Perjalanan Evolusi Tumbuhan Berbiji (Angiospermae)

Perjalanan Evolusi Tumbuhan Berbiji (Angiospermae) – Kehidupan di bumi ini semakin hari semakin beragam. Secara perlahan ekosistem terus mengalami perubahan demi perubahan.

Perubahan ekosistem tersebut memberikan dampak perubahan pula bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup tersebut dapat berupa perubahan sifat morfologi dan genetik. Perubahan-perubahan itu kerap disebut dengan evolusi. Jadi, evolusi adalah perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan jangka waktu tertentu. Evolusi dalam konteks biologi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies.

Beberapa peneliti telah membuktikan teori evolusi yang dibuktikan melalui fosil-fosil yang ditemukan. Fosil dapat digunakan sebagai penanda adanya makhluk hidup tersebut di bumi ini dan dapat digunakan untuk mengetahui umur fosil tersebut. Umur fosil tersebut digunakan untuk menentukan kapan makhluk hidup itu muncul pertama kali di bumi.Tumbuhan juga mengalami evolusi dengan melihat bukti evolusinya berupa polen yang menjadi catatan fosil. Catatan fosil mencatat empat periode utama evolusi tumbuhan, yang juga dalam keanekaragaman tumbuhan modern. Masing-masing periode merupakan suatu radiasi adaptif yang mengikuti evolusi struktur yang membuka kesempatan baru bagi kehidupan di darat.

Teori evolusi bisa juga dimaksudkan sebagai teori yang menyatakan bahwa ada kekerabatan di antara organisme atau ada perubahan dan keragaman makhluk hidup, dalam berbagai waktu atau periode yang cukup lama.

Empat periode utama evolusi tumbuhan didasarkan pada catatan fosil sejarah adaptasi tumbuhan yang menuju kehidupan di darat seiring dengan perubahan struktur. Empat priode penting dalam evolusi tumbuhan antara lain:

1.  Adaptasi pada daratan. Evolusi tumbuhan yang hidup di darat pada alga hijau mungkin terjadi kira-kira 425 juta tahun yang lalu. Lumut-lumutan adalah contoh tumbuhan dari masa awal. Evolusi awal untuk beradaptasi ke darat termasuk;

  • Kutikula untuk melindungi dari kekeringan udara
  • Jaringan vascular (pada beberapa spesies)

2.  Diversifikasi tumbuhan vascular (misalnya, paku-pakuan) terjadi sekitar 400 juta tahun yang lalu.

3.  Evolusi biji-bijian terjadi kira-kira 360 juta tahun yang lalu. Biji menyediakan kemajuan yang penting karena beberapa alasan, yaitu:

  • Melindungi embrio tanaman dari kekeringan
  • Mengandung energi yang disimpan untuk embrio
  • Menyediakan pertahanan hidup yang lebih baik bagi embrio tumbuhan

4.  Evolusi tumbuhan berbunga. Periode keempat dari evolusi tumbuhan adalah munculnya tumbuahan berbunga (Angiospermae) kira-kira 125 juta tahun yang lalu. Polinasi berkembang sebagai cara baru bagi sperma untuk mencapai telur, memungkinkan reproduksi seksual untuk berlangsung dalam lingkungan yang tidak lembap. Angiospermae merupakan bagian terbesar dari spesies tumbuah yang hidup sekarang.

Tumbuhan berbiji muncul pertama kali pada periode ketiga dari empat periode evolusi tumbuhan. Pada periode ini, dimulai dengan kemunculan biji, yaitu suatu struktur yang mempercepat kolonisasi daratan dengan cara melindungi embrio tumbuhan dari kekeringan dan ancaman lainnya. Biji terdiri dari embrio dan cadangan makanan dalam suatu penutup yang melindungi.Tumbuhan vaskuler berbiji pertama muncul sekitar 360 juta tahun silam, dekat dengan akhir masa Devon.Bijinya tidak terbungkus dalam suatu ruangan khusus .

Awal Mula Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan termasuk dalam kingdom archaea pada sistem klasifikasi 3 domain yang pada dulunya masuk dalam kingdom plantae dalam sistem 5 kingdom.Kingdom plantae memilki banyak anggota yang terdiri dari tumbuhan air dan tumbuhan darat.

Tumbuhan darat terjadi karena adanya tumbuhan air yang berevolusi dari alga hijau.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya tumbuhan yang menyerupai lumut dengan umur 450 tahun berdasarkan bukti tertuanya.

Selama beberapa tahun berkembang, tumbuhan ini terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu yang tumbuhan lumut dan tumbuhan berpembuluh (paku).Tumbuhan paku telah memilki jaringan xylem dan floem yang membentuk akar pada tumbuhan tegak.Tumbuhan ini menjadi awal dari tumbuhan yang menghasilkan biji dan sekarang sudah 90 % dari seluruh jenis tumbuhan yang ada merupakan tumbuhan berbiji.

Kelompok tumbuhan berbiji meliputi gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) adalah kelompok tumbuhan dimana bijinya tidak dilindungi oleh daun buah, sehingga biji kelihatan langsung seperti biji tumbuhan hias pakis haji.Sehingga berkembang lagi Sehingga berkembang lagi satu kelompok tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae)atau biasa disebut anthophyta (tumbuhan berbunga) dan spermatophyta (tumbuhan berbiji).

Tumbuhan berbiji merupakan tingkatan tertinggi karena sudah memilki akar, batang dandaun sejati untuk menunjang hidup di daratan serta bunga sebagai alat kelamin yangberwarna-warni. Akar, batang dan daun tersebut berbeda satu sama lain dalam hal fungsi,bentuk dan ukuran karena menyesuaikan dengan lingkungan hidup. Keistimewaantumbuhan berbiji adalah pada kekuatannya.Biji dapat bertahan pada keadaan yang sesulitapapun dan rentang waktu yang lama.Keragamaan tumbuhan berbiji adalah hasil daritumbuhan kelompok konifer.Evolusi tumbuhan berbiji dimulai pada tahun 125 juta tahunsilam dengan ditandai dengan tumbuhan berbunga.

Bukti Evolusi Tumbuhan Angiospermae

Tumbuhan memiliki sejarah yang panjang dalam kehidupannya.Ada tumbuhan yang mendominasi daratan dari zaman ke zaman, sementara pada zaman lainnya, jumlah tumbuhan berkurang atau bahkan punah.Angiospermae dikenal sebagai tumbuhan berbunga dan muncul paling akhir dalam evolusi tumbuhan.

Kelompok Angiospermae ini memiliki keanekaragaman yang paling tinggi jika dibandingkan dengan tumbuhan lainnya.

Bukti bahwa evolusi merupakan sumber keanekaragaman bisa diperoleh dari fosil, distribusi sifat-sifat umum kelompok organisme, variasi geografi, dan studi lingkungan. Fosil tumbuh-tumbuhan tertua tercatat berusia 425 juta tahun yang ditunjukkan  dengan  keberadaan fosil fern, fir, conifer dan beberapa varietas tumbuhan purba yang lain.

Sementara itu, pada masa 130 juta tahun silam tumbuhan berbunga mulai mewarnai permukaan bumi dan diantara dua masa tersebut tidak diketahui secara pasti bagaimana tumbuhan yang lebih tua mampu berevolusi membentuk tumbuhan berbunga. Charles Darwin menjumpai fenomena seperti ini sejak abad ke-19.

Salah satu fosil  tumbuhan yang pernah ditemukan adalah Archaefructus liaoningensisyang berusia 140 juta tahun. Fosil angiospermae yang pertama diketahui berupa bunga dan serbuk sari yang berasal dari periode awal Cretaceous. Struktur fosil ini mirip daun dan pada fosil tersebut mengandung  minyak tumbuh-tumbuhan.

Minyak ini merupakan suatu ciri khas yang hanya dimiliki tanaman berbunga. Fosil lainnya berasal dari bangsa Nymphaeales, bangsa pada dikot yang agak primitif. Pada pertengahan Cretaceous ditemukan fosil yang merujuk pada marga modern antara lain Artocarpus J.R. Forst & G. Forst, Magnolia L., dan Typha L. Pada akhir Cretaceous dijumpai suku Faga-ceae, Magnoliaceae, dan Salicaceae.

Baca juga : Otak Manusia Modern Semakin Menyusut

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.