{"id":99,"date":"2015-12-12T03:02:00","date_gmt":"2015-12-12T03:02:00","guid":{"rendered":"http:\/\/hosting.mwh.asia\/~chyrunco\/?p=99"},"modified":"2016-02-23T01:27:22","modified_gmt":"2016-02-22T18:27:22","slug":"pembentukan-buah-partenokarpi-oleh-giberelin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/bacamedi.com\/pembentukan-buah-partenokarpi-oleh-giberelin\/","title":{"rendered":"Pembentukan Buah Partenokarpi Oleh Giberelin"},"content":{"rendered":"
Buah merupakan bagian yang penting dari tanaman karena organ ini merupakan tempat yang sesuai bagi perkembangan, perlindungan dan penyebaran biji. Pada buah normal, pembentukan buah dimulai dengan adanya proses persarian (polinasi) kepala putik (stigma) oleh serbuk sari (polen) secara sendiri (self pollination) atau oleh bantuan angin, serangga penyerbuk (polinator) dan manusia (cross pollination). Selanjutnya polen berkecambah dan membentuk tabung polen (pollen tube) untuk mencapai bakal biji (ovule). Peristiwa bertemunya polen (sel jantan) dengan bakal biji (sel telur) di dalam bakal buah (ovary) disebut pembuahan (fertilisasi). Kemudian bakal buah akan membesar dan berkembang menjadi buah bersamaan dengan pembentukan biji. Akhirnya akan dihasilkan buah yang fertil (berbiji).<\/p>\n
Fertilisasi biasanya diperlukan sebelum pertumbuhan buah dimulai tetapi pada beberapa kasus buah berkembang meskipun dengan tidak adanya fertilisasi. Proses tersebut dikenal sebagai partenokarpi. Partenokarpi terdiri atas dua kata yaitu parthenos yang berarti perawan (belum dibuahi sel telurnya) dan karpos yang berarti buah. Partenokarpi meliputi perkembangan buah tanpa penyerbukan, kemudian diperluas semua menjadi perkembangan buah tanpa fertilisasi baik setelah terjadinya penyerbukan maupun tanpa penyerbukan.<\/p>\n