Jenis Dan Morfologi Tanaman Anggrek

Jenis Dan Morfologi Tanaman Anggrek – Anggrek merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae, yang memiliki bentuk dan warna bunga yang khas dan unik, hal tersebut membuat anggrek menjadi salah satu tumbuhan bunga populer yang banyak berasal dari Indonesia. Anggrek merupakan tanaman hias tropis yang menjadi salah satu komoditas hortikultura Indonesia. Tanaman anggrek memiliki kelebihan pada warna, bentuk, ukuran, tekstur dan banyaknya variasi pada daun dan bunganya.

Berdasarkan cara hidup di habitatnya Anggrek dibedakan menjadi :

1. Anggrek Epifit

Anggrek epifit merupakan anggrek yang hidup menumpang di pohon lain, biasanya hidup di batang, dahan, ranting atau substrat lain, tanpa merugikan tanaman inangnya, serta memerlukan naungan dari sinar matahari. Anggrek ini diperkirakan hasil evolusi dari anggrek tanah. Anggrek yang memanjat merupakan transisi anggrek tanah dan epifit. Daun berklorofil dan sukulen, akar tidak berambut atau berambut pendek (pada bagian yang menempel), akar memiliki mycorhiza (jamur pengambil zat organik dan mendapat hasil asimilasi dari anggrek). Akar anggrek menyerap makanan yang berasal dari air hujan, kabut, serta udara yang ada di sekitarnya. Contoh : Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya.

2. Anggrek Terrestrik (Terrestrial)

Anggrek terrestrik merupakan anggrek yang hidup di permukaan tanah, dan menyerap nutrisi dari tanah. Daun biasanya lebar, helaian tipis (tidak sukulen) atau seperti kulit, daun berwarna hijau, akarnya berambut akar panjang, dan mampu menyerap CO2. Contoh : Phaius, Spathoglottis.

3. Anggrek Saprofit

Anggrek Saprofit merupakan anggrek yang hidup di atas humus, daun-daun kering, atau bahan organik, menbutuhkan sedikit sinar matahari, tidak mampu menyerap CO2 dan zat organik. Daun tidak berklorofil, daun terreduksi seperti sisik putih atau hilang. Akar bersimbiosis dengan jamur seperti anggrek epifit. Anggrek ini jarang di Indonesia. Contoh : Didymoplexis, Galeola, Goodyera.

4. Anggrek Amoebofit

Anggrek Amoebofit hidup seperti anggrek saprofit, tumbuh mengeluarkan bunga saja. Pada suatu saat bunga layu, bagian di atas tanah mati semua. Anggrek istirahat pada musim kering dengan umbi di dalam tanah, pada musim hujan, anggrek tumbuh berkembang dan tumbuh daun yang hijau dan membentuk umbi baru. Daun akan rontok, setelah periode istirahat berbunga kembali. Anggrek ini hanya berbunga saja atau berdaun saja. Contoh : Nervilia.

Baca Juga : Teknik Perbanyakan Vegetatif Anggrek

5. Anggrek yang hidup di tempat becek atau rawa.

Hidup mutlak di dalam atau permukaan air. Contoh: Spiranthes, Vanda hookeriana.

6. Anggrek Litofit

Anggrek litofit merupakan anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, serta tahan pada sinar matahari penuh. Anggek litofit ini mengambil makanan dari hujan, udara dan humus. Contoh : Paphiopedilum Sp..

Berdasarkan pola pertumbuhannya

tanaman anggrek dibedakan menjadi dua, yaitu tipe simpodial dan tipe monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga keluar dari ujung batang, dan akan berbunga kembali pada pertumbuhan anakan atau tunas baru. Contoh anggrek tipe simpodial adalah Dendrobium. Dendrobium memiliki kekhasan tersendiri, yaitu dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Pada umumnya, anggrek tipe simpodial bersifat epifit. Adapun anggrek tipe monopodial adalah anggrek yag dicirikan oleh adanya titik tumbuh di ujung batang, pertumbuhannya lurus ke atas pada satu batang, bunga keluar dari sisi batang diatara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodil adalah Vanda dan Phalaenopsis.

Seperti tanaman lainnya, anggrek mempunyai bagian-bagian seperti akar, batang, daun, bunga dan buah.

1. Akar

Pada umumnya akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak dan mudah patah. Bagian ujung akar meruncing, licin, dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering akar akan tampak berwarna putih keperak-perakan dan hanya bagian ujung akar saja yang berwarna hijau kekuningan. Akar yang sudah tua akan berwarna cokelat dan kering.

2. Batang

Bentuk batang anggrek beraneka ragam, ada yang ramping, gemuk, berdaging seluruhnya atau menebal di bagian tertentu saja, dengan atau tanpa umbi semu (pseudoblub). Berdasarkan pertumbuhannya batang anggrek dibedakan menjadi:

  • Simpodial, pada umumnya anggrek ini berumbi semu dengan pertumbuhan ujung batang terbatas. Pertumbuhan baru dilanjutkan oleh anggrek anakan yang tumbuh di sampingnya. Contoh anggrek tipe ini adalah Cattleya, Oncidium, dan Dendrobium.
  • Monopodial, anggrek ini mempunyai batang utama dengan pertumbuhan tidak terbatas. Bentuk batangnya ramping tidak berumbi semu. Tangkai bunga akan keluar di antara 2 ketiak daun. Contohnya Vanda, Aranthera dan Phalaenopsis.

3. Daun

Bentuk daun anggrek bermacam-macam ada yang tebal ada yang tipis. Ada yang berbentuk agak bulat, lonjong, sampai lanset. Tebal daun juga beragam, dari tipis sampai bedaging, rata dan kaku. Daun anggrek tidak bertangkai, sepenuhnya duduk pada batang. Tepinya tidak bergerigi (rata). Daun memanjang, ujungnya berbelah, tulang daun sejajar dengan tepi daun hingga ke ujung daun. Susunan daun berselang-seling atau berhadapan.

Dilihat dari pertumbuhan daunnya, anggrek digolongkan menjadi dua kelompok sebagai berikut:

  1. Evergreen (tipe daun tetap segar/hijau), yaitu helaian-helaian daun tidak gugur secara serentak.
  2. Decidous (tipe gugur), yaitu semua helaian-helaian daun gugur dan tanaman mengalami masa istirahat.

4. Bunga

Bunga anggrek akan tersusun dalam karangan bunga. Jumlah kuntum pada satu karangan bunga terdiri dari satu sampai banyak kuntum. Bunga anggrek memiliki lima bagian utama yaitu sepal (daun kelopak), petal (daun mahkota), stemen (benang sari), pistil (putik), dan ovari (bakal buah). Sepal anggrek berjumlah tiga buah. Sepal bagian atas disebut sepal dorsal, sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral.

5. Buah

Buah anggrak berbentuk kapsular yang di dalamnya terdapat biji yang sangat banyak dan berukuran sangat kecil dan halus seperti tepung. Biji-biji anggrek tersebut tidak memiliki endosperm (cadangan makanan), sehingga dalam perkecambahannya diperlukan nutrisi dari luar atau lingkungan sekitarnya.

Baca Juga : Kultur In Vitro Anggrek

Kami akan mencoba mencontohkan perbedaan morfologi antara anggrek Phalaenopsis sp., Dendrobium sp., dan Cattleya sp.

1. Dendrobium sp.

Dendrobium sp. termasuk anggrek epifit dan tumbuh di hutan-hutan basah yang lembab. Akar serabut, jumlah banyak. Pertumbuhan batang monopodial, membentuk rumpun, batang bagian bawah sedikit menggembung, bentuk bulat memanjang, permukaan beralur. Panjang batang 23 cm atau lebih. Daun berbentuk lanset, tumbuh di ujung batang, tepi rata, ujung runcing, permukaan halus, pertulangan sejajar, letak berseling berhadapan dengan panjang 10 cm, dan lebar 2 cm, warna hijau gelap.

Jenis Dan Morfologi Tanaman Anggrek

Bentuk sepal bunganya hampir menyamai segitiga. Tandan bunga kebanyakan muncul dari batang yang sudah tidak berdaun dengan panjang 4-12 cm, bunga tidak mekar penuh, tidak beraroma.

Menurut Dressler dan Dodson (2000), klasifikasi anggrek Dendrobium sp. adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Subfamili : Epidendroideae

Genus : Dendrobium

Spesies : Dendrobium sp.

Untuk penjelasan lengkap mengenai Anggrek Dendrobium bisa di baca di artikel Anggrek Dendrobium

2. Cattleya sp.

Morfologi Anggrek Cattleya yaitu memiliki akar berbentuk silindris, berdaging lunak, mudah patah, satu ujung akar meruncing licin dan sedikit lengket. Berdasarkan pertumbuhan batangnya, Cattleya termasuk anggrek simpodial, yaitu terdiri dari umbi semu (pseudobulb) yang mempunyai pertumbuhan terbatas.

Jenis Dan Morfologi Tanaman Anggrek

Daun Cattleya termasuk golongan tanaman evergreen karena belaian daunnya tetap segar, berwarana hijau, tidak gugur secara serentak. Anggrek Cattleya umumnya berdaun tebal dan banyak mengandung air, tetapi ada pula daunnya tipis, tergantung varietasnya. Bunga Cattleya memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga hanya dapat dibagi dalam satu simetri atau disebut bunga zigomorfik. Bunga cattleya relatif besar sehingga mudah diamati bagian-bagiannya dan dianggap dapat mewakili bentuk dasar bunga anggrek.

Klasifikasi anggrek Cattleya sp menurut Keng (1978) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Genus : Cattleya

Spesies : Cattleya sp.

3. Phalaenopsis sp.

Phalaenopsis sp. atau anggrek bulan termasuk anggrek epifit monopodial yang tumbuh menjuntai. Batangnya sangat pendek dan terbungkus oleh seludang daun. Daunnya berjumlah kurang dari lima helai, berwarna hijau, tebal, berdaging, berbentuk lonjong bulat telur sungsang atau jorong, melebar di bagian ujungnya, berujung tumpul, atau sedikit meruncing, dengan panjang 20-30 cm dan lebar 5-8 cm.

Jenis Dan Morfologi Tanaman Anggrek

Bunganya tersusun dalam tandan dan kadang-kadang bercabang dengan panjang karangan bunga mencapai 50 cm yang tumbuh menjuntai. Setiap tangkai mendukung 10-12 kuntum bunga dengan daun penumpu 5 mm berbentuk segitiga, bunganya cukup harum dan waktu mekarnya lama. Perhiasan bunga tersusun membulat dengan diameter 6-10 cm atau lebih dan mahkotanya bertumpang tindih dengan kelopak tersusun membundar. Warna bunga putih bersih dengan sedikit variasi kuning dan bintik kemerahan di bibir bunga (labellum). Bibir kedua cuping samping tegak melebar dan bagian tepi depannya berwarna kuning dengan garis kemerahan.

Buah berbentuk bulat lonjong, berukuran 7,5 x1,3 cm. Akar anggrek bulan berbentuk bulat memanjang serta berdaging, bercabang, berwarna putih dan hijau di bagian ujungnya. Akar tanaman anggrek bulan terdiri dari dua macam yaitu akar lekat dan akar udara. Akar lekat berfungsi untuk melekat dan menahan keseluruhan tanaman agar tetap berada pada posisinya, sedangkan akar udara berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena berkemampuan menyerap unsur hara.

Menurut Rukmana (2008), klasifikasi dari anggrek Phalaenopsis sp. adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Genus : Phalaenopsis

Spesies : Phalaenopsi  sp.

Anggrek bulan dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dan umumnya hidup pada ketinggian 50-600 m dpl, juga dapat berkembang dengan baik pada ketinggian 700-1.100 m dpl. Anggrek ini tumbuh epifit atau menempel di pohon yang cukup rindang dan menyukai tempat yang teduh serta lembab, terutama di hutan basah dengan curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.

Walau tumbuh di daerah tropis, anggrek ini membutuhkan sedikit cahaya matahari (12.000-20.000 lux) sebagai penunjang hidupnya karena tidak tahan terhadap sengatan matahari langsung. Kelembaban udara yang diperlukan rata-rata 70-80% dengan suhu udara hangat di bawah 29 oC. Anggrek bulan memiliki karakter tumbuh monopodial, sehingga tidak menghasilkan anakan ke samping. Dalam hal ini, perbanyakan Phalaenopsis akan lebih efektif dilakukan secara generatif daripada vegetatif.

Baca Juga : Perbanyakan Anggrek

Bektas, E., Mustafa, C. And Atalay, S. 2013. In Vitro Germination, Protocorm Formation, and Plantlet Development of Orchis coriophora (Orchidaceae), A Naturally Growing Orchid Species in Turkey. Turkish Journal of Botany. Volume 37 : 336-342.

Brian dan W. Ritterhausen. 1987. Anggrek Sebagai Tanaman Hias. Pionir Jaya, Bandung.

Dressler, R. And C. Dodson. 2000. Classification and Phylogeny in Orchidaceae. Annals of The Missouri Botanic Garden. Vol. 47 (3) : 25-67.

Hasanuddin. 2012. Jenis Tumbuhan Anggrek Epifit di Kawasan Cagar Alam Jantho Kabupaten Aceh Besar. FKIP Unsyiah, Banda Aceh.

Hartati, Sri. 2010. Pengaruh Macam Ekstrak Bahan Organik dan ZPT Terhadap Pertumbuhan Plantlet Anggrek Hasil Persilangan Pada Media Kultur. Caraka Tani. Vol. 25 (1) : 101-105.

Keng, Hsuan. 1978. Orders and Families of Malayan Seed Plants. University Press, Singapore.

Lokho, A. and Kumar. 2012. Reproductive Phenology and Morphological Analysis of Indian Dendrobium Sp. (Orchidaceae) from the Northeast Region. International Journal of Scientific and Research Publications Vol. 2 (9) : 1-12.

Paramitha, Ardhana dan Pharmawati. 2012. Keanekaragaman Anggrek Epifit di Kawasan Taman Wisata Alam Danau Buyan Tamblingan. Jurnal Metamorfosa. Vol. 1 (1) : 11-16.

Prasetyo, C. H. 2009. Teknik Kultur Jaringan Anggrek Dendrobium sp. di Pembudidayaan Anggrek Widorokandang Yogyakarta. Skripsi. Program Diploma III Fakultas Pertanian UNS, Surakarta.

Rukmana, R. 2008. Budidaya Anggrek Bulan. Kanisius, Yogyakarta.

Sabran, M., A. Krismawati, Y. R. Galingging dan M. A. Firmansyah. 2003. Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Anggrek di Kalimantan Tengah. Buletin Plasma Nutfah. Vol. 9 (1) : 1-6.

Sulaimi M.S, 2006. Merawat Anggrek. Kanisius, Yogyakarta.

Suryowinoto, M. 1987. Mengenal Anggrek Alam Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tyteca D, Ceinos, Gathoye, Brys and Hans. 2012. On the Morphological, Biological and genetic Heterogeneity of the Gennus Orchis (Orchidaceae, Orchidinae). Phytotoxa. Vol. 75 : 19-32.

Widyastoety, R. 2003. Tumbuhan Anggrek Hutan Gunung Sinabung. Pustaka Bangsa Press, Medan.

Wirakusuma. 2006. 70 Jenis Anggrek Spesies Indonesia Punah. Agro Media Pustaka, Jakarta.

6 pemikiran pada “Jenis Dan Morfologi Tanaman Anggrek”

  1. iya, mas huda, biar foto anggreknya jadi lebih indah..haha…terimakasih mas huda sudah berkomentar di blog sederhana ini…

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.