Pemeliharaan dan Pendederan Benih Lele Organik

Pengertian Pemeliharaan benih lele organik adalah memeihara benih lele dengan memberikan pakan alami. Pendederan adalah proses melepas benih lele untuk dibesarkan pada kolam pembesaran. Pemeliharaan dan pendederan benih lele merupakan 2 tahapan yang tidak terpisahkan. Dimana saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

Pemeliharaan benih lele merujuk pada pemeliharaan benih sebelum benih disebar/ditabur kedalam kolam. Pemeliharaan benih sebelum disebar menjadi penting, karena pada tahapini benih harus mendapat perhatian lebih.

Pemeliharaan dan pendedaran benih lele organik
Benih Ikan

3-4 hari pertama setelah pemijahan benih mulai menetas dari telur. Bentuk benih masih sangat kecil dengan perut besar berisi cadangan makanan (yolk). Selama 5 hari benih ikan lele tersebut belum membutuhkan pakan karena yolk akan memberikan nutrisi selama mulut benih lele belum berkembang dengan sempurna. Setelah limahari dari penetasan perut mulai kecil, dan benih lele sudah mulai mencari dan membutuhkan makanan.

Cara Pemeliharaan benih lele organik :

  1. Setelah telur ikan  lele bermunculan di kolam, segera pindahkan telur-telur tersebut pada wadah yang berisi air dengan aerasi yang baik. Tempatkan pada wadah yang mempunyai atap agar suhu terkontrol dengan baik. Ukuran wadah disesuaikan dengan jumlah telur yang dihasilkan.
  2. 3-4 hari larva lele akan menetas dari telur-telur tersebut. Setelah menetas larva tidak membutuhkan makanan sampai sekitar 5 hari setelah penetasan. Dalam jangka tersebut benih lele tidak diberimakan. Dalam waktu tersebut yang harus kita lakukan adalah menjaga kondisi air dari suhu sampai memastikan aerasi air berjalan dengan baik.
  3. Setelah fase 5 hari, larva mulai harus diberi makan. Pada fase inilah larva lele dalam keadaan yang rentan terhadap kematian. Biasanya yang mampu bertahan hidup pada fase ini hanya sekitar 70% saja.
  4. Pemberian pakan seharusnya menyesuaikan ukuran mulut larva ikan lele. Pada usia 5 hari setelah menetas makanan paling cocok adalah cacing sutra yang ukuranya kecil.
  5. Pemberian cacing sutra bisa dilakukan selama kurang lebih 1 minggu, setelah satu minggu makanan dapat diselangi dengan pelet ikan yang ukuranya kecil.
  6. Pemberian probiotik dapat dilakukan seminggu 2 kali dengan dicampurkan di air kolam, fungsinya untuk menyeimbangkan kondisi mikroorganisme perairan serta menyehatkan pencernaan larva ikan.
  7. Untuk menjaga kualitas benih lele dari kontaminasi, usahakan gunakan pakan yang alami dan jaga kondisi air agar tetap bersih.
  8. Jika ukuran benih ikan lele sudah seukuran ibu jari, benih tersebut sudah siap didedarkan/ditebarkan dikolam pembesaran.
  9. Cara Penebaran/pendederanbenih lele organik harus memperhatikan beberapa hal. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penebaran benih lele.
  10. Siapkan kolam pembesaran dengan air yang sudah didiamkan kurang lebih selama 1 minggu. Tebarkan benih ikan secara perlahan agar benih tidak mengalami stres.
  11. Pada 1 hari setelah penebaran, buatlah cairan gula atau sari tebu sekitar 1 ember kecil. Gunanya adalah untuk menetralkan benih ikan dari stres karena ditempatkan pada lingkungan yang baru. Fungsi lainya dari cairan gula adalah menjadi nutrisi  kolam.
  12. Pemberian pakan hendaknya diberikan setelah 24 jam penebaran. Sebagai contohnya adalah jika penebaran dilakukan pada pagi hari, maka pemberian pakan dilakukan pada pagi hari setelahnya.
  13. Waktu terbaik penebaran benih lele adalah pada saat pagi hari sekitar pukul 9 pagi. Namun jangan terlalu pagi misalnya pukul 6, karena pada waktu tersebut matahari belum menyinari kolam. Sinar matahari berfungsi secara tidak langsung untuk menetralis air dari berbagai hal yang tidak sesuai dengan benih ikan lele.
  14. Hindari penebaran benih pada hari yang panas atau hari sedang hujan.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.