Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis Dan Mikroskopis

Pengenalan Struktur Jamur Makro Dan Mikro – Cendawan dan fungi biasanya diklasifikasikan dalam Thallophyta bersama dengan alga dan bakteri, namun menurut pendapat ilmuwan fungi merupakan sekelompok mahluk tersendiri dan menduduki kingdom atau kerajaan yang sejajar dengan plantae dan animalia. Mereka bukan tumbuhan bukan pula binatang (Tjitrosoepomo, 1986). Cendawan dan fungi adalah organisme yang mempunyai inti, berspora, tidak berklorofil, berupa sel atau benang atau dapat juga bercabang-cabang. Dinding sel tersusun oleh selullosa atau kitin atau dari selullosa. Bereproduksi secara seksual dan aseksual (Dwidjoseputro, 1978). Jamur tidak lagi termasuk dalam dunia hewan dan tumbuhan. Jamur berupa sel-sel yang lepas satu sama lain, dapat berupa sel yang bergandeng-gandengan, dan dapat berupa benang. Benang disebut dengan tabung atau buluh yang tidak bersekat-sekat. satu helai benang dinamakan hifa. Hifa dapat tumbuh dengan bercabang-cabang membentuk jaring-jaring sehingga membentuk miselium (Alexopoulos et al, 1996).

Menurut Bold (1980), fungi adalah aklorofil, oleh karena itu hidupnya  parasit atau saprofit. Cendawan tumbuh subur pada setiap lingkungan yang terdapat unsur nutrien, dengan suhu dan kelembaban yang sesuai. Cendawan dapat hidup di tanah, pada tubuh tumbuhan, binatang yang hidup atau mati dan bahan organik ( makanan atau kulit). Cendawan yang hidup dari benda mati organik mati yang terlarut disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikan menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Sebagai organisme yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat memanfaatkan energi matahari secara langsung untuk melakukan proses fotosintesis seperti tumbuhan tingkat tinggi yang berklorofil. Mereka mendapatkan makanan dalam bentuk jadi seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati. Bahan makanan ini akan diurai dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa menjadi senyawa yang dapat diserap dan digunakan untuk tumbuh dan berkembang.
Jika bicara struktur jamur dan bagian bagianya, perlu kita ketahui bahwa Jamur terdiri atas dua macam yaitu makroskopis dan mikroskopis. Salah satu contoh jamur mikroskopis adalah Aspergillus sp. Aspergillus mempunyai konidiofor tidak bercabang yang muncul dari sel kaki sehingga vesikel yang menyebabkan munculnya strigmata berbentuk botol, rantai-rantai konidia terbentuk pada konidia sekunder (Pelczar and Chan, 1986). Jamur sebagian besar termasuk dalam kelas basidiomycetes. Jamur pada kelas ini mempunyai arti ekonomis pada manusia dan merupakan contoh dari jamur makroskopis, yaitu yang termasuk ordo Agaricales dan Auricales. Jamur merang (Volvariella volvacea), Agaricus sp., Pleurotus sp. dan Auricularia sp.

Baca Juga : Jenis-Jenis Fungi Dan Klasifikasinya

Basidiomycetes merupakan kelas yang cukup besar dan mempunyai keanekaragaman yang cukup banyak dari phylum Basidomycotina (Alexopoulos et al, 1996). Struktur Tubuh jamur Basidiomycetes terdiri atas hifa yang bersekat-sekat dan berkelompok padat menjadi jaringan dan tubuh buah Ascomycetes. Proses terjadinya basidium berikut basidiospora mirip dengan terjadinya askus dan askospora, sehinga ada homologi antara basidium dan askus, antara basidiospora dan askospora. Basidiospra dan askospora terdapat perbedaan sebagai berikut: askospora terjadi di dalam askus, sedangkan basidiospora terjadi di dalam basidium (Dwidjoseputro, 1978). Yang termasuk dari phylum Basidomycotina antara lain:
  1. Auricularia termasuk dalam kelas Basidiomycetes dengan subkelas heterobasidiomycetidae. Famili Auriculariae ini mempunyai ciri khas dengan basidium tersekat melintang (Alexopoulos et al, 1996).
  2. Pleurotus ostreatus mampu menghancurkan berbagai macam substrat karena hifa dari jamur ini mampu memproduksi sekret seperti yang dihasilkan oleh Nematoda. Sekret ini akan menetrasi substratnya. Jamur ini juga mampu memanfaatkan koloni bakteri. Pada kondisi nutrisi yang kurang hifanya menarik koloni Pseudomonas dan Agrobacterium. Saat hifa jamur ini mempenetrasi koloni tersebut, hifa tersebut juga akan menghisap nutrien dari sel bakteri yang mengalami lisis (Moore et al , 1996).
  3. Agaricus bisporus dan Agaricus brunescens dikultivasi di Eropa dan Amerika sebagai dasar dalam indstrusi ever expending mushroom-growing. Jamur ini dapat dimakan, dan tersusun dari stipe, pileus, dan volva (Alexopoulos et al., 1996). Ciri dari jamur ini ialah hifa uninukleat, basidiomycetes tidak mempunyai gametangia yang khusus, selanjutnya hifa dikariotik tumbuh dari fusi dua hifa parentalnya.  Hifa dikariotik basidiomycetes setiap selnya mempunyai dua nucleus yang berbeda tipe sesuai dengan hifa parentalnya. Pertumbuhan dari hifa dikariotik basidiomycetes melibatkan formasi dari saluran kecil diantara sel (Moore et al., 1996). Lamela jamur saat dewasa terdiri dari hifa dikariotik dan basidia. Basidia yang berbeda di bagian luar disebut himenium. Fusi dua nucleus pada masing-masing basidium membentuk zigot yang mengalami pembelahan meiosis untuk memproduksi empat basidiospora, tetapi pada Agaricus bisporus hanya dua basidiospora yang diproduksi untuk tiap basidium (Kaufman et al., 1989).
  4. Polyporus sp. merupakan anggota dari klasis Basidiomycetes dan ordo Aphylloporales. Jamur ini mempunyai cirri khas berupa alat (sel) yang disebut basidium. Basidium merupakan sel yang membesar , di dalamnya terbentuk spora yang bertangkai. Spora yang tumbuh pada basidium disebut basidiospora. Porus merupakan ciri utama pada spesies ini ( Dwijoseputro, 1978).
  5. Puccinia gramis termasuk dalam phylum Basidiomycota. Puccinia graminis memiliki 4 tahap dalam daur hidupnya yaitu: Pycnia, Aecia, Uredia, dan Telia. Tahap Pycnia merupakan tahap awal dari perkembangan Puccinia graminis yang kemudian dilanjutkan dengan tahap Aecia yaitu tahap dimana askus sudah mulai keluar melalui celah. Tahap Uredia, askusnya sudah seluruhnya terlihat di luar dan berbentuk badan belum bersekat, sedangkan tahap Telia askusnya sudah mulai bersekat.
Anggota dari kelas Ascomycetes. Klasifikasi Ascomycetes didasarkan pada tipe askus, bukan pada bentuk dan struktur askokarpnya. Anggotanya antara lain:
  1. Morchella sp. Askokarp mempunyai bermacam-macam bentuk dan struktur yaitu mangkuk, cakram, lidah, bunga karang, lonceng, pelana, dan sendok. Askokarpnya terbuka yang disebut dengan apotesium. Ascomycetes dicirikan dengan produksi dari askokarp yang dikenal dengan nama apotacia. Sebuah apotesium terdiri atas tiga bagian: himenium, hipotecciumatau sub himenium, dan eksipulum (Alexopoulos et al,. 1996).
  2. Penicillium sp. mempunyai fase vegetatif dan generatif (menghasilkan askospora). Konidia dan miseliumnya berwarna cerah dan reproduksi aseksualnya membentuk konidia. Konidia Penicillium sp. berbeda degan konidia Aspergillus sp, yaitu konidia Penicillium sp. tidak mempunyai vesikula sedangkan pada Aspergillus sp. mempunyai vesikula (Pelezar dan Chan, 1986).
  3. Struktur jamur Xylaria sp. memiliki askus yang mempunyai rambut-rambut pada ujungnya, askospora berwarna gelap, dan terdapat parafisis yang banyak di sekitar askus (antar aksus yang satu dengan askus yang lainnya). Peritesium tampak muncul sedikit dari stroma (berbentuk seperti gada). Dinding jelas dan leher sedikit menonjol.
  4. Struktur jamur Aspergillus sp. mempunyai miseium yang terddiri dari hifa bersekat, berinti banyak (septet multinukleat ). Pembiakan aseksual dengan pembentukan konidia (lebih dari satu) dalam setiap satu sterigma. Warna konidia berbeda-beda dari hitam, coklat, kuning, dan hijau (merupakan pembeda spesies yang satu dengan yang lainnya).
  5. Struktur jamur Stemonitis sp. termasuk dalam phylum Myxomycota (Alexopoulos et al., 1996). Habitatnya pada tempat-tempat lembab dan kayu lapuk. Fase asimilatif plasmodium dengan membran plasmodium, sedangkan fase reproduktifnya menggunakan kapitalium. Bagian-bagiannya terdiri atas holdfast, stipe, dan kapitalium.
Lagenidium sp. merupakan cendawan dari phylum Oomycot. Cendawan ini bersifat akuatik parasit pada alga dan hewan renik yang hidup di air. Perkembangbiakan seksual berlangsung dengan gametangiogami. Talus terdiri atas satu sel atau hifa tidak bercabang atau bercabang sedikit, diantara sel-sel hifa ada yang berubah menjadi gametangium dan sporangium (Alexopoulos et al., 1996).
Baca juga : Mikroskop

Materi Dan Cara Kerja

 Alat yang digunakan adalah : cawan petri, pinset, kamera, mikroskop dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Preparat jamur mikroskopis
  • Lagenidium sp.
  • Penicillium sp
  • Puccinia graminis
  • Fusarium sp.
  • Polyporus sp.
  • Stemonitis sp.
  • Xylaria sp.
  • Morchella sp.
  • Aspergillus sp.
  • Phytoptora sp.

2. Preparat jamur makroskopis

  • Ganoderma sp.
  • Boletus sp.
  • Cantharellus sp.
  • Agaricus bisporus
  • Agaricus brunescen
  • Pleurotus ostreatus
  • Auricularia auricular
  • Volvariella volvacea
  • Lentinus edodes
  • Laetiporus sulphureus
Cara Kerja
1. Pengamatan struktur jamur makroskopis
  • Preparat jamur makroskopis yang akan diamati disiapkan.
  • Preparat tersebut diamati dan digambar dengan jelas, baik dari sisi dorsal maupun sisi ventral.
  • Bagian-bagian dari preparat tersebut dicatat.
  • Pengamatan jamur mikroskopis
  • Preparat awetan jamur mikroskopis yang akan diamati diletakkan di bawah mikroskop.
  • Preparat diamati dengan perbesaran yang lemah terlebih dahulu, kemudian diganti dengan perbesaran yang kuat sehingga bagian-bagiannya tampak lebih jelas.
  • Bagian-bagiannya diamati dan digambar
2. Pengamatan struktur jamur mikroskopis
  • Preparat awetan jamur mikroskopis yang akan diamati diletakkan di bawah mikroskop.
  • Preparat diamati dengan perbesaran yang lemah terlebih dahulu, kemudian diganti dengan perbesaran yang kuat sehingga bagian-bagiannya tampak lebih jelas.
  • Bagian-bagiannya diamati dan digambar.

Struktur Jamur Mikroskopis

Lagenidium sp

Jamur Mikroskopis Leganidium sp

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum  : Oomycota
Classis    : Oomycetes
Ordo       : Lagenidiales
Famili     : Lagenidiaceae
Genus     : Lagenidium
Spesies   : Lagenidium sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Penicillium sp.

Jamur Mikroskopis Penicillium sp

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum  : Ascomycota
Classis    : Ascomycetes
Ordo       : Eurotiales
Famili     : Trichocomaceae
Genus     : Penicillium
Spesies   : Penicillium sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Puccinia graminis

Struktur Jamur Mikroskopis Puccinia graminis

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum  : Basidiomycota
Classis    : Basidiomycetes
Ordo       : Uredinales
Famili     : Pucciniaeae
Genus     : Puccinia
Spesies   : Puccinia graminis
(Alexopoulos et al., 1996)

Fusarium Sp.

Pengenalan Jamur Mikroskopis Fusarium Sp.

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phylum    : Ascomycota
Class        : Sordariomycetes
Order       : Hypocreales
Genus      : Fusarium
Spesies     : Fusarium sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Polyporus sp.

Pengenalan Struktur Jamur Mikroskopis Polyporus sp.

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phylum    : Basidiomycota
Classis     :  Basidiomycetes
Ordo        : Aphylloporales
Familia    : Polyporaceae
Genus      : Polyporus
Species   : Polyporus sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Stemonitis sp.

Pengenalan Struktur Stemonitis sp.

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum  : Myxomycota
Classis    : Myxomycetes
Ordo       : Stemonitales
Famili     : Stemonitaceae
Genus     : Stemonitis
Spesies   : Stemonitis sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Xylaria sp.

Jamur Mikroskopis Xylaria sp.

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum  : Ascomycota
Classis    : Ascomycetes
Ordo       : Xylariales
Famili     : Xylariaceae
Genus     : Xylaria
Spesies   : Xylaria sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Morchella sp.

Morchella sp.Mikroskopis

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum  : Ascomycota
Classis    : Ascomycetes
Ordo       : Pezizales
Famili     : Morchellaceae
Genus     : Morchella
Spesies   : Morchella sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Aspergillus sp.

Aspergillus sp Mikroskopis

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phylum   : Ascomycota
Classis    : Ascomycetes
Ordo       : Eurotiales
Famili     : Trichocomaceae
Genus     : Aspergillus
Spesies   : Aspergillus sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Phytoptora sp

Pengenalan Struktur Jamur Phytoptora sp

Klasifikasi

Domain     : Eukaryota
Kingdom  : Chromalveolata
Phylum     : Heterokontophyta
Class         : Oomycetes
Order        : Peronosporales
Family      : Pythiaceae
Genus       : Phytophthora
Spesies     :  Phytoptora sp

Struktur Jamur Makroskopis

Ganoderma sp.

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis Ganoderma sp.

Nama Lokal       : Jamur Lingsi atau
kayu
Klasifikasi

Kingdom :  Fungi
Phylum :  Basidiomycetes
Classis :  Hymenomycetes
Ordo :  Aphyllophorales
Familia :  Ganodermaceae
Genus :  Ganoderma
Species :  Ganoderma lucidum
(Alexopoulos et al., 1996)

Boletus sp.

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis Boletus sp.

Nama  Lokal      : Jamur Kayu

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum   : Basidiomycota
Classis     : Basidiomycetes
Ordo        : Agaricales
Famili      : Boletaceae
Genus      : Beletus
Spesies    : Boletus sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Cantharellus sp.

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis Cantharellus sp.

Nama Lokal      : Jamur Terompet

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum   : Basidiomycota
Classis     : Basidiomycetes
Ordo        : Aphyllophorales
Famili      : Chantharellaceae
Genus      : Cantharellus
Spesies    : Cantharellus sp.
(Alexopoulos et al., 1996)

Agaricus Bisporus

Struktur Jamur Makroskopis Agaricus Bisporus

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum   : Basidiomycota
Classis     : Basidiomycetes
Ordo        : Agaricales
Famili      : Agaricaceae
Genus      : Agaricus
Spesies    : Agaricus Bisporus
(Alexopoulos et al., 1996)

Agaricus Brunescens

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis

Nama Lokal          : Jamur Kancing
Coklat
Klasifikasi :

Kingdom : Fungi
Phylum   : Basidiomycota
Classis   :  Hymenomycetes
Ordo      : Agaricales
Familia  : Pluteaceae
Genus    : Agaricus
Species  : Agaricus brunescens
(Alexopoulose et al., 1996)

Pleurotus ostreatus

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis

Nama Lokal        : Jamur Tiram

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum   : Basidiomycota
Classis     : Basidiomycetes
Ordo        : Agaricales
Famili      : Tricholomataceae
Genus      : Pleurotus
Spesies    : Pleurotus ostreatus
(Alexopoulos et al., 1996)

Auricularia auricular

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis

Nama Lokal      : Jamur Kuping

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum   : Basidiomycota
Classis     : Basidiomycetes
Ordo        : Auriculariales
Famili      : Auriculariaceae
Genus      : Auricularia
Spesies    : Auricularia auricula
(Alexopoulos et al., 1996)

Volvariella volvacea

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis

Nama Lokal      : Jamur Merang

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Phyllum   : Basidiomycota
Classis     : Basidiomycetes
Ordo        : Agaricales
Famili      : Plutaceae
Genus      : Volvariella
Spesies    : Volvariella volvacea
(Alexopoulos et al., 1996)

Lentinus edodes

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis

Nama Lokal      : Jamur Shitake

Klasifikasi

Kingdom  : Fungi
Filum        : Basidiomycota
Kelas         : Homobasidiomycetes
Ordo         : Agaricales
Famili        : Marasmiaceae
Genus        : Lentinus
Spesies       : L. edodes
(Alexopoulos et al., 1996)

Laetiporus sulphureus

Pengenalan Struktur Jamur Makroskopis

Nama Lokal       : Jamur Sulfur

Klasifikasi

Kingdom  : Fungi
Filum        : Basidiomycota
Kelas         : Agaromycetes
Ordo         : Polyporales
Famili        :  Polyporaceae
Genus        :  Laetiporus
Spesies       : Laetiporus sulphureus
(Alexopoulos et al., 1996)

Struktur Jamur mikroskopis mempunyai bentuk dan morfologi serta ciri khusus yang membedakan antara jamur yang satu dengan yang lainnya, baik itu spora seksual, konidia (bentuk dan jumlahnya), struktur khusus atau tahapan dalam daur hidupnya. Struktur Jamur makroskopis mempunyai bentuk, morfologi dan ciri khusus yang berbeda tiap spesies jamur seperti bentuk pileus, stipe, ada atau tidaknya volva dan lainnya.

Alexopoulos, C. J., M. Blackwell, and C. W. Mims. 1996. Introductory Mycology Fourth Edition. John Willey and Sons, Inc, New York.

Bassey, F. A. 1979. Morphology and Taxonomy of Fungi. Vikas publishing House PVT Ltd, New Delhi.
Bold. 1980. Morphology of Plant and Fungi. Harper and Raw Publisher, New York.
Dwidjoseputro, D. 1978. Pengantar Mikologi. Penerbit Alumni, Bandung.
Kaufman, P. B, Carlos T. F, dan Dayanandan, P. 1989. Plants Their Biology and Importance. Harper and Row Publishers, New York.
Moore, R, C. Cennis dan Vodopich D. 1996. Botany. Mc Graw Hill, New York.
Pelczar, M. J. and E.C.s. Chan. 1986. Prinsiples of Microbiology. MC Graw Hill Book Company, New york.
Sinaga, M.  S.  2000.  Jamur Merang dan Budidayanya.  Penebar Swadaya, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.