Arti Banyumas SATRIA

Arti Banyumas – Dalam bahasa Jawa Banyumas tersusun dari dua suku kata yaitu kata Banyu dan Mas. Banyu artinya air sedangkan mas berarti emas. Jika dalam penafsiran jawa, kedua kata tersebut memiliki makna yang dalam, Banyu (air) memiliki representasi dari kesejahteraan, sedangkan emes menggambarkan kekayaan dan kemakmuran.

Dalam sejarahnya, asal kata Banyumas memiliki empat versi, mari kita coba ulas satu persatu

Dari penelitian asal usul Banyumas di mulai dari hutan Mangli. Hutan mangli berada di daerah Kejawar , yaitu tempat pertama dibangunnya pusat pemerintahan oleh Adipati Wargo Oetomo II setelah meninggalkan Wirasaba.

Menurut riwayat yang beredar di masyarakat, beliau menerima wangsit / bisikan/ mimpi supaya pergi ke suatu tempat yang ditumbuhi pohon Tembaga. Di hutan Mangli inilah ditemukan pohon Tembaga yang dimaksud. Letaknya berada di sebelah Timur pertemuan sungai Pasinggangan dan sungai Banyumas.

Arti Banyumas SATRIA

(Arti Banyumas Versi Pertama)

History :

Konon ketika masyarakat sedang sibuk-sibuknya membangun pusat pemerintahan di daerah yang sekarang di sebut Banyumas,  ada sebatang kayu besar hanyut di sungai Serayu. Kayu besar tersebut ternyata memiliki nama pohon Kayu Mas yang berasal dari Desa Karangjambu Kecamatan Kejobong, Bukateja, Kabupaten Purbalinga), sekarang sebelah timur  daerah Wirasaba.

Pekerja Sedang sibuk-sibuknya pembangungan, para pekerja di kejutkan dengan kayu tersebut. Kayu tersebut terhenti di sungai Serayu dekat dengan lokasi pembangunan pusat pemerintahan, seolah tidak mau hanyut lagi. Adipati Marapat tersentuh hatinya melihat kejadian tersebut, kemudian berkenan untuk mengambil Kayu Mas tersebut untuk dijadikan tiang Saka Guru.

Ejawantah dari kata banyumas menjadi : “Karena kayu bernama Kayu Mas dan hanyut terbawa air (banyu), maka pusat pemerintahan yang dibangun ini kemudian diberi nama Banyumas (perpaduan antara air (banyu) dan (Kayu Mas).

(Arti Banyumas Versi Kedua)

History :

Konon setelah mendapatkan wangsit/ mimpi agar membangun pusat pemerintahan di daerah hutan Mangli , Kemudian mulailah dibangun tempat tersebut sebagai pusat pemerintahan dengan dibiayai oleh Kjai Mranggi Semu dari Kejawar.

Tanah yang sedang di bangun tersebuat berada di sebelah barat daya Desa Kejawar. Di sana terdapat pepohonan yang bernama pohon tembangan. Warnanya seperti emas. Maka di namakanlah Banyumas memiliki filosofi sungai (air) yang mengapit yaitu sungai  Pasinggangan dan sungai yang sekarang di sebut sungai Banyumas.

Air (Banyu) Emas yang berasal dari pohon tembangan yang berwarna kuning  keemas-emasan (emas).

(Arti Banyumas Versi Ketiga)

History :

Dalam sejarah Toya mas ( Dalam Babad Batur yang dari Bali), disebuatkan bahwa nama Banyumas berasal adalah berhentinya Adipati Mrapat dalam perjalanan mudik dari Wirasaba. Pada saat itu ia melalui Kali Rukmi atau Kali Mas. Bersama nayaka praja dan Prajuritnya, ia berhenti di pertemuan Sungai Mas dengan sungai yang lain. Disitu Adipati Mrapat membuat pasenggrahan yang kemudian diberi nama Banyumas.

(Arti Banyumas Versi Keempat)

History :

Banyumas berasal dari kata anyu dan emas. Kata-kata itu diceritakan oleh penduduk daerah tersebut secara bersaut-sautan. Sebelum nama Banyumas daerah itu disebut Selarong. Pada saat itu Selarong kedatangan tamu dengan menunggang kuda. Selama di Selarong, orang tersebut bertingkah laku aneh, berbeda dengan kebiasaan dan adat istiada setempat. Oleh karena itu, penguasa (Praja) /Penguasa setempat mengambil tindakan dalam rangka pengamanan. Tamu dimakusukkan dalam penjara.

Saat itu kota Selarong sedang dilanda kemarau panjang. Sumur  kering. Aliran Sungai Serayu surut dan debit air mengecil. Untuk mendapatkan air sangat susah. Penduduk harus membuat belik-belik (atau sumur-sumur dangkal) di pinggir sungai.

Konon, Semenjak tamu aneh itu dimasukkan ke dalam penjara secara, kebetulan tampaklah awan hitam di langit. Lama-kelamaan berubah menjadi mendung. Suasana pun menjadi gelap dan akhirnya turunlah hujan dengan lebatnya. Penduduk Selarong sangat berbahagia.

Dalam suasana penuh kebahagiaan, para penduduk meneriakan “Banyu…Banyu…Banyu…” dan yang lain berteriak kata-kata “Banyu Emas”. Banyu mas memiliki arti air yang begitu berharga bagaikaan emas. Sejak saat itu daerah Selarong berubah nama menjadi Banyumas sampai sekarang.

Baca juga : Sejarah Wisata Gunung Putri Desa Kalitapen

Arti SATRIA

Baik semoga penjelasan asal muasal kata banyumas di atas akan memberikan pengetahuan bagi Anda, terutama bagi masyarakat Banyumas itu sendiri. Selanjutnya mari kita uraikan embel-embel kata satria di “Banyumas SATRIA’.

Arti Banyumas SATRIA

Dalam arti utuh, satria adalah tingkatan kasta dalam agama Hindu Budha. Dimana biasanya kasta ini memiliki sifat kesatria seperti pemberani, pejuang dan sakti. Namun Kata SATRIA selain memiliki makna kesatria, juga memiliki ejawantah tersendiri.

Kata Satria memliki penjabaran:

S = Sejahtera, A = Adil, T = Tentram,  R = Rapi, I = Indah, A = Aman

Dengan semboyan satria, semoga Kota Banyumas akan menjadi kota yang nyaman di tinggali dan memiliki history yang panjang.

Baca Juga : Fenomena Pasar Dadakan Di Gor SATRIA Purwokerto

Semoga Artikel ini Bermanfaat

5 pemikiran pada “Arti Banyumas SATRIA”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.