Panduan Lengkap Budidaya Cabai / Cabe Merah (Lombok Abang)

Panduan Lengkap Budidaya Cabai/Cabe Merah (Lombok Abang)

Mahalnya harga cabai memberikan peluang bagi para petani untuk memulai budidaya cabai merah di Indonesia. Peluang bisnis cabai merah masih terbuka lebar dengan banyaknya permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri. Kita sebagai bangsa Indonesia yang katanya Negeri Agraris dan memiliki sejarah panjang tentang pertanian. Begitupun dengan budidaya cabai merah. Indonesia memiliki sejarah, ayuk kita sebagai bangsa Agraris harus mampu menunjukan kemampuan kita dalam bidang pertanian, terutama menyangkut produksi cabai merah.
Apa sih cabai merah itu? Cabe ( Capsicum Annum ) atau lombok masuk kedalam suku terong-terongan. Cabai mudah ditanam di dataran rendah dan merupakan tanaman yang banyak mengandung vitamin A, Vitamin C serta minyak atsiri capsaicin yang menyebabkan rasa pedas. Cabai menjadi jenis makanan pokok, khususnya di Indonesia, karena cabai hampir setiap hari digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu dapur. Capsicum Anum memiliki jenis yang beragam, Ada Jenis-Jenis Cabai Merah Unggulan yang biasanya digunakan sebagai cabai budidaya salah satunya adalah cabai merah.
Iklim/cuaca di Indonesia sangat mendukung budidaya tanaman cabai merah. Cabai merah tumbuh ideal pada kisaran suhu 24-28 derajat calcius. Dengan ketinggian tempat di bawah 1000 meter. Mari kita Panduan Memulai Budidaya Tanaman Cabe.

Pembenihan Cabai Merah

Ada dua cara pengadaan benih, yaitu dengan melakukan pembenihan sendiri atau membeli benih yang siap tanam. Untuk lebih praktis, Anda dapat membelinya di toko pertanian, di sana Anda bisa memilih Bibit Cabai merah yang Anda inginkan. Setelah benih tersedia, rendam biji cabai diair hangat selama 4 jam, jika ada biji cabai yang mengambang buang saja, gunakan saja biji yang tenggelam.
Panduan Lengkap Budidaya Cabai Merah (Lombok Abang)
Saatnya Anda membuat media tanam benih cabai merah. Media tanam benih cabai merah terdiri dari campuran tanah, arang, dan sekam, perbandingan 2:1:1. Media tanam benih berupa tanah campuran yang dimasukan ke dalam polybag. Pembenihan akan lebih baik jika tidak terkena matahari secara langsung. Anda dapat membeli plastik terpal yang transparan untuk melindungi dari sinar matahari secara langsung.
Biji cabai ditanam di polybag, jangan terlalu dalam, cukup benih tertutupi oleh tanah. Proses penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, pagi dan sore hari. Perhatikan, penyiraman jangan terlalu banyak, cukup membasahi saja.
Bibit tanaman cabai dapat disemai setelah 24 hari dengan jumlah helai daun minimal 3 siung. Benih tidak di cabut dari polybag, namun akan ditanam bersama polybag. Dengan cara menyobek plastik polybag, agar ketika tanaman cabai tumbuh, akar dapat keluar.

Pengolahan Tanah Untuk Lahan Budidaya

Pengolahan tanah dilakukan sebelama kita sedang melakukan pembenihan. Tanah dalam keadaan gembur dan dipetakan. Tanah yang dipetakan tersebut ditutup dengan plastik hitam, fungsinya untuk mengurangi penguapan dan menghambat hama tanaman cabai. Lahan gembur, setidaknya kita cangkul sampai kedalaman 30 cm.
Pengaturan pupuk sangat penting, ini berkaitan dengan tingkat keasaman tanah. pH optimal pertumbuhan tanaman cabai adalah dengan pH 6-7. Jika terlalu asam tanaman akan mudah terserang jamur dan virus. Untuk menetralisasi keasaman tanah, dapat digunakan kapur, tebar kapur di lahan pertanian dengan komposisi 2-4 ton /hektar di sesuaikan dengan tingkat keasaman tanah. Untuk budidaya cabai merah, bisa menggunakan pupuk kimia atau pupuk organik, untuk pembuatan pupuk organik dapat di lihat di Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair Dan Padat. Penggunaan pupuk organik dapat dibarengi dengan pemberian pupuk urea kurang lebih 200-400 kg/hektar.

Teknik Penanaman Bibit Cabai Merah

Panduan Lengkap Budidaya Cabai Merah (Lombok Abang)
Setelah lahan diolah, di petak-petak seperti tegalan/bedengan dan dilapisi dengan plastik hitam. Kemudian, buat lubang di setiap tegalan dengan jarak 50 cm. Lubang dibuat berselang seling/ zigzag. Lubang memiliki dalam 8-12 cm. Pada awal penanaman gunakan bilah untuk menyangga benih agar tidak tumbang saat disiram, jika tanaman cabai sudah kokoh, bilah bisa dibuang.

Pemeliharaan Tanaman Cabai

Bibit  atau  tanaman  yang  mati  harus  disulam  atau  diganti  dengan  sisa bibit yang  ada. Penyulaman  dilakukan  sore  hari,  penyulaman dilakukan diminggu pertama dan minggu kedua setelah tanam. Jenis  tumbuhan  gulma dicabut  dari  lahan bedengan tanah yang tidak tertutup mulsa/plastik.
Pemangkasan atau pemotongan tunas-tunas yang tidak diperlukan dapat dilakukan sekitar 17-21 hari setelah tanam jika berada di dataran rendah atau sedang, 25-30 hari setelah tanam jika Anda budidaya di  dataran  tinggi.
Pemupukan diberikan 10-14 hari sekali. Pupuk daun yang sesuai misalnya Complesal special  tonic. Untuk bunga dan buah dapat diberikan pupuk kemiral red pada umur 35 hari setelah tanam. Pemupukan dapat juga melalui akar. Campuran 24, urea, TSP, KCL dengan  perbandingan  1:1:1:1 dengan  dosis  10  gr/tanaman. Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal atau dicukil  tanah diantara dua tanaman dalam satu baris. Pemupukan cara ini dilaksanakan pada umur 50-65 hari setelah tanam dan pada umur 90-115 hari setelah tanam.
Kegiatan pengairan atau penyiraman dilakukan pada saat musim kering. Penyiraman dengan  kocoran diterapakn jika tanaman sudah kuat.Sistem terbaik dengan melakukan penggenangan  dua minggu sekali sehingga air dapat meresap ke perakaran.
Penyemprotan pestisida tanaman cabai sebaiknya dikerjakan dalam satu  hari yakni pada pagi hari jika belum selesai dilanjutkan pada sore hari.

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Penyakit dan hama yang sering merusak tanaman cabai adalah : Ulat Grayak (Spodoptera litura), Kutu Daun (Myzus persicaeSulz), Lalat Buah (Bactrocera dorsalis), Trips (Thrips sp). Selain hama tersebut, tanaman cabai juga rentan terserang jamur dan virus, salah satunya adalah penyakit Antraknosa, untuk lebih jelasnya silahkan di simak {Penanggulangan Penyakit Antraknosa Pada Cabai Merah}.

Pemanenan Tanaman Cabai Merah

Pada saat tanaman cabai berumur 75–85 hst yang ditandai dengan buahnya yang padat dan warna merah menyala, buah cabai siap dilakukan pemanenan pertama. Umur panen cabai tergantung varietas yang digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi pemupukan yang digunakan serta kesehatan tanaman. Tanaman cabai dapat  dipanen setiap 2–5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar.
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta tangkainya  yang bertujuan agar cabai dapat disimpan lebih lama. Buah cabai yang rusak akibat hama atau penyakit harus tetap di panen agar tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman cab aisehat. Pisahkan buah cabai yang rusak dari buah cabai yang sehat. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.