MAKALAH Komprehensif IAIN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM ISLAM

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM ISLAM

A.    Pendahuluan

Menurut Direktorat Jendral Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional, karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter adalah individu yang bisa membuat keputusan dan bisa mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. 
Sedangkan menurut Wyne seperti yang dikutip oleh Siti Aisyah , karakter menunjuk pada dua pengertian, yaitu bagaimana seseorang berperilaku dan bagaimana seseorang bertingkah laku sesuai dengan kaidah moral yang berdasar atas nilai-nilai agama. Seseorang dikatakan berkarakter baik jika mampu bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral.
Thomas Lickona  seperti yang dikutip oleh Aisyah   berpendapat bahwa karakter terdiri atas 3 bagian yang saling terkait, yaitu:
  1. Pengetahuan tentang moral (moral knowing), merupakan hal penting tentang moral untuk diajarkan pada anak, yang membuat anak mendapat pengetahuan sampai ke penalaran moral yang baik.
  2. Perasaan yang dilandasi moral (moral feeling), merupakan aspek perasaan yang harus ditanamkan pada anak. Aspek ini mencakup adanya nurani, percaya diri, empati, mencintai kebenaran, mampu mengontrol diri dan menjadi orang yang rendah hati.
  3. Perilaku bermoral (moral action), merupakan suatu pengetahuan moral yang diwujudkan dalam tindakan nyata. Perilaku bermoral merupakan hasil dari pengetahuan bermoral dan perasaan bermoral.
Sedangkan menurut Alwisol seperti yang dikutip oleh Subur menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. 
Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha secara sadar dan sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter scara optimal. Pembentukan karakter dapat dimulai dari adanya nilai yang diserap oleh individu dari berbagai sumber yang terdapat di lingkungan dirinya. 
Pendidikan karakter mendapat perhatian yang besar dalam pendidikan Islam, hal ini dapat dilihat dalam beberapa ayat dan hadits yang mengajarkan umat Islam untuk mempunyai karakter yang baik dan mengajarkan pendidikan karakter kepada anak.

B.    Ayat dan Hadits  Terkait Pendidikan Karakter

1.    Ayat Terkait Pendidikan Karakter

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

Dalam ayat di atas, kita diperintahkan untuk mempunyai karakter yang baik diantaranya:
  • Taat beribadah dan tidak menyekutukan Allah
  • Berbuat baik kepada orang tua
  • Untuk bersikap lemah lembut kepada orang tua
  • Merendahkan diri kepada orang tua
  • Kasih sayang
  • Senantiasa berdoa untuk kebaikan orang tua
  • Mengingat jasa kedua orang tua
Dalam ayat ini, perintah untuk berbuat baik secara jelas kepada orang tua kita, namun secara umum, perintah untuk menghormati, mengasihi, menyayangi, menghargai, senantiasa mengharap kebaikan, dan sebagainya berlaku untuk semua orang. Ayat ini juga mencontohkan bagaimana kita harus berlaku kepada orang tua dengan: “janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”, untuk mengucapkan “ah” saja itu sudah dilarang, apalagi melakukan perbuatan-perbuatan jelek yang lainnya. Rasulullah sebagai suri tauladan kita telah menunjukkan bagaimana beliau senantiasa berbuat baik kepada orang lain, menghormati orang yang lebih tua, dan sebagainya, meskipun itu bukan orang tuanya sendiri.
Berbuat baik kepada orang tua harus dilakukan pada saat mereka masih hidup dan sampai mereka meninggal. Saat mereka hidup, kita diperintahkan untuk berbuat baik, berbakti, menyayangi, menghormati dan sebagainya, saat mereka meninggalpun kita harus senantiasa mendoakan, melakukan amal shaleh, berakhlak mulia agar mereka mendapat berkah amal atau pahala dari Allah karena kita beramal shaleh dan mendoakan mereka. Karena salah satu amal yang tidak akan terputus pahalanya adalah anak shaleh yang senantiasa mendoakan orang tua.
2.    Hadits Terkait Pendidikan Karakter
Pentingnya pendidikan karakter dapat juga dilihat dari misi utama Rasulullah SAW, yaitu untuk memperbaiki akhlak/karakter umatnya. Hal itu berdasarkan hadis riwayat Imam Malik bin Anas dari Anas bin Malik, yaitu :
انَّمَ بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ (رواه امام ملك ابن انس من انس ابن ملك)
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik”
Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa misi utama yang diemban oleah Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak dan karakter manusia. Untuk dapat melaksanakan misi itu, tentu Rasulullah harus mengajarkan, membiasakan, dan mendidik para sahabat untuk menjadi orang-orang yang berkarakter baik. Pendidikan menjadi hal mutlak yang harus dilaksanakan agar tujuan membentuk akhlak dan membina karakter yang baik dapat terwujud.
Pada masa sekarang ini, di mana banyak perilaku negatif yang dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, orang dewasa maupun remaja bahkan anak-anak, orang yang terpelajar maupun yang putus sekolah, dari kalangan orang yang berada maupun yang miskin. Banyaknya kasus korupsi yang dilakukan para pejabat dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, kasus tawuran pelajar, penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) dan minuman keras, perjudian, pelecehan seksual, peredaran video porno yang pelakunya adalah mahasiswa dan pelajar, dan juga perilaku-perilaku negatif lainnya. Maka pendidikan karakter harus benar-benar dilakukan dengan kesungguhan dan dimulai sejak dini agar mampu membentuk karakter yang baik. Anak harus benar mampu mengerti, memahami dan melakukan nilai-nilai kebaikan, sehingga mereka benar-benar mempunyai karakter yang baik. Dengan karakter yang baik, diharapkan pengaruh-pengaruh negatif dari manapun tidak akan membawa mereka pada keburukan.
REFERENSI
Aisyah, Siti.  Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka. 2009. 
Subur. Model Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Purwokerto: STAIN Press. 2014.
Depatemen Agama RI. Syamil Al Qur’an. Jakarta: PT Sygma. 2009.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.