Kapulaga : Potensi Obat Diabetes Melitus

Kapulaga : Potensi Penyembuh Diabetes Melitus – Kapulaga merupakan salah satu tanaman herba yang sudah digunakan sebagai bumbu masakan sejak zaman kuno terdahulu, kapulaga ini sering disebut juga dengan “Queen of spice”. Kapulaga ini termasuk dalam famili Zingiberaceae dan tergolong dalam tumbuhan perdu tinggi. Biji kapulaga jika dimanfaatkan dapat berkhasiat sebagai antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa selain buah kapulaga yang sering dimanfaatkan sebagai rempah, ternyata batang dan daun kapulaga memiliki potensi antioksidan.

Kapulaga, selama ini orang hanya mengenal buahnya karena dapat digunakan sebagai rempah-rempah. Buah kapulaga mengandung senyawa fenolat, flavonoid, minyak volatile, dan mineral yang berpotensi antioksidan dan antiinflamasi.

Daun kapulaga, saat ini belum digunakan orang banyak hanya buah saja yang dimanfaatkan. Daun kapulaga ini memiliki senyawa flavonoiod yang merupakan senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Kapulaga : Potensi Obat Diabetes Militus

Kapulaga mengandung senyawa flavonoid sebesar 50-100 mg. Aktivitas enzim superoksida dismutase pada penderita diabetes mengalami penurunan yang diakibatkan oleh banyaknya radikal bebas, dari hal ini diharapkan kapulaga dapat digunakan sebagai antioksidan yang mampu meningkatkan aktivitas enzim Superoksida Dismutase dalam tubuh.

Apa Itu Diabetes ?

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia jumlahnya sangat luar biasa. Tahun 2000 jumlah penderita 8.400.000 jiwa, pada tahun 2003 jumlah penderita 13.797.470 jiwa. Data jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2005 sekitar 24 juta orang dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Diabetes melitus (DM) dapat dibedakan atas DM tipe-1 dan DM tipe-2. DM tipe-1 atau insulin-dependent-diabetes mellitus (IDDM) penderitanya mengalami kerusakan berat pada pankreasnya, produksi insulin tidak ada atau minimal, eshingga mutlak memerlukan insulin dari luar tubuh atau mutlak membutuhkan insulin.

Kapulaga : Potensi Obat Diabetes Militus

Berbeda dengan DM tipe-2 atau noninsulin-dependent-diabetes mellitus penderitanya mengalami ketidakmampuan untuk merespon dengan wajar terhadap aktivitas insulin yang dihasilkan pancreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar glukosa normal dalam darah.

Apa Itu Radikal Bebas ?

Radikal bebas atau oksidan selalu terbentuk dalam tubuh. Metabolisme oksidatif terjadi pada konversi dari bahan makanan menjadi energi, dapat terjadi kebocoran elektron. Elektron ini dapat ditangkap senyawa lain sehingga terbentuk radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa yang mempunyai satu atau lebih electron yang tidak berpasangan, maka elektron tersebut cenderung menarik elektron dari senyawa di sekitarnya. Superoksida, hirdroksil, peroksil dan nitrit oksida merupakan radikal bebas dalam tubuh. Jika dalam tubuh terjadi kelebihan radikal bebas maka akan menyerang lipid membrane sel, protein enzim dan DNA dan menimbulkan kerusakan yang dinamakan stress oksidatif.

Kaitan / Hubungan Diabetes Dengan Radikal Bebas

Penderita DM (Diabetes Militus) memepunyai kecenderungan untuk terjadinya stress oksidatif. Peningkatan stress oksidatif ini berkaitan dengan adanya hiperglikemia. Hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya auto-oksidatif glukosa sehingga terbentuk radikal bebas.

Secara fisiologis tubuh mempunyai mekanisme dalam memerangi pembentukan dan mempercepat senyawa radikal bebas. Tubuh akan membentuk suatu garis pertahanan dalam menetralkan senyawa tersbut dengan adanya antioksidan. Senyawa antioksidan ini akan menyerahkan satu atau lebih elektronnya kepada radikal bebas sehingga dapat menghentikan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, salah satuya enzim superoksida dismutase. Enzim superoksida dismutase merupakan salah satu enzim yang berperan penting dalam mereduksi radikal bebas anion superoksida (O2-) menjadi hidrogen peroksida dan molekul oksigen.

Apabila jumlah radikal bebas dalam tubuh berlebih maka dibutuhkan antioksidan yang berasal dari sumber alami atau sintetik dari luar tubuh. Mengingat bahayanya penyakit DM yang tidak dapat disembuhkan, maka penggunaan obat merupakan pilihan utama dalam menanganinya.

Obat yang sering digunakan untuk terapi DM adalah golongan sulfonulurea dan biguanid. Penggunaan obat anti diabetes biasanya berlangsung lama dengan efek samping yang ditimbulkan cukup besar. Maka diperlukan suatu alternative pengobatan yang harganya relative murah dan khasiatnya tidak berbeda jauh dengan oabt sintetik. Salah satu alternatif pengobatan tersebut adalah penggunaa pengobatan tradisional dari tanaman alam misalnya penggunaan tanaman kapulaga (Amomum cardamomum) sebagai antioksidan.

Cara Membuat Ekstrak Daun Kapulaga

Kapulaga : Potensi Obat Diabetes Militus

Daun kapulaga segar dibersihkan dengan air mengalir, dipotong-potong menggunakan pisau stainless, kemudian di blender (ditambah etanol 96%) hingga hancur seperti slurry. Slurry direndam dengan etanol selama 24 jam. Dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 41, rendaman slurry disaring, dan filtrat ditampung dalam labu Erlenmeyer. Perendaman diulang-ulang hingga diperoleh filtrat bening. Filtrat yang didaapat dikumpulkan menjadi satu Erlenmeyer, kemudian pelarut diuapkan menggunakan rotary evaporator, sehingga semua pelarut menguap, dan tinggal ekstrak, disebut ekstrak daun kapulaga.

Baca juga : Diabetes melitus dan insulin

Dari Berbagai Sumber

Winarsi, H dan Sukarsa. 2011. Aktivitas antioksidan (in vitro) batang kapulaga (Amomum cardamomum). Biota [in press]

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.