Mengenal Penyakit Pneumonia (the big three) Yang Mewabah di China

Mengenal Penyakit Pneumonia

Baru – baru ini Pemerintah Melalui Kemenkes Siagakan Jajaran Terkait Kasus Mycoplasma Pneumonia di China

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia memperketat langkah kewaspadaan menyusul peningkatan kasus pneumonia yang tidak jelas di Tiongkok Utara

Apa itu Penyakit Pneumonia (the big three) Yang Mewabah di China?

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).

Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia).

Perjalanan alamiah penyakit pada pneumonia dimulai dengan adanya interaksi bibit penyakit dengan tubuh pada tahap awal.

Tahap selanjutnya tubuh berusaha membasmi bibit penyakit melalui mekanisme pertahanan tubuh secara sistemik maupun lokal.

Apabila sistem pertahanan tubuh gagal untuk menanggulangi, maka bibit penyakit tersebut akan merusak sel epitel dan lapisan mukosa dari saluran nafas, sedangkan saluran nafas bagian bawah dalam keadaan normal dan steril.

Adanya interaksi virus dapat menyebabkan preposisi terjadinya interaksi sekunder bakteri patogen yang ada disaluran nafas bagian atas, kemudian menyerang mukosa pada saluran nafas bawah yang rusak.

Infeksi sekunder ini yang dapat menimbulkan terjadinya pneumonia.

Biasanya pneumonia dimulai dengan infeksi saluran pernafasan bagian atas, kemudian infeksi menyebar ke bawah paru-paru dan bakteri menyerang paru-paru yang sudah terkena radang. Pleura juga mengalami peradangan.

Peradangan ini menyebabkan anak sakit bila bernafas, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dibandingkan dari yang normal. Umumnya pneumonia disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.

Pneumonia mencapai puncaknya di negara dengan empat musim, yaitu pada musim dingin dan awal musim semi, sedangkan kejadian pneumonia di Indonesia sering terjadi pada musim hujan.

Pneumonia ini adalah termasuk virus / penyakit menular yang ditularkan melalui udara.

Sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman ke udara pada saat batuk atau bersin dalam bentuk droplet.

Virus Pneumonia merupakan salah satu dari the big three atau trio pembunuh, dari golongan usia muda disamping diare dan penyakit gizi lainnya.

Di negara – negara berkembang Seperti China, tionkok dan Indonesia.

Mengenal Penyakit Pneumonia Yang Mewabah di China

Mengenal Penyakit Pneumonia Yang Mewabah di China
Mengenal Penyakit Pneumonia Yang Mewabah di China

Faktor risiko adalah faktor-faktor yang meningkatkan pemaparan atau kerentanan dari pejamu (host) terhadap kuman penyebab (agent).

Faktor risiko terhadap kejadian pneumonia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik. (Depkes RI, 1996, h.6)

1. Faktor risiko intrinsik

a. Status gizi

Status gizi yang kurang merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan besar terhadap kejadian pneumonia

b. Status imunisasi

Seseorang yang tidak mendapat imunisasi mempunyai risiko lebih besar dibandingkan orang yang mendapatkan imunisasi.

c. Umur dan jenis kelamin

Kematian pneumonia di negara berkembang sebagian besar terjadi pada anak umur >1tahun. Jenis kelamin merupakan faktor risiko terhadap kejadian pneumonia yaitu laki-laki lebih berisiko dibandingkan perempuan. (Depkes RI, 1996, h. 4)

2. Faktor risiko ekstrinsik

Fakor risiko ekstrinsik yang berkaitan dengan kejadian Pneumonia antara lain Ventilasi, suhu, kelembaban, jenis lantai, jenis dinding, jendela, dan tingkat kepadatan penghuni. (Depkes RI, 1996, h.6)

a. Ventilasi

Ventilasi berguna untuk penyediaan udara ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari ruangan yang tertutup.

Termasuk ventilasi adalah jendela dan penghawaan dengan persyaratan minimal 10% dari luas lantai.P

erilaku penghuni rumah yang tidak membiasakan membuka jendela pada pagi ataupun siang hari dapat berpengaruh naiknya kelembaban udara. Kelembaban yang tinggi mendukung untuk perkembang biakan bakteri pathogen.

b. Suhu

Baca juga : Hati-hati Alat Makan Agen Penular Penyakit

Suhu dalam ruangan rumah sangat berkaitan erat dengan adanya ventilasi.

Dengan penempatan ventilasi yang baik dan luas yang cukup, maka akan terjadi gerak angin dan pertukaran udara bersih yang lancar (cross ventilation)

proses ini akan mengurangi suhu udara dalam ruangan dan biasanya akan terjadi perbaikan dengan sendirinya.

Kondisi suhu yang terlalu rendah atau terlampau tinggi akan bisa mempengaruhi kondisi udara dalam ruangan akibat dari pergerakan atau pertukaran udara yang tidak berjalan dengan baik. Suhu dalam rumah yang memenuhi syarat adalah 18 C – 30 C .

Temukan Informasi Ter Update Lainnya di Google News

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.