Kumpulan Istilah-Istilah Dan Artinya Dalam Mikrobiologi

Kumpulan Istilah-Istilah Dan Artinya Dalam Mikrobiologi – Dalam mempelajari mikrobiologi, ada ilmu teori dan praktik seperti yang sudah di paparkan dalam artikel berjudul Pengenalan Alat Dan Teknik Laboratorium Mikrobiologi, kini mari kita pelajari bersama terkait dengan istilah-istilah dan artinya dalam mikrobiologi.
Daftar istilah yang lazim dalam Mikrobiologi

  1. Mikrobiologi : studi organisme hidup yang secara individual terlalu kecil untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop; cabang ilmu biologi yang mempelajari tantang kehiduapn jasad renik; ilmu yang mempelajari tentang kehidupan mikroba secara umum, baik yang memiliki sifat sebagai parasit amupun yang berguna bagi kehidupan manusia.
  2. Mikroorganisme/Mikroorganisma/Mikrob/mikroba : bentuk kecil kehidupan; secara individual terlalu kecil untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop.
  3. Isolasi : pemisahan dua atau lebih populasi sehingga mereka tidak dapat saling mengawini; memisahkan mikroorganisme dari campurannya.
  4. 4. Isolat : biakan murni pertama yang dibuat dari sumber segar aslinya.
  5. Kultur/Biakan : penanaman atau pemeliharaan sel atau jaringan dalam suatu laboratorium.
  6. Kultur murni : biaakan mikroorganisme yang hanya mengandung satu spesies tunggal didalamnya.
  7. Inkubasi : penjaga biakan dalam kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan.
  8. Inokulasi :proses dimasukannya kuman atau bahan efektif ke dalam jarinagn hidup; proses pemasukan bakteri, virus atau vaksin ke dalam tubuh yang dilakukan melalui luka atau suatu alat yang digoreskan pada kulit tanapa menimbulkan infeksi.
  9. Inokulum : bahan yang mengandung mikroba yang akan dimasukan ke dalam inang.
  10. Aseptis : babas dari imfksi; terhindar dari gangguan mikroorganisme yang menyebabkan penyakit.
  11. Sepsis : ststus yoksis atau sakit yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang masuk setalah berkontak dengan jaringan yang menghasilkan pus atau nanah.
  12. Steril/Suci hama : tidak dapat berkembangbiak baik secara seksual maupun aseksual; suci hama atau bersih dari kuman atau lingkungan.
  13. Sterilisasi : proses pemusnahan atau pembasmian keseluruhan mikroba dan organisme lain tang hidup dalam lingkungan atau material dengan menggunakan cara-cara fisik atau menggunakan bahan kimia.
  14. Pasteurisasi : pemanasan untuk membinasakan mikroorganisme patogen; cara membunuh kuman patogen tanpa merusak bahan; caranya pemanasan hingga 62,9° C selama 30 menit (bertahan) atau pemanasan sampai 71,6° C selama tidak kurang dari 15 detik. Pemanasan ini dilanjutkan dengan pendinginan cepat.
  15. Agar : derivate polisakarida dari rumput laut; digunakan sebagai bahan pemadat dalam medium bakteriologi.
  16. Tyndalisasi : sterilisasi fraksi; pendekatan terhadap uap panas selama 30 menit setiap hari selama hari berturut-turut untuk mematikan sel-sel vegetative.
  17. Kontaminasi : pencemaran yang disebabkan masuknya unsure-unsur lain dalam tubuh; proses masuknya suatu substansi atau mikrob atau virus atau unsure lain dalam suatu medium.
  18. Aerob : membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
  19.  Anaerob : hidup dalam ketiadfaan oksigen atmosfir.
  20. Fakultatif anaerob : makhluk yang hidup secara aerob, tetapi dapat juga hidup secara anaerob jika tidak ada oksigen; organisme yang dapat menggunakan oksigen bebas atau dapat tumbuh secara anaerob.
  21. Mikroaerofilik : mikroorganisme yang hidup paling baik pada tekanan oksigen yang dikurangi.
  22. Medium/media : substansi hara yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme; substansi ini mungkin berupa medium cairan atau medium padat yang talah ditambahkan agar.
  23. Koloni : mikroorganisme yang berkambang dari sel tunggal atau kelompok sel; dapat dilihat dengan mata biasa pada medium setengah padat.
  24. Streak method inoculation/Inokulasi cara gores : proses dimasukkannya kuman atau bahan efektif kedalam jaringan dengan cara gores; meremajakan kultur dengan medium baru.
  25. Pour plate method/Metode tuang : prosedur yang diraka untuk mendapatkan koloni terpisah secara atau pada cawan agar hara. Proses ini terdiri atas inokulasi biakan kedalam medium agar hara mencair yang dingin. Pencampuran dan penuangan (kemudian penuangan) kedalam cawqan petri agar memadat. Biakan dapat diencerkan apabila diperlukan dengan memindahkan alikuot dari tabung agar yang mencair ke yang lain sebelum penuangan ke cawan.
  26. Spred plata method/ Metode sebar : metode didalam penumbuuhan mikroorgamnisme didalam nedia agar dengan menuangkan stok kultur bakteri atau menghapuskannya diatas media agar yang telah memadat. Kelebihan metode ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan media agar.
  27. Bakteri/Kuman : mikroorganisme bersel satu, prokarion, dan umumnya tidak berklorofil dan dapat berkembangbiak secara cepat dengan cara menbalah diri; berdasarkan bentuknya bakteri dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu bakteri berbentuk batang, bulat dan spiral.
  28. Archaebaccteria : domain yang anggotanya prokariotik yang bias hidup dilingkungan yang ekstrim.
  29. Virus : parasit intrasel obligat yang tidak mempunyai komponen-komponen tertentu yang mutlak diperlukan untuk replikasinya sendiri dan harus bergantung kepada sel inang untuk mendapatkan factor-faktor yang tidak dimilikinya; tidak mempunyai system pmbangkit ATP dan ribosom untuk sintesis protein.
  30. Actinomycetes : sejenis bakteri yang berbentuk seperti jamur, selnya panjang dan bersususn membentuk cababg-cabang.
  31. Kapang/mold/fungus : jamur yang hidup sebagai saprofit yang menghasilkan lender; jamur yang berukuran kecil dengan miselium dan spora yang jelas.
  32. Yeast/khamir : jamur-jamur yang berkembangbiak dengan tunas kecambah; jamur mikroskopis yang terdapat sebagai sel-sel sederhana yang bebas, umpamanya S. cerevisal.
  33. Antagonisma : kerja yang saling berbalasan dimana salah stu menguatkan dan yang lain melemahkan suatu proses.
  34. Antibiosis : hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dimana jenis yang satu menghambat pertumbuhan jenis yang lain; penghambatan perkembangan suatu populasi karana pembentukan racun oleh populasi lain.
  35. Antibiotik : zat organic yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh mukroorganisme yang menyerang manusia dan hewan; senyawa yang dihasilkan sutu mikroorganisme dalam kadar rendah yang mampu merusak perkenbangbiakan mikroorganisme lain.
  36. Antiseptis : zat yang terdapat didalam jarinagn makhluk hidup yang berfungsi untuk menghambat atau menghancurkan mikroorganisme; zat yang digunakan pada permukaan jarinag yang digunakkan untuk menahan pertumbuhan mikroorganisme.
  37. Antiseptik : bahan kimia yang mencegah pertumbuhan, dengan menghambat pertumbuhan atau memusnahkan mikroorganisme; digunakan untuk bagian tubuh terutama kulit.
  38. Autotrof : organisme yang dapat memenuhi bahan makanannya sendiri dengan cara mensintasis dari bahan anorganik.
  39. Heterotrof : organisme yang hanya ,mampu menggunakan matari organic mkhlik hidup lain sebagai bahan baku makannannya.
  40. Lisis (Lysis) : peristiwa hancurnya sel yang disebabkan oleh hancur atau larutnya selaput plasma dan keluarnya isi sel; penghancuran atau pemecahan sel.
  41. Gram positif : memperletakkan bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan tebal yang akan tetap menahan pewarnaan Gram awal sewaktu dicuci dengan alcohol 95 persen.
  42. Gram negative : memperletakkan bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglikan molekul tunggal yang terikat pada satu sisis oleh membrane sitoplasma dan pada yang lain oleh membrane luar; sel semacam itu dilunturkan warnanya dengan 95 persen alcohol selama prosedur pewarnaan Gram.
  43. Gram variable : suatu besaran yang harganya dapat bervariasi atau berubah pada sutu situasi dalam sejenis pewarnaan dalam mikrobiologi untuk mewarnai bakteri.
  44. Fermentasi : peragian, prose penguraian makanan oleh jamur dan bakteri yang berlangsung dalam keadaan anaerob ( tidak memerlukan oksigen dari udara bebas ) dengan bantuan enzim; pemecahan senyawa organic oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan menghsilkan energy.
  45. CFU (Colony Forming Unit) : satuan pertumbuhan koloni-koloni unit; untuk mengetahui populasi bakteri.
  46. Pewarnaan (Staining) : suatu metode persiapan dengan menggunakan metal berat seperti timah, uranium, atau tungsten untuk menguraikan electron gambar sehingga menghasilkan kontras antara struktur yang berlainan dimana khususnya materi biological banyak yang warnanya nyaris transparan terhadap electron (objek fase lemah).
  47. Kurva pertumbuhan : representasi pertumbuhan populasi dalam pertumbuhan biakan.
  48. Fiksasi : suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar tampak realistic (seperti kenyataan) dengan menggunakan glutaraldehid dan osmium tetraksida.
  49. Bakteriofag : sejenis virus yang menyerang dan menghancurkan bakteri.
  50. Bakterioklorofil : klorofil bakteri yang dapat melakukan fotosintesis.
  51. Basil : bakteri gilig atau berbentuk batang, bakteri ini tersusun mandiri dan ada yang tersusun secara kelompok.
  52. Kokus : bakteri yang memiliki bentu bulat atau hamper bulat.
  53. Spiral : bakteri yang berbentuk spiral.
  54. Hifa : komponen dasar penyusun jamur; setiap lembar benang penyusun tubuh jamur.
  55. Miselium : kumpulan hifa pada jamur yang berfungsi untuk menyerap bahan makanan (organic) dari lingkungan tempat hidup jamur; anyaman hifa yang membentuk talus jamur.
  56. Spora : alat perkembangbiakan yang terdiri atas satu atau beberapa sel yang dihasilkan dengan cara seksual atau aseksual oleh jamur dan tumbuhan rendah.
  57. Prokaryot : organisme bersel tunggal yang memiliki struktur sederhana, tidak memiliki mitikondria dan alat golgi serta nucleus.
  58. Eukaryot : organisme yang selnya mengandung nucleus yang jelas dari sitoplasma yang dipisahkan oleh membrane.
  59. Jarum inokulasi : membuat kultur dengan metode tusukan.
  60. Jarum ose : sebagai alat untuk mengambil koloni bakteri ke medium yang akan digunakan.
  61. Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi.
  62. Postulat Koch : empat criteria yang dirumuskan Robert Koch (1884). Isi postulat Koch adalah : Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit,tidak pada yang sehat;Organisme yang harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur murni; Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit; Organisme tersebut di isolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut.
  63. Vaksin : bibit penyakit yang telah dilemahkan dan digunakan sebagai vaksin; zat cair yang mengandung patogen yang sudah dilemahkan.
  64. Plasmid : material yang bukan merupakan bagian kromosom yang bersifat turun-temurun, dapat memperbanyak diri sendiri yang banyak digunakan dalam percobaab-percobaan DNA rekombinan sebagai penerima DNA asing.
  65. Vaksinasi : memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kedalam tubuh manusia atau binatang dengan cara menggores atau melalui jarum suntik dengan tujuan untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit; pencegahan penyakit melalui imunisasi dengan cara memberikan vaksin secara oral atau melalui suntikan.
  66. Motil : memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan.
  67. Glikolisis : penguraiangu;la dalam proses metabolism; penguraian glukosa dalam keadaan anaerob menjadi asam laktat atau asam piruvat.
  68. Disinfeksi : pembasmian mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi.
  69. Disinfektan : zat kimia yang digunakan untuk melakukan disinfeksi kimia.
  70. Termofilik : organisme yang suhu pertumbuahan optimumnya biasanya diatas 45° C atau 50° C; beberapa mungkin timbul pada suhu diatas 85° C; menyenangi panas.

Itulah kumpulan Istilah-istilah dan Artinya dalam mikrobiologi, Anda juga dapat membaca artikel yang masih berkaitan berjudul Pembuatan Media Pertumbuhan Mikrobiologi

 

Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.