Bisnis, Karyawan Dan Pendapatan

Bisnis, karyawan dan pendapatan – Kembali saya luangkan waktu menulis tentang bisnis. Nah, karena tema pada tulisan kali ini berjudul Antara Bisnis, Karyawan Dan Pendapatan, maka terlebih dahulu saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan, Apa pekerjaan yang Anda geluti sekarang? Pertanyaan ini akan menggambarkan apa peran posisi Anda dalam Artikel ini.

Artikel ini mencoba mengulas seputar remeh temeh bisnis. Hehe, saya menyebutnya sebagai remeh temeh bisnis karena tema tentang bagaimana mendapatkan uang, bagaimana menjadi wirausaha sukses serta ulasan lain yang lengkap dan mendalam sudah banyak di ulas oleh para ahli. Artikel ini hanya mengulas seputar remeh temehnya saja.

Baik mari kita mulai kawan, sebelumnya saya pernah menulis sebuah artikel berjudul Resign Bekerja, Keluar Dari Zona Nyaman Karyawan. Dalam artikel tersebut mengulas dengan lengkap sebuah pandangan pribadi tentang keputusan saya keluar dari zona karyawan. Isi artikel lebih kepada kebahagiaan dan passion. Bukan semata pandangan dari segi komersial, namun lebih kepada nilai-nilai pribadi yang melebar kepada nilai sosial yang melatarbelakangi, didalamnya diulas dan terangkai dalam hubungan sebab akibat.

Bisnis, Karyawan Dan Pendapatan

Bisnis, Karyawan dan Pendapatan. Tiga buah suku kata yang memiliki keterkaitan hubungan. Muara dari ketiga kata akan mengerucut pada sebuah pandangan tentang ; seperti apa Peluang Sukses Karyawan Dan Pengusaha, dimana Anda akan dipaksa mempertimbangkan Antara bisnis, karyawan dan pendapatan, Anda akan membandingkan dari sisi uang dan sisi perasaan.

Ketiganya merupakan buah dari apa yang kita sebut kehidupan. Bahwa kehidupan mengharuskan kita untuk bertahan, memilih dan bersaing antar sesama guna melangsungkan kebahagiaan kita masing-masing. Ada banyak cara pandang dalam memilih apa yang akan kita pilih. Semua tergantung dari diri Anda, tergantung dari pola dasar pikir Anda, dan pola pikir seseorang tergantung dari perjalanan hidup mereka.

Orang yang senang berbisnis mungkin tidak mau menjadi karyawan, begitupun sebaliknya, orang yang biasa menjadi karyawan lebih memilih karyawan ketimbang berbisnis. Meskipun ada juga orang yang menjadi karyawan sekaligus berbisnis, what ever?. Itu tergantung dari  diri Anda sendiri.

Pada paragraf awal, sedikit sudah disinggung tentang Passion dan komersialisasi. Mana yang Anda prioritaskan sebenarnya? passionkah?, uangkah?. Benar memang bahwa uang adalah sarana kebahagiaan, bahwa passion adalah dasar dari keberhasilan. Tapi kita sering terjebak pada wilayah pemahaman. Terjebak pada pemahaman yang salah tentang keduanya.

Prolog

Anda tertekan harus mencari penghasilan dengan menjadi karyawan atau berbisnis. Ada keluarga dirumah, memiliki anak, istri, tuntutan orangtua dan Anda adalah tulang punggung mereka. Ada beberapa kemungkinan jika dihubungkan dengan pendapatan dan pilihan Anda, Pendapatan Anda akan cukup, lebih atau kurang. apakan Anda memiliki passion dibidang tersebut atau Anda loyo.

Dari sedikit prolog tersebut, bahwa pertimbangan  pilihan pekerjaan baik itu berbisnis atau menjadi karyawan bisa karena tekanan keadaan (istri, anak dan orang tua), momentum peluang yang ada, passion Anda dan karena nominal uang yang dihasilkan.

Sebagai contoh sederhana, saya memutuskan resign menjadi karyawan untuk melanjutkan pendidikan dan mencoba berbisnis dan menekuni hobi menulis. Saya mencoba mengejar passion dengan mengabaikan tekanan dan nominal uang gaji bulanan.

Sebuah keputusan dengan pertimbangan mendalam Antara bisnis, karyawan dan pendapatan. Sebuah keputusan yang akan berdampak sistemik di waktu-waktu mendatang yang akan saya jalani. Baik dampak positif atau dampak negatifnya, semua merupakan buah klasik dari hubungan sebab akibat.

Semoga bermanfaat, Salam

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.