Syarat Tumbuh Tanaman Kelengkeng dan Keunikanya

Syarat Tumbuh Tanaman Kelengkeng  dan Keunikanya – Berdasarkan sejarahnya, kelengkeng merupakan tanaman subtropis yang sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu, berasal dari daerah Cina Selatan. Pemanfaatannya lebih kepada khasiatnya sebagai obat, bukan sebagai buah meja. Dari Cina Selatan, tanaman ini menyebar ke Indochina (Thailand, Taiwan, Laos, Vietnam, dan Cambodia), Malaysia, India, dan Indonesia. Walaupun berasal dari daerah subtropis, tanaman ini mampu tumbuh dan berpoduksi dengan baik di daerah tropis Indonesia.

Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan daerah sentra kelengkeng di Indonesia selain Kalimantan Barat. Daerah pengembangannya berada di wilayah segitiga Jawa Tengah yaitu, Semarang (Salatiga, Ambarawa, Bandungan, Jambu, dan Kopeng), Temanggung (Pringsurat, Kranggan, dan Parakan) dan Magelang (Grabag dan Secang). Sedangkan pengembangan kelengkeng di Jawa Timur berada di Tumpang, Poncokusumo (Malang), Batu, dan sebagian Blitar.

Sumber lain menunjukkan data bahwa kelengkeng diduga berasal dari Myanmar, kemudian menyebar ke Cina Selatan, Taiwan, dan Thailand Utara. Namun, jenis-jenis liar banyak ditemukan di Kalimantan Timur dengan nama buku, ihaw, medaru, kakus, atau mata kucing (Euphoria malesianus). Di Indonesia, kelengkeng banyak terdapat di Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, dan beberapa tempat lain di Provinsi Jawa Timur.

Syarat Tumbuh Tanaman Kelengkeng dan Keunikanya

Keunikan Tanaman Kelengkeng

  1. Kelengkeng jantan, hanya mempunyai bunga jantan. Jenis kelengkeng ini hanya memiliki benang sari. Benang sari merupakan alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari yang berfungsi sebagai inti sperma bagi berlangsungnya penyerbukan.
  2. Kelengkeng betina, hanya mempunyai bunga betina. Jenis ini hanya mempunyai bakal buah yang berisi bakal biji (ovulum) yang mengandung sel telur.
  3. Kelengkeng yang memiliki dua jenis bunga, baik bunga jantan maupun betina, sehingga dapat berbunga dan berbuah. Proses penyerbukan dilakukan oleh satu pohon sehingga pohon itu mampu menghasilkan buah.
  4. Kelengkeng hermaprodit, yaitu kelengkeng yang mempunyai bunga yang mengandung benang sari dan putik secara bersama-sama.

Syarat Tumbuh Tanaman Kelengkeng

a) Iklim

Kelengkeng lebih cocok ditanam di dataran dengan ketinggian antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Suhu malam yang dingin (15-20° C), selama musim kemarau mendorong tanaman untuk berbunga.

Tanaman kelengkeng sangat menyukai sinar matahari. Apabila tanaman kelengkeng  kekurangan sinar matahari, maka produktivitasnya akan menurun atau tidak akan berbuah bila dinaungi tanaman lain. Suhu harian di sentra penghasil kelengkeng minimun antara 15-25° C dan maksimun antara 25-35° C. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila ditanam pada suhu harian rata-rata 27° C.

Kelengkeng dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang mempunyai tipe iklim B (basah), tipe iklim C (agak basah) dan tipe iklim D (sedang). Penentuan tipe iklim tersebut didasarkan pada rumus yang dikemukakan oleh Schmidt Fergusson, yakni perbandingan rata-rata jumlah bulan kering dengan rata-rata jumlah bulan basah yang dinyatakan dalam persen. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering.

b) Media Tumbuh

Budidaya kelengkeng sebaiknya dilakukan secara intensif pada tanah yang terkena sinar matahari langsung dengan membuat lubang tanam. Tanah untuk menanam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

  1. Memiliki pH 5-6, subur, gembur, dan banyak mengandung zat organik.
  2. Tidak mengandung hama dan penyakit yang dapat menular melalui tanah.
  3. Memiliki drainase yang baik, air tidak menggenang tetapi cukup air terutama di musim kemarau.

Baca juga : Teknik Budidaya Kelengkeng

Kelengkeng dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang tanahnya bertekstur halus dengan pH 5,5 sampai 6,5. Tanah bertekstur halus biasanya adalah tanah yang sebagian besar terdiri dari lempung atau tanah yang tidak berpasir, misalnya tanah andosol, vertisol, latosol atau laterit dan sebagainya.

Baca juga : Mengenal Morfologi Tanaman Kelengkeng

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.