Berikut 6 pertanyaan yang perlu Indonesia jawab :
1. Sudahkan kita siap menghadapi pasar bebas ASEAN, atau yang kita sebut MEA ?
2. Apakah Anda sudah memiliki keahlian untuk menyambut MEA?
3. Apakah Anda siap bersaing dengan orang-orang dari luar negeri dalam mencari pekerjaan?
4. Apakah Anda siap dengan serangan produk dari negara tetangga?
5. Apakah Anda sudah mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris?.
6. Apakah kita semua sudah memiliki modal yang cukup untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ?
Jawaban dari sebegian besar diri Anda akan mewakili jawaban Indonesia secara luas. Jika sebagian besar jawaban diri Anda adalah belum siap, maka Indonesia pada dasarnya belum siap, sebaliknya jika kebanyakan jawaban dari Anda adalah siap, maka secara umum Indonesia sudah siap.
Baca : Bisnis gampang, tapi sulit memulai
Dari arti MEA fokus utama adalah tentang perekonomian, kemajuan ekonomi di kawasan ASEAN. Tujuan yang ingin dicapai MEA adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas. Kesetabilan ekonomi regional dan kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN. Tentunya ini adalah harapan kita semua sebagai masyarakat Indonesia.
Semoga keuntungan bukan hanya dinikmati oleh segelintir Negara saja !
Ada 12 sektor prioritas utama dalam MEA yang sudah menjadi kesepakatan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, berikut adalah 12 sektor prioritas yang dikenal Free Flow of Skilled Labor :
- Pertama (arus bebas tenaga kerja terampil) untuk perawatan kesehatan (health care),
- Turisme (tourism)
- Jasa logistik (logistic services)
- e-ASEAN
- Jasa angkutan udara (air travel transport)
- Produk berbasis agro (agrobased products)
- Barang-barang elektronik (electronics)
- Perikanan (fisheries)
- Produk berbasis karet (rubber based products)
- Tekstil dan pakaian (textiles and apparels)
- Otomotif (automotive)
- Produk berbasis kayu (wood based products).
Jika saya sederhanakan, MEA akan menjadikan ASEAN ibarat sebuah negara besar, dimana penduduk yang ada didalamnya akan memiliki kebebasan dalam berbagai aspek seperti : Bebas keluar masuk negara lain tanpa hambatan, bebas bekerja di negara lain, bebas menjual produk antar negara dengan bea yang murah. Tidak jauh beda dengan akses kebebasan penduduknya, perusahaan juga memiliki akses dan kebebasan dalam bermanufer bisnis kesetiap negara anggota MEA.
Akan terjadi persaingan kualitas produk karena produsen yang menjual barang dengan fungsi yang sama semakin banyak, murahnya harga barang karena berlimpahnya barang, serta berkembangnya industri kreatif yang tidak bisa di produksi oleh pabrik.
Baca : Tiga faktor utama sukses dalam Bisnis
Dengan melakukan bisnis kreatif rumahan, produk kita akan mampu bersaing dan tidak mudah untuk ditiru. Kita bisa membangun bisnis rumahan dengan sistem home industri misalnya dengan melatih ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan yang banyak disukai negara lain seperti batik misalnya. Atau membentuk sebuah komunitas pematung khas Indonesia. Atau bentuk produk-produk kreatif rumahan lain.
Jika bertanya peran, maka jelas, dari sisi sejarah kita memiliki sejarah yang bagus di kawasan Asia, apalagi kawasan Asia Tenggara. Namun, dalam dunia bisnis, peran Indonesia masih kalah dari Cina yang unggul dalam hal produktivitas.
Arus barang dari Cina menguasai pasar lokal, secara umum, Indonesia menjadi bagian penting sebagai negara target pasar MEA. Ya, mau tidak mau Indonesia berperan sebagai konsumen potensial yang akan di serbu oleh produk-produk dari negara tetangga.
Tapi, kita harus tetap optimis, ibaratnya ” Nasi sudah menjadi bubur”, Mau tidak mau, siap tidak siap MEA akan tetap datang. kita masih memiliki harapan, di mana harapan Indonesia?, yah produk kreatif Indonesia akhir-akhir ini sedang bergeliat, Indonesia dapat berperan dalam industri kreatif saya pikir.