Jenis Zat Warna Dan Klasifikasinya – ZAT WARNA Merupakan senyawa organik yang kompleks. Mempunyai pembawaan khusus yakni; warna yang dapat si pertahankan dalam jaringan.
Zat warna secara umum tersiri atas : Auxochrome dan Chromophore.
CHROMOPHERE
Adalah àsenyawa kimia yang memberikan warna (ttp. Bukanlah mrpk zat warna). Abila dicelup ke dalam pelarut chromophereà jaringan kembali tidak berwarna
AUXOCHROME
Àchromophore adalah zat warna yang dapat tetap terikat di dalam jaringan, bila ada radikel yang mengikatnya adalah radikel auxochrome. Struktu yang paling pentingà adalah NH2 dan OH
PENGGOLONGAN ZAT WARNA
MENURUT SIFAT : Zat warna. asam & Zat warna. basa.
MENURUT ASAL : Zat warna.alami & Zat warna. sintesis.
MENURUT KEMAMPUAN MEWARNAI JARINGAN : Zat warna. substantif dan Zat warna. ajective.
MENURUT STRUKTUR KIMIA :
Zat warna triphenyl methane, Zat warna Xanthene, Zat warna. thiazine , Zat warna azine : terdiri dari Zat warna azo dan Zat warna nitro.
PENGGOLONGAN CARA PEWARNAAN
BERDASARKAN JUMLAH ZAT YANG DENGANNKà pewarnaan tunggal; pewarnaan rangkap dua; p. rangkap tiga; p. rangkap empat.
BERDASARKAN PENGARUH ZAT WARNA THD BAHAN àpengaruh EFEKTIF; pengaruh DIFFUS.
BERDASARKAN CARA PEMBERIAN ZAT WARNAà simultan; suksedan.
BERDASARKAN TEBAL TIPIS ZAT WARNAà pewarnaan progressif; p. regressif.
KLASIFIKASI ZAT WARNA
BERDASARKAN SIFAT
(1) Zat warna. ASAM : garam-garam dari asam-asam pembawa warna dengan radikel basa yang tidak berwarnaàsebag.besar adl garam-garam Na/Potassium (K). Contoh Acid Fuchsin, Eosin dan lainya.
(2) Zat warna. BASA : sebagian besar chloride / sulphate basa organik. Contoh : Hematoxylin; Basic fuchsin dan lainya.
BERDASARKAN ASALNYA
(1) Zat warna. ALAMI : Zat warna. yang diperoleh dari tumbuhan/hewan . contoh :Hematoxylin àHematoxylon camphechianum, L (1918). Carmineàberasal dari hewan Coccus cacti (hanya yang betina)/insecta; hidup pada tanaman cactusàOpuntia coccinelifera
(2) Zat warna. SINTESIS : Zat warna. yang dibuat di pabrik . contoh : basic fuchsin, dibuat dari Anilline yang dicampur dengan paratoluidin .
BERDASARKAN KEMAMPUAN MEWARNAI JARINGAN
(1) Zat warna. SUBSTANTIF : Zat warna.apabila diberikan pada jaringan dapat langsung mewarnai dengan baik . contoh : Neutral Red, Jannus Green B, dll, untuk sel-sel hidup ( contoh pada. Epitel mukosa pipi).
(2) Zat warna. AJECTIVE adalah Zat warna. yang dapat mewarnai jaringan dengan baik bila diberikan pertolongan suatu MORDANT, substansi yang dapat memfiksir / mengikat Zat warna. sebelumnya yang diberikan pada jaringan yang diwarnai.
BERDASARKAN STRUKTUR KIMIA
(1) Golongan TRIPHENYL METHANE
Bersifat basa : basic fuchsin, crystal violet; methyl green; Anillin blue.
Bersifat asam : acid fuchsin; light green; fast green; methyline blue.
Berdifat Basa mewarnai khromatin.
Bersifat asam mewarnai sitoplasma.
(2) Golongan THIAZINE , Thionine (awalan Thià menunjuk adanya sulphur), dalam industri tekstilàmewarna katunàtanin sebagai mordant, dalam sitologiàmewarnai khromatin .
Contoh : Toluidin blue àdalah zat warna yang bersifat metachromatis, bila untuk mewarnai jaringan akan menimbulkan beberapa macam warna pada jaringan tersebut. Chromatin biru; mucus; substansi dasar dari kartilago, dan granula Mast cellàaspek merah.
Methyline blueà basa àdalah pewarna darah, Eosin Methylin blue (pewarna May Gruunwald)
Sifat Polychromatis àdalah Zat warna yang dapat berubah warnanya menjadi warna lain secara spontan.
(3) Golongan AZINE
Safranin àdalah zat warna untuk mewarnai khromatin, terutama kromosom.
Neutral red àdalah zat warna yang digunakan untuk mempelajari sel hidup dan sangat toksik.
Jannus green-BàZat adalah warna.vital,memiliki afinitas besar terhadap mitokhondariia sel hidup.
(4) Golongan A Z O
- Orange-Gà bersifat asam, sebagai counterstain / imbanganàorange-G, chromatophore 2 R; Xylidine ponceau; Bourdeaux red (semua mono azo); dan Biebrich Scarlet (dis azo).
- Trypan blue, trypan red, vital red & Tris azo (chlorazol black – E)àdala zat warna yang sangat baik untuk mempelajari sel-sel dari sistem Reticulo endothelial.
- Yang sifatnya basa : Jannus green-B dan Bismarck Brown-Y.
(5) Golongan NITRO
Picric acidà selain fungsi sebagai Zat warna, juga sebagai fiksatif / dan diferensiator juga sebagai counterstain untuk Zat warna carmine.
PENGGOLONGAN CARA PEWARNAAN
BERDASARKAN JUMLAH ZAT yang Digunakan
a. Pewarna Tunggal
Gentiane violet untuk melihat adanya polysacharid, Sulphate ester dan hyaluronic acid (metode Kiyoshi Harada).
b. Pewarna Rangkap dua
Ehrlich’s Hematoxylin-Eosin, Harris Hematoxylin-Eosin.
c.Pewarnaan Rangkap Tiga
Mallory Triple Stain (Orange – G; Acid Fuchsin; Anniline Blue), ditambah mordant PMA (Phospho Molibdic Acid)/PTA, Phospho Tuncstic Acid
d. Pewarnaan Rangkap empat
Jarang digunakan dalam jaringan, Exp : Kornhauser’s Quadariaple Stain.
BERDASARKAN PENGARUH ZAT WARNA TERHADAP BAHAN YANG DIWARNAI
(1) PEWARNAAN EFEKTIF
Zat warna akan mempengaruhi satu atau beberapa bagian jaringan saja / salah satu bagian dari sel. Contoh : Toluidin Blueàjaringan mesenterium, terpulas jelasàgranula Mast cell nya
(2) PEWARNAAN DIFFUS
Zat warna yang memulas / mewarnai seluruh jaringan, hampir semua Zat warna bersifat diffus, Contoh : Eosinàmewarnai mewarnai seluruh sel/jaringan inti dan sitoplasmanya; hanya penyerapannya saja yang tidak sama.
BERDASARKAN CARA PEMBERIAN ZAT WARNA
(1) PEWARNAAN SIMULTAN
Terjadi karena ada dua macam Zat warna atau lebih yang diberikan bersama-sama dalam satu waktu
Contoh : Malloryà tdd Orange – G dan Anniline blueà aksi keduanya berlangsung sama-sama dalam satu waktu
(2) PEWARNAAN SUKSEDAN
Hematoxylin – Eosinàbergantian satu persatu diberikanàada masa pencucian sendiri-sendiri
BERDASARKAN TEBAL TIPIS PEMBERIAN ZAT WARNA
(1) PEWARNAAN PROGRESSIF
Adalah pemberian Zat warna pada jaringan yang sangat tipis sehingga pewrnaan diperoleh dalam waktu yang lama sampai diperoleh warna yang tepat.
(2) PERWARNAAN REGRESSIF
Pemberian Zat warna langsung tebal, sedikit demi sedikit ditipiskan, menggunakan defferensiator dengan proses diferensiasi.