Cangkul Dan Tudung, Senjata Petani Indonesia

Cangkul Dan Tudung, Senjata Petani Indonesia – Petani adalah sebuah pekerjaan yang mulia, bahkan lebih mulia dari seorang presiden sekalipun. Mari kita ulas sekelumit tentang petani, bukan sawah, bukan padi tapi kami akan mengulas senjata utama petani Indonesia yaitu Cangkul Dan Tudung.

Kenapa saya sebut pekerjaan petani adalah pekerjaan yang mulia, karena petani menjadi pondasi ekonomi di negeri ini. Mungkin belum seberapa jika dibandingkan dengan penghasilan sektor industri teknologi. Sektor pertanian adalah sektor yang banyak di abaikan namun kenyataanya di sektor inilah umat manusia dipertaruhkan.

Cangkul Dan Tudung, Senjata Petani Indonesia
sawah

Makanan modern di planet ini didapat dari sektor pertanian, dan sebagian besar didapat dari wilayah tropis dan subtropis, seperti Indonesia.

Meskipun pertanian adalah sektor dasar kehidupan manusia, masih sedikit negara yang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama mereka. Hanya negara-negara maju yang sudah melek dan sadar pentingnya sektor pertanian ini.

Negara-negara berkembang masih belum bisa maksimal dalam sektor pertanian, mungkin ini di karenakan masih terbatasnya sentuhan teknologi dalam penerapannya.

Jika negara-negara maju sudah menggunakan mesin canggih untuk bertani, Negara berkembang salah satunya Indonesia masih menggunakan cara-cara tradisional. Sudah begitu, pemerintah belum mampu memfasilitasi dan menghargai petani kita dengan sepadan.

Kita bisa mengambil perbandingan, petani di Indonesia dengan petani di Jepang, petani di Jepang sangat di perhatikan kesejahteraanya oleh pemerintah. Seperti menghargai hasil taninya dengan harga yang baik.

Indonesia memang belum mampu, tapi setidaknya para petani yang bersenjata cangkul dan tudung mendapatkan perhatian lebih. Perlahan, setidaknya petani butuh wadah untuk mengembangkan pertanian Indonesia menuju pertanian modern, setidaknya mengembangkan dari pola pikirnya.

Tapi nyatanya, petani indonesia masih identik dengan cangkul dan tudung. Bukan sebagai simbol, namun mereka masih benar-benar menggunakan cangkul dan tudung untuk memenuhi kebutuhan pakan masyarakat Indonesia.

Mau sampai kapan cangkul dan tudung menghidupi 100 juta lebih penduduk Indonesia? Ironi memang, dengan segala keterbatasan yang entah sampai kapan terselesaikan, para petani negeri ini masih berjuang mendulang rizki dari pertanian, kita masih beruntung karena tanah kita tanah gemah ripah loh jinawi.

Tapi bukan berarti petani cukup dengan tanah yang gemah ripah log jinawi saja, butuh lebih dari sekedar cangkul dan tudung. Kita para petani dan birokrasinya, wajib bercita-cita, jika cangkul dan tudung saja mampu menumbuhkan padi, bagaimana jika ada sentuhan ilmu dan teknologi di dalamnya?.

Sejarah warisan cangkul dan tudung dari nenek moyang, sampai kinipun masih eksis sebagai senjata terbaik pertanian di Indonesia.

Cangkul

Cangkul adalah alat untuk menggemburkan tanah yang berbentuk khas. Jika dilihat dari sejarahnya, cangkul berasal dari teknologi awal manusia Homo Sapien  mulai menetap dan meninggalkan kebiasaan berburu dan meramu.

Cangkul diwariskan dari generasi kegenerasi, mengalami berbagai modifikasi, namun masih mempertahankan gaya ketradisionalanya.

Cangkul masuk dalam cerita dan perjalanan sejarah umat manusia, bertahan dan menjadi saksi bisu pertanian dunia. Sampai akhirnya cangkul menjadi simbol pertanian.

Tudung

Tudung adalah istilah topi yang terbuat dari anyaman bambu, berbentuk setengah bola melingkar dan lancip di bagian tenghnya. Seperti gunung yang di potong dari lantai buminya.

Cangkul Dan Tudung, Senjata Petani Indonesia

Tudung berfungsi sebagai peneduh yang dipakai di kepala, menjadi pelindung petani dari sengatan panas matahari dan guyuran hujan.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.