Jangan Takut untuk Menulis !

Jangan Takut untuk Menulis ! Di zaman sekarang menulis itu bukan hanya sekedar profesi, bahkan ketika seseorang mempunyai profesi lain kemampuan menulis tetap harus dimiliki.

Menulis merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan seseorang melalui media tulisan. Penulis berkomunikasi secara tidak langsung dengan pembaca melalui tulisannya.

Dalam konteks tersebut semestinya setiap orang mampu untuk menulis sebagai bentuk komunikasi dengan orang atau masyarakat banyak. Namun kenyataannya sebagian orang tidak mampu untuk menulis.

Baca juga : Passion Menulis

Kata “Menulis” begitu angker dimasyarakat kita, karena ketidakbiasaan orang Indonesia untuk menulis, merangkai kata demi kata lalu memadukannya menjadikan kesulitan tersendiri.

Budaya menulis di Indonesia memang relatif kurang, karya-karya tulisan anak bangsa masih terlampau sedikit dibandingkan dengan karya-karya dari bangsa lain.

Masyarakat Indonesia cenderung suka bercerita, menularkan gagasannya dari mulut ke mulut, belum dalam bentuk penulisan yang bisa didokumentasikan.

Jangan Takut untuk Menulis
Jangan Takut untuk Menulis

Belum lagi mitos yang berkembang dimasyarakat kita tentang kesulitan membuat tulisan, menulis harus bagus lah, bahasanya harus baku lah dan berbagai mitos yang lain yang membuat orang semakin takut untuk menulis.

Ini yang menjadikan hambatan-hambatan di dalam memulai menulis, padahal menulis itu perlu proses, termasuk soal bagus atau tidak suatu tulisan seseorang, tidak serta merta menulis langsung mendapatkan hasil yang bagus.

Baca juga : Jangan Paksa Aku Menulis

Mitos-mitos yang justru sering muncul dari pikiran seseorang dalam proses menulis diantaranya sebagai berikut:

1. Menulis harus menghasilkan tulisan yang sangat bagus

Salah satu penyebab yang menghambat seseorang untuk menulis adalah munculnya persepsi diri, bahwa seorang penulis harus menghasilkan tulisan yang baik dan sempurna.

Hal ini sering muncul terhadap seseorang yang justru meyebabkan orang tersebut menjadi takut untuk menulis, padahal sekali lagi bahwa menulis itu memerlukan proses.

Luangkan sedikit waktu setiap hari untuk belajar menulis, bisa dimulai dari catatan harian (diary) itu bisa sangat membantu untuk belajar menulis.

Setelah itu hargai tulisan yang sudah kita tulis, jangan pernah bandingkan tulisan kita sebagai pemula dengan tulisan orang yang sudah sering menulis, sebab itu akan menjadikan diri kita menjadi tidak percaya diri, terus sajalah menulis tak usah bicarakan dulu soal hasil.

2. Menulis itu memerlukan banyak waktu

Asumsi yang kedua tentang menulis adalah menulis memerlukan banyak waktu, sementara kita memiliki banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan, entah itu laporan setiap hari kepada Si bos atau apa saja yang harus kalian kerjakan dalam aktifitas kalian.

Hal terpenting sebenarnya dalam menulis adalah adanya kesinambungan untuk menulis, walaupun waktu yang disediakan untuk menulis relatif sedikit. Asumsi ini sering kali muncul karena bagi orang yang akan memulai menulis tulisan yang dihasilkan harus banyak dan tebal yang memerlukan banyak waktu.

3. Menulis harus mengenai hal yang Spektakuler

Mitos yang ketiga yang seringkali menghambat seseorang untuk menulis adalah persepsi bahwa menulis harus mengenai hal-hal yang spektakuler.

Bayak orang yang tidak percaya diri dengan gagasanya sendiri, tulisan tidak sensasional lah, tidak menjual lah dan banyak lagi persepsi yang lain yang semakin menenggelamkan kita dalam ketidakbisaan menulis.

Jangan mikirin gengsi jikalau kita akan menulis, jangan juga kerap membandingkan diri kita dengan orang yang sudah terbiasa dalam menulis. Akan menambah ketidakpercayaan kita dengan tulisan sendiri.

Pada dasarnya setiap orang bebas menulis apa saja, tidak perlu harus yang rumit, sensasional, ilmiah dan berbagai istilah yang lain yang justru menambah keangkeran diranah tulisan.

4. Menulis akan berhasil ketika penulis sudah jadi pakar dalam bidangnya

Mitos ini sering kali muncul karena seseorang tidak percaya diri terhadap potensi yang dimilikinya. Karena pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi untuk bisa menulis.

Jika kita beranggapan bahwa yang behak menulis adalah pakar itu anggapan yang keliru. Pakar bukan berarti ahli dalam berbagai teori, tetapi lebih kepada menggeluti suatu perkara secara terus menerus dengan serius.

Kenyataanya adalah berapa banyak orang yang dikategorikan sebagai pakar namun dia tidak pernah menghasilkan karya dalam bentuk tulisan.

Setiap orang berhak menulis tanpa menunggu menjadi seorang pakar, anggapan bahwa untuk menulis memerlukan gelar kesarjanahan adalah anggapan yang jelas salah.

Menulis hanya soal kebiasaan saja, menulis juga perlu proses untuk menghasilkan tulisan yang baik, jadi jangan takut untuk menulis, menulislah apa saja yang ingin kita tulis. Karena itu merupakan gerbang awal menuju profesionalitas kita di ranah tulisan.

Abaikan mitios-mitos yang sudah terlanjur melekat di atas tadi, kuncinya adalah mau memulai, tak usah perdulikan orang yang mengatakan tulisan kita lucu, tulisan kita tidak berbobot dan segala sindiran yang lain.

Semoga bermanfaat !

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.