Biosintesis Pembuatan Penisilin dengan Bantuan Penicillium chrysogenum

Tahapan biosintesis penisilin

a) Bahan yang kita gunakan dalam pembuatan penisilin yaitu strain Penicillium chyrsogenum
b) Media pemeliharaan untuk Strain Penicillium chrysogenum dipelihara dalam media potato dextrose agar (PDA).
Untuk pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar) bisa di baca di : Pembuatan Media Pertumbuhan Mikrobiologi.
c) Penicillium chrysogenum dari media PDA diinokulasikan ke dalam media sporulasi yang mengandung (g/L) glukosa 20; pepton 4; NaCl 4; KH2PO4 0,1; MgSO47H2O 0,05; kemudian diinkubasi dalam shaker inkubator pada 30oC dengan pengadukan 150 rpm selama 48 jam
d) Penicillium Chrysogenum dari media sporulasi sebanyak 5-10% diinokulassikan ke dalam media fermentasi yang mengandung susu skim 20 g/L. Media kemudian difermentasi dalam fermentor volume 1 liter pada 30oC, dengan pengadukan 150-300 rpm dan aerasi 0,5 vvm selama 7 hari.
e) Sebelum diekstraksi sampel disentrifuse dengan kecepatan 10.000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan antara supernatan dan biomassanya.
f) Biomassa sebelum diekstraksi disonifikasi dulu untuk memecah selnya.
g) Setelah itu supernatannya diekstraksi berturut-turut dengan dengan heksane, etil asetat dan butanol masing-masing sebanyak volume supernatannya.
h) Dari hasil ekstraksi diperoleh beberapa macam ekstrak dari supernatan dan biomassa yang mungkin mengandung antibiotik, yaitu:
  • ekstrak air (supernatan fase air),
  • ekstrak heksane (supernatan fase heksane),
  • ekstrak etil asetat (supernatan fase etil asetat),
  • ekstrak butanol (supernatan fase butanol),
  • ekstrak air (biomassa fase air),
  • ekstrak heksane (biomassa fase heksane),
  • ekstrak etil asetat (biomassa fase etil asetat),
  • ekttrak butanol (biomassa fase butanol).
i) Antibiotika golongan penisilin yang beredar di pasaran untuk penggunaan oral adalah, Amoksisilin dan campurannya (asam klavulamat), Ampisilin, Flucloxacilin, Cloxacilin, Piperacilin, Sulbenicilin, dan derivate penisilin lainya (seperti Phenoxymethyl Penicillin dan Benzathine Penicillin dalam bentuk vial untuk pemakaian injeksi)
j) Penggunaan Klinik
  • Infeksi kuman gram positif
Kuman dalam bentuk kokus seperti Pneumonia, Meningitis, Endokarditis, Otitis Media akut dan Mastoiditis, juga infeksi Stafilokokus. Kuman dalam bentuk batang seperti Difteria, Klostridia, Antraks, Listeria, Erisipeloid.
  • Infeksi kuman gram negative
Kuman dalam bentuk kokus seperti infeksi Meningokokus, Gonore, infeksi Gonokokus di ekstragenital, juga Sifilis. Kuman dalam bentuk batang seperti pada infeksi Salmonella dan Shigelia, Haemophilus influenzae, P. multocida.

Biosintesis Pembuatan Eritomysin dengan Bantuan Saccharopolyspora erytharea

a) Pengkulturan bakteri Saccharopolyspora erythrea diinokulasikan kedalam media 5 mL kaldu NB kemudian diinnokulasikan pada shackinginkubator dengan temperature 28o C dengan putaran 180 rpm.
b) Kultur dipindahkan kedalam 20 mL inokulasi menggunakan medium Hutchison (Sigma) selama 48 jam.
c) Fermentasi dengan fermentor dilakukan dengan memindahkan 100 mL inokulum kedalam media Tryptic Soy Broth dengan sukrosa 2%. Ditambahkan antifoam ditambahkan untuk mengontrol pembentukan foaming selama fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan agitasi 400 rpm, suhu 28o C dan pH 7.
d) Penambahan INH -0,2% untuk menghambat proses reduksi enoil dalam biosintesis delta 6,7-anhidroeritromisin-A dilakukan pada fase akhir eksponensial (sekiar jam ke 72 fermentasi dalam media) yaitu saat eritronolid belum terbentuk.
e) Supernatan yang diperoleh dari pencuplikan dalam fermentor dipisahkan dengan melakukan sentrifugasi dengan 3500 rpm selama 15 menit dan disaring, dan supernatant yang diperoleh diatur hingga pH 7 dan diekstrasi dengan klorofoam, yang selanjutnya duluapkan dengan menggunakan rotavavour vakum sehingga diperoleh ekstrak kering/isolate hasil pemisahan.
f) Hasil ini dianalisis dengan KLT (Kleselgel 60 F245) dengan eluen etanol: methanol: trietilamin (170:30:1). Hasil analisis dengan KLT selanjutnya diamati di bawah lamu UV sementara nilai Rf nya ditentukan dengan menggunakan TLC- Scanner CAMAG.
g) Penegasan strukturnya dianalisis menggunakan spektofotometer FT-IR. Bobot massanya dilakukan menggunakan spektofotometer LC-MS dengan pola ionisasi ESI (Electrospray Ionization)

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.