Cara Mengukur Retensi Energi Pada Ikan

Cara Mengukur Retensi Energi Pada Ikan – Energi merupakan kapasitas untuk melakukan kerja dan sangat diperlukan dalam semua kegiatan metabolisme.  Pakan yang diberikan untuk pemeliharaan ikan merupakan sumber energi yang sebagian besar digunakan untuk aktivitas metabolisme yang meliputi energi untuk hidup, bergerak atau berenang, aktivitas pencernaan dan pertumbuhan.

Pakan ikan pada umumnya mengandung komponen seperti protein, lemak, karbohidrat dan lainnya. Protein, lemak dan karbohidrat adalah nutrisi yang berguna bagi ikan sebagai sumber energi dan pertumbuhan. Pakan dengan protein, lemak dan karbohidrat yang dikandungnya dapat dinilai dalam satuan energi yaitu kalori dan nilai kalori pakan sering dipakai untuk mengukur tingkat ketersediaan energi pakan.

Protein, lemak dan karbohidrat dalam pakan apabila dikonsumsi ikan setelah mengalami proses digesti dan absorpsi akan digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan aktifitas voluntari, mengganti jaringan yang rusak dan pertumbuhan. Pertumbuhan ikan akibat asupan pakan yang diperoleh dapat diukur dari bertambahnya bobot ikan. Pertambahan bobot berarti pula pertambahan dalam komponen-komponen penyusun tubuh ikan yang meliputi protein, lemak, karbohidrat dan lainnya. Komponen penyusun tubuh ini dapat dinilai dalam satuan energi atau kalori yang dikandungnya. Jadi pertambahan bobot juga dapat dinilai sebagai pertambahan energi tubuh.

Rasio besarnya pertambahan energi tubuh terhadap jumlah energi pakan yang dikonsumsi akan mencerminkan tingkat efesiensi energi pakan atau retensi energi. Retensi energi juga akan mencerminkan seberapa besar energi pakan berkontribusi terhadap pertambahan energi tubuh.

Cara Mengukur Retensi Energi Pada Ikan

Alat-Alat Yang Digunakan

Materi yang digunakan dalam praktikum ini meliputi ikan air tawar dan ikan air laut dengan bobot 12-15 gram, pakan ikan (berbentuk pelet), akuarium ukuran 30 × 50 × 25 cm sebanyak empat buah, termometer, hiter, timbangan teknikal, oven, dan bomb kalorimeter (merek Parr).

Cara Pengukuran

  1. Siapkan dua buah akuarium lalu diisi air setinggi 25 cm, tempatkan heater diantar dua akuarium.
  2. Timbang ikan dan tebarkan dengan kepadatan 3 — 4 ekor ikan pada tiap akuarium.
  3. Lakukan pemberian pakan pada hari ketiga setelah ikan ditebar sebanyak 2.5% dari bobot total ikan pada masing-masing akuarium. Pemberian pakan dilakukan selama 14 hari pemeliharaan.
  4. Ambil dan timbang 3 — 4 ekor dari stok (telah dipuasakan 24 jam) kemudian keringkan dalam oven (± 1 minggu) dan setelah kering ditimbang lagi untuk mengetahui bobot kering ikan dan blender ikan sehingga berbentuk tepung.
  5. Hitung bobot kering ikan awal (langkah 2) dengan cara mengkalikan bobot basah ikan awal dengan prosentase bobot kering ikan dan blender ikan sehingga berbentuk tepung.
  6. Pada hari ke 14 pemeliharaan puasakan ikan selarna 24 jam. Selanjutnya ikan ditimbang bobotnya dan dikeringkan dalam oven (± 1 minggu) dan setelah kering timbang lagi bobotnya dan blender ikan hingga berbentuk tepung.
  7. Lakukan pengukuran nilai kalori pakan, sampel ikan awal dan ikan akhir dengan menggunakan bomb calorimeter.
  8. Retensi energi dikalkulasi dengan rumus menurut Shiau and Liang ( 1994): ANER (Apparent Net Energy Retention) = [ (energi tubuh akhir (kkal) — energi tubuh awal (kkal) /jumlah pakan yang dikonsumsi (kkal)] x 100.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.