Manfaat Propolis Sebagai Penghambat Virus HIV dan Herpes

Pada postingan kali ini wisata sains akan berbagi informasi terkait manfaat propolis. dalam sebuah penelitian yang disebutkan bahwa Propolis yang dicampur dengan madu terbukti menyembuhkan luka lebih cepat dari Silver Sulfadiazine (SS). Di Brasil bahkan propolis telah digunakan untuk pengobatan AIDS karena terbukti menghambat replikasi virus HIV. Penelitian di State Medical University of Ukraina juga membuktikan seluruh pasien yang terkena Herpes Simplex Infection berhasil disembuhkan dengan propolis”.

  • Berikut adalah uraian singkat tentang propolis.

Manfaat Propolis Sebagai Penghambat Virus HIV dan Penyembuh Penyakit Herpes

Propolis berasal dari terutama resin, yang dikumpulkan oleh lebah pekerja yang tugasnya khusus memang mencari resin dari daun yang baru tumbuh dan bagian kulit batang pohon tertentu. Di sarang, resin tersebut dicampur dengan sedikit: lilin lebah, enzym dan madu, sebelum akhirnya menjadi propolis. Jadi, propolis adalah senyawa resin dengan: sedikit lilin lebah, enzim dan madu.

Bagi lebah, propolis berguna untuk menambal sarang lebah yang bocor dan memperkuat sarang. Selain dari itu fungsi propolis yang tidak kalah pentingnya bagi lebah adalah untuk membungkus (memumikkan) bangkai binatang yang terjebak masuk ke sarang agar tidak membusuk. Jadi propolis dipakai oleh lebah untuk mensterilkan sarang, menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, virus dan jamur. Adakalanya, ada binatang yang terjebak masuk ke sarang lebah, misalnya binatang jenis serangga, bahkan tikus. Binatang ini biasanya disengat beramai-ramai sampai mati. Lalu lebah-lebah akan melumuri bangkai binatang ini dengan propolis sehingga tidak ada kuman pembusuk yang dapat bekerja. Maka bangkai ini menjadi mumi, tidak mengalami pembusukan, melainkan penyusutan.

Propolis menyelimuti bagian dalam dari sarang lebah. Demikianlah, sehingga sarang lebah adalah sebuah bangunan yang bersistem kekebalan, sistem keamanan dari berbagai kuman atau bakteri pembusuk. Maka tidak heran, semua bahan makanan lebah di dalam sarang tidak akan mengalami pembusukan atau fermentasi. Ketika sebuah sarang lebah dikoyak oleh manusia untuk dituai madunya, maka sejak ini sistem kekebalan tersebut rusak. Jika madu tidak segera dikemas secara kedap udara dan higienis, maka sejak ini proses pembusukan atau fermentasi mulai terjadi.

  • Kandungan Propolis

Propolis mengandung ratusan bahan kimia, tetapi para ilmuwan baru berhasil mengidentifikasi dan memberi nama sekitar 30-an di antaranya. Komposisi propolis yang baru dipanen dari sarang lebah umumnya terdiri dari kurang lebih 50% resin, 30 % lilin lebah, 10 % essential oils, 5 % pollen dan 5 % sisa-sisa tanaman. Karena komposisinya yang demikian tidak seluruh bagian propolis bisa dimakan sebagai obat atau makanan suplemen. Ini merupakan tugas generasi bangsa untuk menemukan kandungan dan khasiat propolis.

  • Proses Pengambilan Propolis

Setelah dipanen dari sarangnya propolis harus di ekstraksi dengan air atau minyak makan untuk mengambil bahan-bahan yang bisa dimakan tersebut. Di Barat, ekstraksi juga dilakukan menggunakan ethanol atau alkohol, namun hal ini tidak halal untuk konsumsi kaum muslimin jadi ekstraksi menggunakan alkohol tidak boleh dilakukan.

Karena lebah pekerja mengambil resin dari tanaman-tanaman sekitar tempat sarangnya, maka komposisi propolis sangat bervariasi tergantung daerahnya, namun subhanallah, seluruh propolis memiliki khasiat pengobatan yang sangat mirip satu sama lain. Khasiat tersebut adalah propolis bersifat antiseptic, antibiotic, antifungal, anti-inflamatory, dan kemampuan detoksifikasi. Sungguh Allah swt telah memberi kemampuan lebah-lebah tersebut di manapun mereka berada untuk mampu mengumpulkan bahan-bahan kimia yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sarang lebah dan lebah-lebah yang tinggal di dalamnya.

  • Bukti Ilmiah Efektivitas Propolis 

Propolis sangat efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan bakteri yang resistant (cenderung tahan) terhadap antibiotik buatan manusia. Dalam sebuah tes ilmiah dengan cell-culture test terbukti propolis paling efektif melawan bakteri patogen jenis gram positif seperti Staphylococcus sp. (antara lain penyebab infeksi saluran kencing) , Clostridium sp.(antara lain penyebab gangguan perut/gastrointestinal), Corynebacterium diphtheriae (penyebab diphtheriae) dan jenis-jenis Streptococcus sp. (antara lain penyebab infeksi tenggorokan, infeksi sinus dan scarlet fever). Bakteri gram negatif yang juga efektif dilawan dengan propolis antara lain Klebsiella pneumonia (penyebab pneumonia dan bronchitis) dan Pseudomonas sp. (antara lain penyebab infeksi pada luka).

Bukti ilmiah lain adalah seperti yang dipublikasikan di Archives of Pediatric and Adolescent Medicine dimana 430 anak secara random di terapi dengan propolis selama musim dingin dan dibandingkan dengan anak lain yang diberi obat buatan pabrik. Musim dingin dipilih karena pada musim ini pada umumnya anak-anak mudah terkena infeksi saluran pernafasan. Hasiol tes tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi propolis terkena infeksi saluran pernafasan 55 % lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lain yang mendapatkan obat dari pabrik. Penelitian-penelitian lain yang dilakukan di Belanda, Rumania dan Polandia menunjukkan hasil yang sejalan dengan penelitian tersebut diatas.

Penggunaan propolis untuk pencuci mulut (mouth rinses) ternyata juga sangat efektif untuk menghentikan pertumbuhan bakteri-bakteri yang secara umum berada di mulut. Bakteri-bakteri ini pada umumnya menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, cavities dan plaque pada gigi. Penelitian ilmiah yang menunjang hal ini telah dilakukan antara lain di Brasil dan di Jepang. Penelitian yang di Jepang bahkan menunjukkan bukti lain bahwa pasien bedah mulut yang kemudian menggunakan propolis sebagai pencuci mulut mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat, lebih bersih dan rasa sakit/inflamasi yang sangat berkurang dibandingkan pasien lain yang menggunakan pencuci mulut buatan pabrik.

Penelitian-penelitian lain di berbagai negara tidak henti-hentinya menemukan bukti baru atas efektifitas propolis sebagai obat untuk berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan masuknya bgahn kimia berbahaya kedalam tubuh (keracunan).

  • Bagaimana Propolis Bisa Menjadi Obat ?

Ada lima alasan mengapa propolis dapat menjadi obat :

  1. Lebih dari 180 phytochemicals ada di dalam propolis antara lain flavonids, berbagai turunan asam orbanic, phytosterols, terpenoids dlsb. Zat-zat ini terbukti memiliki berbagai sifat anti-inflamatory, antimicrobial, antihistimanine, antimutagenic dan anti allergenic.
  2. Flavonids yang ada dalam propolis selain bersifat antioxidant yang mencegah infeksi, juga menumbuhkan jaringan. Kandungan pimia propolis yang meningkatkan tumbuhnya jaringan tersebut antara lain adalah sebagai akibat dari sifat tissue strengthening dan regenerative effect dari quercetin, kaemferol, epigenin dan luteolin.
  3. Aktifitas antibiotic dari phytochemicals yang ada di dalam propolis antara lain disebabkan oleh berbagai turunan asam organic seperti cinnamic, ferrulic, benzoic, caffeic, coumaric, terpenes dan turunan-tuirunn berikutnya seperti limonene, p-cymene, eugenol, galangin dan quercetin.
  4. Sifat antifungal yang ada di propolis yang dihasilkan oleh phytochemicals seperti flavonoids pinocembrin, quercetin, sakauranetin dlsb.
  5. Sifat antivius propolis yang berasal dari turunan-turunan asam organik seperti Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).
  • Penggunaan Propolis 

Propolis tersedia di pasaran dalam bentuk yang sudah ditabletkan, kapsul atau berupa cairan. Penggunaan propolis sebagai suplemen makanan cukup satu atau dua tablet/kapsul sehari atau setara dengan 250 mg – 500 mg. Cara lain konsumsi propolis yang efektif (terutama yang berupa cairan) adalah dengan mencampurnya ke dalam madu.

Demikian artikel ini, semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.