Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum Linn)

Cabai merah bukan merupakan tanaman asli Indonesia, tetapi sudah merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Cabai merah, merupakan tanaman yang dapat tumbuh dimana saja karena daya adaptasinya luas. Cabai merah biasa dimanfaatkan sebagai pelengkap sayur dan bahan obat. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, peningkatan kesadaran gizi, serta peningkatan pendapatan, kebutuhan akan cabai merah juga semakin meningkat.

Baca : Panduan Lengkap Budidaya Cabai Merah (Lombok Abang)

Cabai merah (Capsicum annuum Linn) diklasifikasikan dalam divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Tubiflorae, family Solanaceae, genus Capsicum, spesies Capsicum annuum Linn.

Cabai merah memiliki banyak varietas yang dibudidayakan di Indonesia antara lain CTH -01 hibrida, Papiraus Hibrida, Arimbi -513 hibrida, Nenggala Hibrida, Tit Super Cabai Besar, Gada F1 Cabai besar hibrida, Taro F1 Keriting hibrida, Prabu F1 Cabai Besar hibrida.

Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum Linn)

 

Karakteristik cabai merah hibrida varietas Prabu adalah sebagai berikut, tanaman berasal dari persilangan induk jantan 960 M dan induk betina 960 F. Termasuk golongan hibrida F1. Umur mulai berbunga 50 hari, sedangkan umur panen 95-100 hari. Tinggi tanaman 90 cm, bentuk tanaman tegak, bentuk kanopi bulat. Ukuran daun 15 cm x 4,5 cm. Warna batang, daun, kelopak bunga dan tangkai bunga adalah hijau. Warna mahkota bunga putih. Warna kotak sari ungu, dengan jumlah kotak sari 5-6. Warna kepala putik putih. Jumlah helai mahkota 5-6. Bentuk buah silindris, bagian ujung meruncing. Kulit buah mengilap, dengan ketebalan kulit 2 mm. Warna buah muda hijau gelap, sedangkan warna buah tua merah gelap. Ukuran buah 17 cm x 1,3 cm, dan bobotnya 10 g/buah. Kekompakan buah kompak, rasa buah pedas. Bobot buah per tanaman sebesar 1,5 kg, dan potensi hasil 30 ton/ha. Tahan terhadap penyakit Potato Virus Y (PVY) tipe O dan tipe 1, toleran terhadap Cucumber Mosaic Virus (CMV), dan tahan terhadap layu bakteri. Daerah adaptasi meliputi dataran rendah sampai menengah.

Tanaman cabai merah membutuhkan kondisi lingkungan tertentu agar dapat tumbuh dan berproduksi secara maksimal. Faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah ketinggian tempat, keadaan tanah, suhu, cahaya matahari, dan curah hujan. Daerah yang cocok untuk menanam cabai merah adalah daerah dengan ketinggian 2000 m dpl. Keadaan tanah yang baik dan sesuai untuk tanaman cabai adalah berstruktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, subur, serta keadaan pH tanah berkisar antara 5,5-6,8. Suhu udara yang optimal bagi pertumbuhan tanaman cabai adalah 24-27oC, sedangkan suhu udara yang optimal bagi pembentukan buah adalah 16-23oC. Tanaman cabai merah besar hanya memerlukan penyinaran 9 jam per hari. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman cabai merah besar berkisar antara 600-2500 mm per tahun.

Rendahnya tingkat produksi di berbagai daerah selain disebabkan oleh faktor-faktor agronomis juga disebabkan oleh adanya serangan penyakit. Hasil inventarisasi didapatkan bahwa antraknosa merupakan penyakit yang sering menimbulkan kerugian. Kehilangan hasil buah cabai merah yang disebabkan penyakit antraknosa ini bervariasi antara 21-65%. Penyebab penyakit antraknosa pada cabai merah adalah jamur Colletotrichum sp.

Baca artikel tentang macam-macam penyakit pada tanaman cabai 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.