Potensi Bisnis Jamur Tiram Putih Segurih Rasa dan Gizinya – Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. merupakan salah satu jamur konsumsi yang bernilai tinggi, baik dari sisi bisnis dan juga kandungan gizinya. Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu jamur tiram putih (P. ostreatus), jamur tiram merah muda (P. flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. sajor caju), dan jamur tiram abalone (P. cystidiosus).
Pada dasarnya semua jenis jamur ini memiliki karakteristik yang hampir sama terutama dari segi morfologi, tetapi secara kasar, warna tubuh buah dapat dibedakan antara jenis yang satu dengan yang lain terutama dalam keadaan segar.
Jamur tiram bersifat saprofit dan tumbuh menyebar sesuai iklim pertumbuhannya. Kecepatan tumbuh miselium dipengaruhi oleh suhu. Suhu pertumbuhan jamur tiram pada saat inkubasi lebih tinggi jika dibandingkan suhu pada saat pertumbuhan (pertumbuhan tubuh buah jamur). Jamur memiliki suhu inkubasi antara 25 – 28ºC dengan kelembaban 80 – 90%. Suhu pada pembentukan tubuh buah (fruiting body) 16 – 22ºC dengan kelembaban 80 – 90%. Apabila suhu terlalu tinggi dan kelembaban terlalu rendah maka bakal jamur akan kering dan mati.
Proses budidaya jamur tiram, nutrisi bahan baku atau bahan yang ditambahkan harus sesuai dengan kebutuhan hidup jamur tiram. Bahan baku yang digunakan dapat berupa batang kayu yang sudah kering, jerami, serbuk kayu, atau campuran antara serbuk kayu dan jerami. Jamur termasuk ke dalam organisme heterotrofik, yaitu tidak dapat memenuhi sendiri kebutuhannya.
Oleh karena itu pada bahan baku perlu ditambahkan bahan makanan berupa bekatul sebagai sumber karbohidrat, lemak, dan protein; kapur sebagai sumber mineral dan pengatur pH; serta gips sebagai penambah mineral dan bahan yang mengokohkan media. Kadar air media dijaga hingga 50 – 65% dengan pH media diatur antara 6 – 7.
Pertumbuhan jamur tiram sangat tergantung pada faktor fisik seperti suhu, kelembaban, cahaya, pH media tanam, dan aerasi, udara jamur tiram dapat menghasilkan tubuh buah secara optimum pada rentang suhu 26 – 28°C, sedangkan pertumbuhan miselium pada suhu 28 – 30°C, kelembaban udara 80 – 90% dan pH media tanam yang agak masam antara 5 – 6. Aerasi merupakan hal penting bagi pertukaran udara lingkungan tumbuh jamur yaitu dengan mempertahankan persediaan Oksigen (O2) dan membuang karbondioksida (CO2), cahaya matahari yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur sangat sedikit berkisar antara 50 – 300 lux.
Beberapa jenis jamur yang telah dikenal petani Indonesia seperti ;
jamur kuping,
jamur shitake,
jamur tiram,
jamur merang dan jamur lingzhi
Jamur di atas mempunyai nilai ekonomi yang tinggi untuk dikembangkan karena cara budidaya relatif mudah, tidak memerlukan lahan yang luas, prospeknya menjanjikan. Sebagai Sebagai bahan pangan jamur memiliki kandungan gizi yang cukup baik, terutama kandungan proteinnya yang cukup tinggi.
Komposisi zat gizi pada jamur tiram dalam % :
Kadar air 73,7 – 90. **
Protein kasar (NX4.38) 10,5 – 30,4
Lemak 1,6 – 2,2
Karbohidrat 57,6 – 81,8
Serat kasar 7,5 – 8,7
Abu 6,1 – 98
Energi (kalor) 345- 365
Rata-rata kandungan protein (% berat kering) dari jamur kuping adalah 4-9%, jamur kancing 24-44%, jamur shitake 10-17%, jamur tiram 10-30%, jamur merang 21-30%. Daya cerna tubuh terhadap protein yang dikandung jamur pun sangat tinggi berkisar antara 71-90%.
Hampir semua jenis jamur segar memiliki kandungan air sebanyak 85-95% sedangkan pada jamur yang sudah dikeringkan hanya mengandung 5-20%. Kandungan air pada jamur yang bervariasi dipengaruhi oleh jenis jamur, suhu, dan kelembaban selama pertumbuhan.
Kandungan lemak jamur tiram antara 1,08-9,4% bobot kering, terdiri dari asam lemak bebas, monogliserida, digliserida, sterol, sterol ester, dan fosfolipid. Asam lemak utama adalah asam oleat (79,4%), asam palmitat (14,3%), asam linoleat (6,3%). Lemak netral utama pada jamur tiram adalah trigliserida, yaitu sekitar 29% .
Karbohidrat merupakan unsur utama pada jamur, yaitu berkisar 57,6-81,8% dan mengandung serat kasar 7,5-8,7%. Komposisi karbohidrat adalah 4,22% karbohidrat terlarut, 1,66% pentosan, dan 32,6% heksosan. Jamur tiram tidak memiliki pati. Karbohidrat disimpan dalam glikogen dan kitin yang merupakan unsur utama serat jamur.
Dengan porensi gizi yang dimiliki serta banyaknya peminat dari masyarakat yang semakin hari semakin banyak mengkonsumsi, maka jamur tiram putih memiliki potensi bisnis yang besar.
Berikut adalah kisah-kisah sukses dari pembisnis jamur tiram putih yang omsetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah dalam satu bulan.
1. Didik Pangarso
Berhasil membudidayakan jamur tiram. Bermodal pinjaman dari PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Selatan (Sumsel), pria dengan anak satu ini mengantongi omset per bulannya sekira Rp24 juta rupiah. sumber okezone.com.
Pinjaman modal yang didapat dari perusahaan BUMN itu sekaligus menjadi mitra binaan dalam program PKBL. dimana perseroan menyediakan pinjaman awal dari Rp5 juta sampai Rp25 juta. mirip KUR di Bank.
2. Annisa.
Annisa sudah menjalankan bisnis jualan jamur tiram bersama tiga orang temannya sejak 3 tahun yang lalu dengan modal Rp 2 juta dan saat ini omzetnya mencapai Rp 150 juta/bulan. dikutip dari detik.com Minggu 28 Feb 2016.
Itu hanya contoh dari 2 orang yang sudah terjun berbisnis jamur tiram putih, masih banyak potensi bisnis jamur tiram putih yang bisa kita maksimalkan..
Jamur tiram jamur sejuta kesempatan, itu menurut saya, karena banyak yang sukses dari produk berbahan baku Jamur Tiram, salah satunya adalah usaha jamur krispy dengan omset MILYARAN.
Banyak yang berburu formula dan resep jamur krispy dimiliki oleh perusahaan besar., saya sangat tercengan dengan e-book yang MEMBONGKAR formula di bisnis olahan jamur tiram dengan omset milyaran. Sayangnya saya sudah kadung menjadi seorang karyawan.
Ini link E-Booknya, jika Anda berminat bisnis olahan jamur tiram,
Berikit link E-Bookn >>> Bisnis Olahan Jamut Tiram dengan Omset Milyaran <<<
demikian artikel Potensi Bisnis Jamur Tiram Putih Segurih Rasa dan Gizinya,
Salam