Penjelasan Bentuk Morfologi Telur

Penjelasan Bentuk  Morfologi Telur – Telur segar yang baik adalah yang kondisi luarnya baik, bentuk kulit baik dan cukup tebal, tidak cacat (retak atau pecah) tekstur permukaan dan warnanya bagus serta bersih. Faktor kualitas interior yang perlu diperhatikan yaitu ruang udara didalam telur, kuning telur, putih telur, serta warna kuning telur. Sedangkan faktor eksternal yaitu dilihat dari banyaknya kutikula, kerabang telur yang keras tidak rusak. Faktor yang mempengaruhi bentuk telur yaitu contohnya faktor genetik, umur induk ketika bertelur serta sifat fisiologi didalam tubuh induk. Berdasarkan jenis ternak unggas maka  bentuk telur yang dihasilkan juga berbeda-beda.

Kualitas telur merupakan faktor yang penting dalam pemasaran karena berkaitan dengan selera konsumen baik kualitas telur segar maupun yang sudah diolah. Telur utuh segar perlu diperhatikan kualitas telur seperti bentuk telur, warna kerbang dan tekstur. Bentuk telur yang terlalu kecil biasanya konsumen kurang menyukai, apabila warna kerabang dan kebersihan juga tidak terjaga maka tidak akan menarik konsumen untuk membelinya. Kulit telur merupakan bahan alami yang melindungi telur dari masuknya bakteri , karena kulit telur mempunya pori-pori sehingga kebersihan kerabang sangat diperhatikan agar kualitas telur dapat terjaga sehingga akan bertahan cukup lama sekitar seminggu.

Bentuk Telur

Penjelasan Bentuk  Morfologi Telur

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan karakteristik telur. Morfologi terdiri dari bentuk telur, kualitas kerabang, dan bobot telur. Bentuk telur, klasifikasi standat berdasarkan indeksnya < 70 terlalu lonjong, 70-80 termasuk normal, dan . 80 termasuk terlalu bulat. Indeks telur untuk mengetahui bentuk telur yang baik berguna sebagai syarat telur tetas : telur tetas memiliki bentuk yang oval. Telur yang relatif panjang dan sempit (lonjong) pada berbagai ukuran memiliki bentuk yang oval. Telur yang relatif panjang dan sempit (lonjong) pada berbagai ukuran memiliki indeks telur yang rendah dan telur yang relatif pendek dan lebar memiliki indeks yang tinggi. Bentuk telur ellipsoidal (lonjong) memiliki indeks yang rendah, sedangkan telur yang bentuknya lebih spherical (hampir bulat) memiliki indeks telur yang besar.

Indeks telur yang baik yaitu dengan nilai 74. Indeks telur diperoleh dari perbandingan antara diameter lebar telur dengan diameter panjang telur dikali dengan 100.

Telur memiliki ukuran yang berbeda-beda, hal tersebut karena ukuran telur yang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi ukuran telur yaitu jenis hewan, umur hewan, iklim, berat tubuh induk, pakan, dan lingkungan. Besar telur dipengaruhi oleh sifat turun temurun induk, usia pembuahan, berat tubuh induk, nutrisi induk, jenis hewan, manajemen lingkungan dan umur hewan.

Baca juga : Struktur Telur unggas

Bentuk telur dipengaruhi oleh faktor genetik perbedaan setiap spesies menyebabkan bentuk telur juga berbeda-beda setiap spesies. Penurunan kemampuan daya cerna pakan juga akan mempengaruhi bentuk telur. Telur yang tidak proposonal berupa bentuk telur yang tidak bulat,  terdapat cetak tubuh pada telur (body check) dan tidak seimbang perbandingan panjang dan lebarnya. Hal ini disebabkan oleh daya kerja alat reproduksi ayam. Penurunan kemampuan daya cerna pakam. Ketersedian Ca dan mineral lainnya pada tubuh ayam dan kemampuan reproduksi berpengaruh pada kualitas telur.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.