Cara Budidaya Ikan Lele

Siapa yang tak suka mengkonsumsi lele? Apa lagi di Indonesia lele menjadi primadona lauk yang cukup digemari oleh masyarakat luas, tidak hanya para pejabat, lele juga digemari oleh masyarakat biasa, disamping karena dagingnya yang gurih, lele juga harganya relatif terjangkau bagi masyarakat umum, hanya sekitar 18-20 ribu (harga dipasaran per 1 kg) kita sudah bisa menikmati gurihnya daging lele. Disamping itu daging lele menurut para ahli mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi.

Ditengah lesunya perekonomian di negri ini dan melihat pasar penjualan lele yang cukup tinggi banyak masyarakat yang mulai mencoba usaha budidaya lele, baik dari mulai pembenihan sampai dengan pembesaran hingga siap di konsumsi. Di daerah-daerah kini mulai muncul para pembudidaya lele dengan konsenstrasi jenis ukuran tertentu, misal pembenihan, pembesaran, untuk harga benih lele relatif terjangkau tergantung dari jenis dan ukuran lele.

Cara Budidaya Ikan Lele
Seorang petani sedang memberi pakan ikan lele

Berikut ini beberapa cara dalam budidaya lele:

1. Membuat kolam

Banyak jenis kolam yang bisa kita manfaatkan untuk memelihara lele, seperti: kolam terpal, kolam beton/cor, kolam tanah biasa, tergantung dari konsentrasi ukuran lele yang akan kita pelihara. Untuk kolam terpal biasanya digunakan untuk lele yang berukuran kecil sekitar 2,3-9.12 (ukuran dalam lele), nah kalau kita ingin berkonsentrasi memelihara lele dalam ukuran yang lebih besar hingga konsumsi disarankan untuk memilih kolam tanah saja. Apalagi kalau kita juga memanfaatkan makanan alternatif, makanan alternatif seperti Maggot (blatung), menyebabkan air di kolam terpal menjadi cepat bau, karena tidak ada resapan ke tanah. Untuk ukuran kolam sebaiknya memanjang terserah bisa ukuran biasa seperti 2.5×4 M.

2. Memilih air

Ingat air adalah sumber utama lele untuk hidup, disarankan memilih sumber air yang baik untuk memelihara lele, dari air pula biasanya sumber pertama dari penyakit maka dari itu memilih sumber air yang baik itu penting. Diamkan (Tando) air terlebih dahulu kurang lebih sekitar satu Minggu agar air menjadi lebih baik dan aplikasikan obat pencegahan penyakit bisa dengan cara tradisional juga dengan cara modern.

3. Memilih benih

Pastikan ketika kita membeli benih lele, harus dengan orang yang kita kenal dan dapat dipercaya, hasil pengalaman saya dan beberapa teman terkadang kita salah memilih benih. Dalam kepercayaan para pembudidaya lele ada istilah sortiran (ayakan), nah kalau bisa untuk membeli benih lele kita harus mengusahakan membeli sortiran pertama, biasanya pertumbuhan lele sortiran pertama itu lebih cepat besar.

4. Cara memberi makan

Ada beberapa pendapat di dalam cara memberi pakan yang baik pada lele, namun cobalah cara ini, cukup beri lele makanan dua kali dalam sehari yaitu pagi dan malam hari, untuk pagi berilah makanan sewajarnya saja, tetapi untuk malam hari berilah makanan hingga sampai lele benar-benar kenyang karena lele merupakan hewan yang aktif di malam hari. Logikanya lele aktif memerlukan banyak energi, ketika kekurangan energi lele menjadi lambat pertumbuhanya.

5. Rajin mensortir (Memilih sesuai dengan ukuran tubuh lele)

Ini yang sering kali para pembudidaya lele malas untuk melakukan, salah satu manfaat mensortir selain membuat lele menjadi seragam ukurannya juga mencegah kanibalisme, ingat lele merupakan hewan kanibal, mereka saling memakan apalagi ketika melihat lele yang lebih kecil, itu merupakan buruan empuk bagi lele yang lebih besar. Perhatikan juga cara mensortir yang baik. Satu hari ketika akan disortir lele jangan diberi makan terlebih dahulu ini menghindari lele menjadi muntah saat di sortir dan terjadi lecet di perut karena masih menyimpan banyak makanan di dalamnya.

6. Beri lele sentuhan kasih sayang

Yang perlu kita ingat bahwa kita memelihara nyawa, tidak cukup hanya dengan teori dan ilmu yang tinggi untuk memeliahara makluk bernyawa, perlu ada perhatian kusus, kepekaan kusus dan pengamatan kusus. Hal ini perlu waktu, sudah jalani saja nanti kita akan peka dengan sendirinya.

7. Perhatikan kondisi air

Kalau di atas tadi ada cara memilih air, sekarang tinggal fokus memerhatikan kondisi air, ingat air merupakan sumber dari segala penyakit, kalau kondisi air tidak baik lele mudah sekali terserang penyakit, jangan sampai air menimbulkan bau yang tidak sedap. Kalau sampai mengalami masalah yang seperti itu, segeralah ganti dengan air yang baru.

8. Jangan mudah menyerah

Tidak ada keberhasilan dilakukan dengan waktu yang singkat, di dalamnya ada proses yang dinamakan belajar, sebagai pemula jangan karena hasil tidak maksimal, kematian tinggi hingga menyebabkan putus asa, terus belajarlah pelajari dari mulai hal terkecil hingga bisa menemukan solusi dalam setiap permasalahan yang sedang dialami dalam budidaya lele. Kurang lebih selama satu tahun gan, saya dan teman saya (Saeful Aziz) jatuh bangun dalam budidaya lele dan selama satu tahun tadi kami belum mendapatkan hasil bahkan tak jarang kami menelan rugi. Di dunia ini tak ada ilmu yang gratis, perlu mahar untuk bisa menguasai ilmu tertentu seperti halnya dalam budidaya lele ini. Jangan berhenti belajar terus semangat dan nyatanya kami sudah mulai bisa menikmati hasilnya dari sekarang.

Sekian tips yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat dan salam budidaya.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.