[UNIK] Spesies Ikan Purba Ditemukan di Menado dan Afrika

Dunia ilmu pengetahun khususnya biologi kembali mendapat kejutan. Ikan yang dianggap sudah punah 65 juta tahun yang lalu kini ditemukan salah satunya di perairan Menado pulau Sulawesi. Sebuah kebanggaan buat Indonesia tentunya.

Berikut adalah dua spesies ikan purba yang telah ditemukan tersebut :

1. Latimeria chalumnae

Ciri khas ikan-ikan purba, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Di Bunaken pernah ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. ukuran tubuhnya kira-kira 2/3 tubuh orang dewasa.

ikan purbaCoelacanth (artinya “duri yang berongga”), penangkapan pertama ikan purba jenis ini dilakukan tanpa sengaja oleh seorang nelayan dengan jaring ikan.

Penemuan bersejarah ini terjadi di muara sungai Chalumna, Afrika Selatan. Ikan ini mendapatkan nama ilmiah Latimeria chalumnae oleh seorang ilmuan bernama Dr. J. L. B. Smith dan dijurnalkan dan terbit pada tahun 1939. Belasan tahun kemudian, dalam sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh beberapa peneliti, ikan ini kembali ditemukan di sekitar perairan Kepulauan Komoro di samudera Hindia.

Penemuan ini lebih dari satu, diperkirakan habitat hidup ikan ini pada kedalaman 150 m di bawah permukaan laut. Diduga perairan tersebut merupakan habitat hidup ikan purba ini. pada tahun-tahun selanjutnya ikan jenis ini ditemukan diperairan Mozambik, Mandagaskar dan Afrika selatan.

2. Latimeria menadoensis

Pada tahun 1998 seorang nelayang setempat menangkap ikan diperairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaanya oleh dunia ilmu pengetahuan. Masyarakat setempat mengenal ikan purba ini denan nama raja laut. secara fisik ikan ini mirip dengan coelacanth komoro, perbedaan hanya pada warnanya.

ikan purba

Ikan raja laut berwarna cokelat, sementara coelacanth komoro berwara biru. Ikan tersebut diteliti oleh seorang peneliti asal Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann, bersama dua koleganya, R.L. Caldwell dan Moh. Kasim Moosa dari LIPI.

Penemuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature. Berdasarkan analisis DNA-mitokondria  dan isolasi populasi, peneliti Indonesia dan Prancis menetapkan ikan raja laut merupakan spesies baru Latimeria menadoensis.

Dua tahun kemudian, ditemukan sekelompok coelacanth yang hidup di perairan Kawasan Lindung Laut (Marine Protected Areas) St. Lucia di Afrika Selatan. Para peneliti kemudian menyadari bahwa kemungkinan masih terdapat populasi-populasi coelacanth yang lain di dunia, termasuk pula di bagian lain Nusantara, mengingat bahwa ikan ini hidup terisolir di kedalaman laut, dan hidup di sekitar pulau-pulau vulkanik.

Hingga saat ini  status taksonomi coelacanth yang baru ditemukan ini masih dalam penelitian lebih lanjut.

Ssemoga artikel ini bermanfaat.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.