Jambret Moralmu Semakin Memble

Jambret Moralmu Semakin Memble – Sinta tertegun mengenang kejadian tadi di jalan, seorang tua sedang berjalan dan tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya menyeret tas nenek itu lalu membawanya kabur.

Belum sempat Sinta untuk berteriak meminta tolong kepada orang sekitar penjambret itu sudah hilang bagai terhempas angin, Sinta yang panik hanya fokus menolong nenek itu yang meronta kesakitan karena didorong jatuh keselokan.

Nenek tidak apa-apa tanya sinta pelan, kaki nenek sakit sulit untuk berjalan jawab nenek itu sambil mengarahakan tanganya ke arah mata kaki yang mulai terlihat bengkak, wah nampaknya kaki nenek keseleo, sini biar saya urut nek!

Setelah mengantar nenek itu sampai rumah, Sinta malanjutkan perjalanan pulang ke rumah dengan mengayuh sepedanya pelan, dia masih terngiang kejadian tadi. Sinta tidak habis pikir kenapa orang sekarang cenderung tega dan kejam.

Setelah sampai rumah Sinta menceritakan kejadian sore tadi dengan kakaknya. Mba Ayu tau nda tadi aku pas pulang ke rumah, tadi ada nenek yang dirampas tasnya, maksud kamu nenek itu dijambret? Tanya Ayu penasaran? Iya mba, lah terus gimana ceritanya bisa seperti itu?

Tadi ada nenek-nenek berjalan sendiri di tepi jembatan Logawa, terus tiba-tiba ada laki-laki paruh baya merampas tas nenek tersebut, tidak hanya mejambret, pencuri itu juga mendorong si nenek hingga terjatuh keselokan.

Kejadian itu tepat sekali di mataku mba, aku panik, kaget, gemeteran, bingung apa yang harus aku lakukan, aku berteriak meminta pertolongan namun sudah terlambat, pencuri itu kabur cepat dengan mengendarai sepeda motor.

Lalu aku menolong nenek itu yang tejatuh keselokan dan kakinya terkilir, dan juga ada sedikit luka di dahi hasil benturan ketika dia jatuh tadi.

Tapi nenek itu tidak apa-apa kan tanya kak Ayu lagi, tidak apa-apa kak, hanya keseleo tadi, tapi selepas kejadian itu nenek itu merasa sangat ketakutan kak, kasian nenek itu.

Tega banget ya orang yang melakukan itu, makanya kamu hati-hati ya Sin, kejahatan tidak pandang bulu, tak perduli kamu perempuan atau laki-laki, ini peringatan bagi kita untuk lebih berhati-hati diamanapun kita berada.

Iya kak, Sinta juga sekarang malah merasa takut untuk keluar rumah, aku merasa orang-orang sekarang jauh dari kata baik, tidak tertib, sering kali memamerkan emosi di depan umum.

Ya memang realitanya sekarang memang seperti itu Sin, coba bandingkan zaman kita kecil dulu ya, dulu sangat jarang kabar mengenai pejambretan, pembunuhan. Namun sekarang hampir setiap hari kita mendengar kabar kriminalitas entah itu pejambretan, pembunuhan atau juga pemerkosaan.

Seperti kembali ke zaman purba dulu, “siapa yang kuat dia yang menang”. Nah sekarang kerap kekerasan itu diumbar bahkan tak jarang dipamerkan, jadi mereka yang kuat merasa bangga bahwa saya jagoan.

Padahal kata orang tua kita bahwa manusia yang kuat itu yang sabar, yang mau bekerja keras demi memperjuangkan cita-citanya. Bukan hal-hal yang kerap kali kita temui sekarang ya Sin.

Sekian.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.