agar dokumen tersimpan dan tertata rapi sehingga tidak mudah rusak. Perataan dokumen dilakukan sebagai pemisahan berdasarkan jenis dokumennya, misalnya berdasarkan kelompok mata pelajaran. Dengan demikian, semula dokumen status mata pelajaran akan terkumpul dalam satu kelompok, baik lembar kerja, tugas mandiri, pekerjaan rumah, ulangan harian dan sebagainya. 
Kevin Olsen (1994) sebagai mana dikutipkan oleh Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004 : 187) menyatakan ada 2 metode untuk mengorganisasikan portofolio evidence peserta didik. Pertama, guru dan peserta didik menempatkan seluruh evidence peserta didik  ke tempat tertentu misalnya di suatu sudut ruang, atau folder tertentu dalam lemari. Kedua, guru menseleksi semua evidence peserta didik yang akan dimasukkan ke dalam portofolio dokumentasi.  Pengorganisasian portofolio juga menjadi bagian  dari tugas peserta didik.  Caranya adalah dengan mencatat  seluruh hasil pembelajarannya dalam buku catatan  harian baik yang memiliki dokumen  fisik maupun tidak (misalnya menyanyi) sebelum dimasukkan ke bendel portofolio.

11. Koneksi 

Koneksi adalah tahapan paling akhir dalam penilaian portofolio.  Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan koneksi ini. Pertama, koneksi antara yang peserta didik hasilkan (evidence) dengan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator).  Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana peserta didik menuangkan pengetahuan  dan kemampuannya. Kedua, koneksi antara evidence  dengan dunia luar, di luar kelas.  Tujuannya adalah untuk memperlihatkan evidence peserta didik pada dunia luar, sebagai sarana  dialog dengan dunia  luar (peserta didik lain, orang tua, masyarakat, komunitas lainnya) agar mendapat masukan atau gagasan  baru demi perbaikan pembelajaran dan evidence, sebagai media belajar berdebat serta untuk menambah pengalaman.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.