Jenis Data Geografis Foto Udara, Citra Radar dan Citra Satelit

Jenis Data geografis Berupa Foto Udara, Citra Radar dan Citra Satelit – Artikel ini adalah lanjutan dari rangkaian artikel tentang Sistem Informasi Geografis (SIG), untuk kamu yang membutuhkan informasi tentang SIG bisa membaca artikel sebelumnya.

#1. Foto Udara

Foto udara merupakan salah satu produk dari bidang ilmu geografi dalam mengambil obyek, daerah, atau fenomena yang ada di permukaan bumi menggunakan alat berupa kamer dengan proses perekaman secara fotografik dengan bantuan detector atau alat pendeteksi berupa Film.

Foto Udara, Citra Radar dan Citra Satelit

Citra foto ini didapatkan dengan cara memotret dengan menggunakan sebuah wahana (alat transportasi) biasanya berupa balon udara, pesawat udara, gantole, pesawat ultra-ringan dan pesawata tanpa awak. Dengan bantuan kamera dan pesawat udara ini, maka pemotretan udara dapat dilakukan.

#2. Citra Radar

Citra Radar merupakan hasil pemotretan menggunakan deteksi pancaran gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang yang dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter.

Gelombang sinyal yang dipancarkan akan dipantulkan dari suatu benda tertentu dan kemudian ditangkap kembali oleh radar. Tenaga gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk penginderaan jauh gelombang mikro menggunakan panjang gelombang 1000 μm hingga 100 cm dan  spectrum gelombang mikro yang biasanya digunakan untuk penginderaan jauh adalah panjang gelombang antara 1 mm hingga 30 cm.

Sensor radar pencitra ditempatkan pada wahana (platform) pesawat terbang atau satelit atau pesawat ulang-alik untuk mengamati ke samping dan ke bawah. Bila wahana bergerak, plsa-pulsa energi ditransmisikan dan gema yang kembali dikumpulkan (direkam).

Penggunaannya dilakukan dengan gerakan ke depan dari wahana pada saat memproses gema-gema yang dikumpulkan, menggabungkannya dengan suatu cara yang khusus dimana ukuran antenna efektif yang digunakan sangat besar. Resolusi radar tergantung pada ukuran antenanya.

Suatu sistem radar terdiri dari berikut ini :

1. Pemancar (transmitter)

Fungsi dari pemancar adalah membangkitkan pulsa cahaya berdaya tinggi pada panjang gelombang radio antara 1 cm dan 100 cm.

2. Saklar (switch)

Saklar berfungsi mengirimkan pulsa Transmisi ke antenna dan mengembalikan gema pada penerima (reciever).

3. Antena (antenna)

Mengirimkan pulsa transmisi pada daerah target dan mengumpulkan gema-gema yang dikembalikan.

4. Penerima (reciever)

Penerima mengubah gema-gema yang dikembalikan menjadi nilai digital.

5. Data Recorder

Menyimpan data citra untuk diproses dan ditampilkan.

Pengenalan obyek pada citra radar didasarkan tidak hanya pada rona tetapi juga ukuran, bentuk, tekstur, bayangan, dan keterkaitan obyek dengan kenampakan sekelilingnya. Obyek terekam pada citra radar merupakan hasil pulsa balik radar. Intensitas atau kekuatan pulsa balik menentukan kecerahan obyek yang terekam pada citra. Pilsa balik radar yang terlalu kuat menghasilkan karakteristik (signature) lebih cerah pada citra dibandingkan dengan pulsa balik yang lemah.

Intensitas atau kekuatan pulsa balik radar baik dari system satelit maupun pesawat udara ditentukan oleh sifat-sifat sebagai berikut :

  1. Sifat-sifat obyek yang diindera, yang meliputi: lereng (skala makro), sifat dielektrik, kekasaran permukaan dan orientasi kenampakan (feature orientation)
  2. Sifat-sifat sistem radar, yang meliputi: panjang gelombang, sudut depresi, polarisasi dan arah pengamatan antena.

#3. Citra Satelit

Citra Satelit merupakan hasil dari pemotretan/perekaman alat sensor yang dipasang pada wahana satelit ruang angkasa dengan ketinggian lebih dari 400 km dari permukaan bumi.

Berdasarkan tingkatan resolusinya citra satelit dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

– Citra resolusi rendah, memiliki resolusi spasial antara 15 m s/d 30 m (Citra satelit Landsat)

– Citra resolusi sedang, memiliki resolusi spasial 2.5 m s/d 10 m (Citra satelit SPOT)

– Citra resolusi tinggi, memiliki resolusi spasial 0.6 m s/d 1 m (Citra satelit Ikonos dan Quickbird)

Tingkat resolusi spasial citra satelit ini dipengaruhi oleh kemampuan sensor dalam merekam objek yang terkecil, Satelit Landsat TM mampu merekam obyek terkecil dilapangan sebesar 30 x 30 meter, Satelit Ikonos merekam dengan obyek terkecilnya 1 x 1 meter. QuickBird dengan ukuran obyek terkecilnya 0,6 x 0,6 meter.

Citra satelit terbentuk dari serangkaian matrik elemen gambar yang disebut dengan piksel. Piksel merupakan unit terkecil dari sebuah citra. Piksel sebuah citra pada umumnya berbentuk segi empat dan mewakili suatu area tertentu pada citra. Jika sebuah sensor memiliki resolusi spasial 20 meter dan citra dari sensor tersebut menampilkannya secara penuh, maka masing-masing piksel akan mewakili area seluas 20 x 20 meter. Citra yang menampilkan area dengan cakupan yang luas biasanya memiliki resolusi spasial yang rendah.

Demikian artikel tentang Jenis Data Geografis Foto Udara, Citra Radar dan Citra Satelit.

Semoga bermanfaat

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.