Menjadi Guru yang Diidamkan Siswa

Menjadi Guru yang Diidamkan Siswa  – Guru mana yang tidak ingin diidamkan atau disukai oleh para siswa-siswinya, pastinya guru dibelahan dunia mana pun menginginkan itu

Tetapi untuk menjadikan guru yang seperti itu tidak mudah, kita harus benar-benar menjadi guru yang sesungguhnya, guru yang tidak hanya asal mengajar, tetapi juga mampu memberikan kasih sayang kepada peserta didik dalam bentuk perhatian

Juga mampu mengenal karakter peserta didik dengan tepat, agar kita tahu metode apa yang pas digunakan untuk mengajarkan materi yang sedang dibahas dalam suatu mata pelajaran

Baru beberapa point di atas yang guru harus lakukan saja tidak mudah bukan? Belum sampai kepada lingkungan rumah, latar belakang keluarga dan berbagai faktor yang lain

Seorang guru yang sedang berfoto akrab dengan siswa-siswinya
Seorang guru yang sedang berfoto akrab dengan siswa-siswinya

Tulisan ini tidak akan terjebak diperbagai macam terori menjadi guru profesional, saya akan coba memberikan transfer pengalaman saja, tanpa bersifat menggurui

Sebelum sampai kesana mari kita pergi ke negeri Cina terlebih dahulu, ada sebuah penelitian disana mengenai sosok guru yang diidamkan siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Sains Beijing terhadap empat ribu lebih siswa-siswi di Negara Cina

Diperoleh hasil yang beragam mengenai sosok guru idaman mereka. Terungkap bahwa para siswa di Negara Cina meninginkan guru yang harus mau bersikap adil terhadap mereka (tidak melihat kedudukan, intelektual, maupun jenis kelamin)

Memiliki intuisi terhadap perkembangan emosi siswa, memberikan kebebasan berekspresi yang luas bagi mereka, serta hal yang utama bahwa guru tersebut mempunyai perhatian, penuh kasih sayang, dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan murid-muridnya

Dari penelitian tersebut dapat dipetik kesimpulan bahwa persepsi guru yang diidamkan itu dinilai dan diputuskan dari sudut pandang siswa.

Siswa mempunyai keinginan dan harapan mengenai sosok gurunya. Menjadi sebuah pertanyaan apakah seorang guru boleh bertanya kepada para siswa-siswinya mengenai sosok guru yang diidamkan? Bagi saya boleh saja, namun harus dengan cara yang elegan

Mau tidak mau posisi kita adalah guru, meskipun dekat dengan siswa-siswi namun harus ada jarak atau sekat yang membedakan, agar peserta didik kita paham perbedaan guru, teman dan orang tua

Pemahaman itu menjadi penting supaya guru tidak di cap sebagai dewa yang bisa berperan menjadi apa saja meskipun guru bisa berperan menjadi teman atau orang tua namun hasilnya tidak maksimal, peserta didik harus paham itu, agar peserta didik tidak selalu menuntut bahwa guru itu harus sempurna

Kalau mau bertanya dengan peserta didik guru seperti apa yang mereka inginkan, maka sebarkan saja angket untuk mereka, tanpa bertanya langsung guru akan tahu sosok guru seperti apa yang mereka inginkan

Menjadi guru yang diidamkan siswa tidaklah mudah. Untuk untuk menjadi guru idaman harus mempunyai jiwa dan raga menjadi seorang guru

Guru tersebut harus menyadari bahwa ia terlahir dan akan terus menjelma menjadi guru. Seperti pepatah, “Orang yang berjiwa besar teguhlah pendiriannya”. Guru harus berjiwa teguh untuk anak didiknya dalam mengejawantahkan hakikat seorang guru.

Pokoknya inti dari tulisan ini adalah perhatian, intuisi, peduli, sayang, dan ingat anak-anak akan selamanya menjadi anak-anak guru harus paham itu, jangan paksa mereka menjadi dewasa sebelum waktunya.

Selamat mencoba menjadi guru idaman kalau pun tidak guru harus peduli dan tidak egosi tehadap apa yang diinginkan guru. Mendengarkan siswa-siswi kita sesekali waktu perlu, meminjam perkataan Soe Hoe Gie guru bukan dewa dan murid bukan kerbau. Tidak selamanya guru benar dan murid selalu salah.

Semoga bermanfaat !

Baca juga: Belajar menjadi guru seutuhnya 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.