Hama Dan Penyakit Cabe/Tanaman Cabai

Hama Dan Penyakit Cabe/Tanaman Cabai – Hama dan penyakit pada tanaman budidaya akan mempengaruhi jumlah produksi. Nah, pendapatan pasti akan berkurang. Tanaman cabai sangat rentan terhadap hama dan penyakit. Hama yaitu binatang yang merusak tanaman yang dibudidayakan oleh petani dan dapat dilihat oleh mata telanjang.

Penyakit  adalah penyebab tanaman menjadi sakit atau mati bisa disebabkan oleh bakteri, cendawan, virus, bisa juga karena kekurangan atau kelebihan air, kekurangan dan kelebihan unsur hara, suhu terlalu panas atau terlalu dingin biasanya penyebabnya tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.

Hama dan penyakit merupakan mikroorganisme/organisme yang bersifat parasit (kecuali krena faktor kekeringan/kelebihan air atau zat hara) menyebabkan terganggu atau matinya tanaman atau binatang yang hidup menumpang pada bagian luar atau dalam tubuh tanaman atau binatang tersebut.

Baik mari kita mulai membahas tentang hama dan penyakit tanaman Budidaya Cabai/Cabe. Pada artikel sebelumnya, kami telah menulis Panduan Budidaya Cabai/Cabe Merah (Lombok Abang), silahkan jika Anda ingin membacanya.

Hama Dan Penyakit Cabe/Tanaman Cabai

Lalu Apa Hama Yang Menyerang Tanaman Cabai /Cabe?

Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah permukaan daun. Pites dengan jari koloni kutu yg ditemukan atau dapat menggunakan Pestisida semprot dengan BVR atau PESTONA.

Thrip parvispinus, Jika terkena hama ini daun akan berkerut dan bercak klorosis (daun menguning) karena cairan daun diisap, bawah daun berwarna keperak-perakan seperti tembaga. Hama berkoloni dan berkeliaran di bawah daun. Hama akan keluar pada waktu teduh. Jika hama sangat parahsemprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Daun akan berwarna kuning kecoklatan menggulung dan terpuntir ke  bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan daun berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Kita dapat mengidentifikasi serangan dengan melihat daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi dapat di semprot dengan pestisida.

Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif pada malam hari untuk kawin, makan dan reproduksi. Ulat memakan tanaman yang masih muda dengan memotong batang atau tangkai daun. Pada Siang bersembunyi dalam tanah disekitar tanaman cabai. penanggulangan semprot dengan pestisida.

Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua ). Jika ulat ini baru menetas  atau masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi tersebar dari perut sampai badan ulat, terdapat bercak motif bulan sabit di punggungnya. Larva hanya memakan permukaan bawah daun dan daging buah. Sehingga kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar dan kecil pada daun atau buah cabai. Daun cabai menjadi gundul menyisakan ranting-ranting tulang saja. Penanggulangan dengan menyiangi rumput di sekitar tanaman. Karena rumput digunakan untuk persembunyian ulat jenis ini.  Atau Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.

Bekicot/siput. Menyerang pada malam hari, biasanya berkembangbiak dan tumbuh pesat pada musim penghujan. Penanggulangan dengan mencari bekicot di sekitar.

Baca Juga : Jenis-Jenis Cabai Merah Unggulan

Penyakit Yang Menyerang Budidaya Cabai/Cabe

Rebah semai (dumping off), gejala penyakit ini tanaman akan terkulai karena batang membusuk. Pembusukan disebabkan oleh jenis cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Pengendalian dengan membuang bagian/tanaman yg terserang bersama dengan tanah-tanahnya,kemudian dilakukan pencegahan dengan mengatur kelembaban yaitu mengurangi naungan dan penyiraman, pengobatan dapat dilakukan denganmenyiram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

Embun bulu, Muncul bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yang disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Pengendalian dengan membuang  bagian/tanaman yg terserang bersama dengan tanah-tanahnya,kemudian dilakukan pencegahan dengan mengatur kelembaban yaitu mengurangi naungan dan penyiraman, pengobatan dapat dilakukan denganmenyiram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

Kelompok Virus, Virus akan menghambat pertumbuhan bibit dan warna daun menjadi mosaik atau pucat. Gejala timbul dengan jelas setelah tanaman berumur lebih kurang lebih 2 minggu. Penanggulanganya bibit yang terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.