{"id":416,"date":"2014-01-12T16:14:00","date_gmt":"2014-01-12T16:14:00","guid":{"rendered":"http:\/\/hosting.mwh.asia\/~chyrunco\/?p=416"},"modified":"2016-02-09T03:47:41","modified_gmt":"2016-02-09T03:47:41","slug":"makalah-produksi-basitrasin-dari-isola","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/","title":{"rendered":"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp."},"content":{"rendered":"
\nPRODUKSI
\nBASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp.<\/i><\/b><\/div>\n
\n
\n<\/div>\n
\nPENDAHULUAN<\/b><\/div>\n<\/div>\n
\nAntibiotik adalah senyawa<\/a>, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan
\natau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi
\noleh bakteri (Anonim, 2008a). Antibiotik
\nmerupakan hasil metabolit sekunder yang tidak berperan langsung dalam proses
\npertumbuhan, dihasilkan oleh mikroorganisme pada masa selepas idiofase sampai
\nmasa stationer (Riyandini et al., <\/i>2005).
\nAntibiotik di dapat dengan purifikasi fermentasi mikroba dan
\nmemodifikasi secara kimiawi atau enzimatik. Zat Antibiotik itu secara luas
\nditerbagi menurut sifat, dimana memainkan satu peran yang penting di dalam
\nmengatur populasi mikroba pada tanah, air, limbah dan pupuk kompos. Zat
\nAntibiotik alami dihasilkan tetapi hanya sedikit yang tidak beracun dan dapat
\ndimanfaatkan di dalam praktek medis. Praktek medis sekarang ini sebagian besar
\nberasal dari kelompok kecil mikroorganisme dari jenis Penicillium, Streptomyces, Cephalosporium, Micromonospora dan Bacillus<\/i>.
\nLebih dari 5000 zat antibiotik yang berbeda telah diisolasi dari kultur-kultur
\nbakteri, sel-sel jamur dan pabrik atau sintetik, 60% dari mereka berasal dari
\njenis Streptomyces<\/i>. Industri farmasi
\nbeberapa zat antibiotik peptida penting dihasilkan oleh Bacillus <\/i>sp. seperti basitrasin, polymyxin, gramisidin, tirosidina,
\nsubtilin, bacilysin dan lain-lain (Awais
\nei al., <\/i>2007).
\n
<\/a><\/div>\n
\nBasitrasin adalah salah satu jenis antibiotik polipeptida
\npenting yang diproduksi dari beberapa strain Bacillus licheniformis <\/i>dan Bacillus
\nsubtilis <\/i>dan mempunyai fungsi sebagai penghambat biosintesis dinding sel  <\/i>(Haddar
\net al., <\/i>2007). Jenis dari Bacillus sp.<\/i> menghasilkan banyak macam
\ndari antibiotik seperti basitrasin, pumulin dan gramisidin. Basitrasin terdiri
\ndari campuran sedikitnya 5 polipeptida. Zat Antibiotik ini berisi 3 campuran
\nyang terpisah yaitu basitrasin A, B dan C. Basitrasin merupakan antibiotik yang
\naktif melawan banyak organisme gram-positif, seperti Staphylococcui, Streptococci<\/i>, cocci<\/i>
\nanaerob, Corynebacter<\/i> dan Clostridia,<\/i> tetapi tidak efektif melawan
\nhampir semua organisme gram-negatif (McEvoy, 1993 dalam <\/i>AL-Janabi, 2006).
\nAntibiotik basitrasin paten digunakan untuk klinik dengan kombinasi obat anti
\nmikroba lainnya. Basitrasin menghambat dengan mencegah pertumbuhan Streptococuc pyogenes <\/i>dan Staphylococcus aereus<\/i>. Basitrasin
\nterdiri dari 12 residu asam amino dan diproduksi non ribosom dengan mekanisme thiotemplate <\/i>(Haddar et al., <\/i>2007).<\/div>\n
\n<\/div>\n
\nPEMBAHASAN<\/b><\/div>\n
\nBasitrasin atau polymxin diperoleh sebagai hasil produksi
\nantibiotik oleh bakteri yang terisolasi. Antibiotik ini diekstrak dengan
\nn-butanol dari sel organisme Bacillus<\/i>
\nsp., pada 37\u00b0C, inkubasi 72 jam di bawah kondisi anaerob, dalam medium produksi.
\nProduksi basitrasin oleh Bacillus
\nlicheniformis<\/i> dapat maksimal dengan didukung oleh beberapa faktor yang
\nmeliputi sumber nitrogen dan karbon. Variasi temperatur juga mempunyai efek
\nterhadap proses sintesis dari basitrasin (Hanlon and Hodges, 1981 dalam <\/i>AL-Janabi, 2006). Basitrasin disintesis selama tahap tropopase (Egorov
\net al<\/i>., 1986 dalam <\/i>AL-Janabi, 2006).
\nPertumbuhan bakteri tidak terjadi korelasi antara sporulasi bakterial dan
\nproduksi basitrasin (Lukin et al<\/i>.,
\n1986 dan Lukin et al<\/i>., 1983
\ndalam<\/i> AL-Janabi, 2006). Menurut Rabinovitch dan filho, 1982 dalam <\/i>Haddar et al., <\/i>(2007), media fermentasi yang digunakan untuk produksi
\nbasitrasin berasal dari bahan alam seperti ekstrak soya dan ekstrak daging atau
\ndengan komposisi media  karbon yang
\nberbeda dan sumber karbon seperti asam amino, karbohidrat (glukosa dan sukrosa)
\ndan beberapa asam organik. Antibiobik peptida basitrasin disintesis dengan
\nmekanisme thiotemplate<\/i> protein oleh Bacillus <\/i>sp. Tingkat produksi
\nbasitrasin oleh sel-sel utuh yang dihentikan menghasilkan sedikit lebih tinggi
\ndibanding dengan cara fermentasi atau peragian yang umum (Morikawa et al., <\/i>1979).<\/div>\n
\n<\/a>            Basitrasin
\nmerupakan antibiotik pemimpin yang aktif melawan banyak organisme gram-positif,
\nseperti Staphylococcui, Streptococci<\/i>,
\ncocci<\/i> anaerob, Corynebacter<\/i> dan Clostridia,<\/i>
\ntetapi tidak efektif melawan hampir semua organisme gram-negatif. Bakteri E. coli <\/i>merupakan contoh dari bakteri gram negatif sedangkan  S.
\naeureus <\/i>merupakan contoh bakteri gram positif (Budiyanto, 2004). Menurut
\nSchlegel and Schmidt (1994), kelompok terakhir dari jenis antibiotik yaitu
\nantibiotik polipeptida (gramisidin, polimiksin, basitrasin, ristosetin dan
\nlain-lain). Antibiotik ini mempunyai afinitas tinggi terhadap membran
\nsitoplasma sehingga antibiotik ini bersifat racun terhadap bakteri maupun
\neukariot.
<\/a>AL-Janabi (2006), basitrasin bersifat bakteriostatik
\natau bakterisidal pada aktivitasnya. Basitrasin  menghalangi sintesis dinding sel bakteri
\ndengan mencegah sintesis asam amino dan nukleotida-nukleotida ke dalam dinding
\nsel. <\/div>\n
\nTabel 2. Zona hambat Basitrasin terhadap beberapa jenis bakteri (AL-Janabi, 2006). <\/div>\n
\n<\/div>\n\n\n\n\n\n\n\n\n
\n
\nJenis bakteri<\/div>\n<\/td>\n
\n
\nZona hambat (mm)<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\nStaphylococcus aureus<\/i><\/div>\n
\n<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n20<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\nNon hemolytic Streptococci<\/i><\/div>\n
\n<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n21<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\nBeta-hemolytic Streptococci<\/i><\/div>\n
\n<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n22<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\nBacillus cereus <\/i><\/div>\n
\n<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n22<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\nE. coli<\/i><\/div>\n
\n<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n0<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n
\nAnonim (2008b), menyatakan bahwa TLC (Thin Layer Chromatography<\/i>) adalah metode
\nsederhana, cepat, dan prosedur murah serta memberikan ahli kimia suatu jawaban
\nyang cepat seperti berapa banyak komponen-komponen di dalam suatu campuran.
\nTLC  digunakan untuk mendukung identitas
\nsuatu campuran ketika Rf dari suatu campuran dibandingkan dengan Rf dari suatu
\ncampuran kontrol. Plat TLC merupakan suatu lembaran gelas\/kaca, logam, atau
\nplastik yang dilapisi dengan suatu lapisan tipis dari suatu adsorben yang padat
\n(biasanya tanah kerikil atau oksid aluminium). Jumlah kecil dari campuran yang
\nakan dianalisa ditetakkan dekat pada bagian bawah membentuk sebuah titik dari
\nplat ini. Selanjutnya plat TLC ditempatkan pada suatu kotak yang berisi bahan
\npelarut. Pelarut ini akan naik pada plat TLC dengan prinsip kapiler. n-butanol
\nmerupakan suatu subjek kromatografi lapis tipis (TLC: dengan perbandingan
\nn-butanol: asam cuka: air (4: 1: 2). Basitrasin standar murni atau polymxin B
\nyang diperoleh dengan diteteskan pada suatu titik pada plat TLC. Basitrasin
\ntersebut meresap dengan prinsip kapiler sampai mencapai puncak plat TLC,
\nkemudian plat TLC dikeringkan kemudian disemprot menggunakan iodium dan jarak yang
\nditempuh oleh basitrasin tersebut diukur untuk mengetahui nilai Rf (AL-Janabi, 2006). Berdasarkan hasil praktikum
\nnilai Rf kelompok 1 sebesar 1, kelompok 2 sebesar 1, kelompok 3 sebesar 0,98
\ndan kelompok 3 sebesar 0,96 sedangkan nilai Rf 
\nkontrol sebesar 1. Hal tersebut menandakan bahwa basitrasin yang
\ndihasilkan oleh masing-masing kelompok mempunyai komponen-komponen penyusun
\nyang sama seperti komponen penyusun dari kontrol yang berarti merupakan
\nantibiotik basitrasin.  <\/div>\n
\nTabel 3. Hasil Pengukuran dan Deteksi Bastrasin <\/div>\n
\n<\/div>\n\n\n\n\n\n\n\n
\n
\nKelompok<\/div>\n<\/td>\n
\n
\nInkubasi<\/div>\n<\/td>\n
\n
\nJumlah Basitrasin<\/div>\n<\/td>\n
\n
\nRf<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\n1<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n1×24 jam<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n0,8 ml\/100 ml<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n1<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\n2<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n2×24 jam<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n0,7 ml\/200 ml<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n1<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\n3<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n3×14 jam<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n0,3 ml\/200 ml<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n0,98<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n
\n
\n4<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n4×24 jam<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n0,5 ml\/200 ml<\/div>\n<\/td>\n
\n
\n0,96<\/div>\n<\/td>\n<\/tr>\n<\/tbody>\n<\/table>\n
\n<\/div>\n
\nProduksi basitrasin lebih
\nbanyak dihasilkan melalui sistem batch (Morikawa et al., <\/i>1979). Haddar et al.,
\n<\/i>(2007), optimalisasi produksi basitrasin oleh Bacillus sublitis<\/i>, gliserol merupakan sumber karbon yang baik jika
\ndibandingkan dengan glukosa, sukrosa, asam sitrat dan jus buah. Pengaruh dari
\ndua sumber nitrogen (asam glutamik dan alanin) lebih baik dari pada senyawa anorganik
\nseperti NH4Cl dan Na2\u00adNO\u00ad3 dengan pH 7-7,5,
\nsuhu 37-40 \u00baC.  Hal yang sama juga
\ndinyatakan oleh Awais et al., <\/i>(2007), parameter-parameter
\nseperti masa inkubasi, pH dari konsentrasi medium dan glukosa merupakan suatu
\nfaktor penting dalam mengoptimalkan produksi antibiotik oleh Bacillus sp.<\/i><\/b><\/div>\n
\n\u00b7       
\nPengaruh
\nmasa inkubasi: Waktu inkubasi maksimal 24 jam setelah 48, 72, 96, 120 dan 144
\njam berangsur-angsur menurun.<\/div>\n
\n\u00b7       
\nPengaruh
\npH: pH optimal adalah 8<\/div>\n
\n\u00b7       
\nPengaruh
\ndari konsentrasi glukosa: Inkubasi 120 jam dengan konsentrasi glukosa 5%, glukosa
\n1% pada 24 jam dan di glukosa 5% pada 96 jam dan glukosa 4% pada 48 dan 72 jam.<\/div>\n
\n\u00b7       
\nPengaruh
\nsuhu  dan kecepatan shaker: suhu optimum
\nadalah 30\u00baC dengan kecepatan shaker 150 rpm. <\/div>\n
\n            <\/b><\/div>\n
\nDAFTAR REFERENSI<\/b><\/div>\n
\nAL-Janabi, Ali Abdul Hussein S. 2006.
\nIdentification of Bacitracin Produced by Local Bacillus licheniformis<\/i>. African Journal of Biotechnology <\/i>Vol. 5 (18), pp. 1600-1601.<\/div>\n
\nAnonim. 2008a. Antibiotik. http:\/\/id.wikipedia.org\/wiki\/Antibiotik. Diakses Tanggal 25 Desember 2008.<\/div>\n
\nAnonim. 2008b. Thin Layer Chromatography \u2013 TLC. http:\/\/orgchem.colorado.edu\/hndbksupport\/TLC\/TLC.html. Diakses Tanggal 25 Desember 2008.<\/div>\n
\nAwais, Muhammad., A.A. Shah., A. Hameed And F.
\nHasan. 2007.  Isolation, Identification
\nand Optimization of Bacitracin Produced by Bacillus <\/i>sp. Pak. J. Bot<\/i>.,
\n39(4): 1303-1312.<\/div>\n
\nBudiyanto, A. K. 2004. Mikrobiologi
\nTerapan. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.<\/div>\n
\nHaddar,
\nHouria Oulet, G. M. Aziz., M. H. Al-Gewali. 2007. Optimization of Bacitracin
\nProduction by Bacillus licheniformis <\/i>B5.
\nPakistan Journal of Biologycal Sciences <\/i>10
\n(6): 972-976.   <\/div>\n
\nMorikawa,
\nYasushi., T.K. Ochiai., T. I. Karube dan S. Suzuki. 1979. Bacitracin Production
\nby Whole Cells Immobilized in Polyacrylamide
\nGel. Antimicrobial Agents And Chemotherapy, p 126-130.<\/div>\n
\n_____________. 1979. Continuous production of bacitracin by immobilized living whole cells of Bacillus<\/i>
\nsp. Biotechnology and Bioengineering Volume 22 Issue 5<\/strong>, Pages 1015 – 1023<\/strong><\/b><\/div>\n
\nRyandini, D., H. Pramono, Sukanto. 2005. Mikrobiologi Industri. Fabio UNSOED,
\nPurwokerto.<\/div>\n
\n<\/div>\n
\nSchlegel and Schmidt. 1994. Mikrobiologi Umum. Gadjah
\nMada University
\nPress, Yogyakarta.<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. PENDAHULUAN Antibiotik adalah senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":0,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[15],"tags":[],"yoast_head":"\nMAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. - BacaMedi.Com<\/title>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. - BacaMedi.Com\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. PENDAHULUAN Antibiotik adalah senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentik\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"BacaMedi.Com\" \/>\n<meta property=\"article:published_time\" content=\"2014-01-12T16:14:00+00:00\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2016-02-09T03:47:41+00:00\" \/>\n<meta name=\"author\" content=\"Aedy\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Ditulis oleh\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"Aedy\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:label2\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data2\" content=\"6 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"Article\",\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#article\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/\"},\"author\":{\"name\":\"Aedy\",\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe\"},\"headline\":\"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp.\",\"datePublished\":\"2014-01-12T16:14:00+00:00\",\"dateModified\":\"2016-02-09T03:47:41+00:00\",\"mainEntityOfPage\":{\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/\"},\"wordCount\":1253,\"commentCount\":0,\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe\"},\"articleSection\":[\"Artikel\"],\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"CommentAction\",\"name\":\"Comment\",\"target\":[\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#respond\"]}]},{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/\",\"url\":\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/\",\"name\":\"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. - BacaMedi.Com\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#website\"},\"datePublished\":\"2014-01-12T16:14:00+00:00\",\"dateModified\":\"2016-02-09T03:47:41+00:00\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/bacamedi.com\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp.\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#website\",\"url\":\"https:\/\/bacamedi.com\/\",\"name\":\"BacaMedi.Com\",\"description\":\"Exciting Information\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/bacamedi.com\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":[\"Person\",\"Organization\"],\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe\",\"name\":\"Aedy\",\"image\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/bacamedi.com\/wp-content\/uploads\/2021\/04\/DFGDSGDFHG.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/bacamedi.com\/wp-content\/uploads\/2021\/04\/DFGDSGDFHG.png\",\"width\":1031,\"height\":865,\"caption\":\"Aedy\"},\"logo\":{\"@id\":\"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/image\/\"},\"sameAs\":[\"http:\/\/bacamedi.com\"]}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. - BacaMedi.Com","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. - BacaMedi.Com","og_description":"PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. PENDAHULUAN Antibiotik adalah senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentik","og_url":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/","og_site_name":"BacaMedi.Com","article_published_time":"2014-01-12T16:14:00+00:00","article_modified_time":"2016-02-09T03:47:41+00:00","author":"Aedy","twitter_card":"summary_large_image","twitter_misc":{"Ditulis oleh":"Aedy","Estimasi waktu membaca":"6 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"Article","@id":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#article","isPartOf":{"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/"},"author":{"name":"Aedy","@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe"},"headline":"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp.","datePublished":"2014-01-12T16:14:00+00:00","dateModified":"2016-02-09T03:47:41+00:00","mainEntityOfPage":{"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/"},"wordCount":1253,"commentCount":0,"publisher":{"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe"},"articleSection":["Artikel"],"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"CommentAction","name":"Comment","target":["https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#respond"]}]},{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/","url":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/","name":"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp. - BacaMedi.Com","isPartOf":{"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#website"},"datePublished":"2014-01-12T16:14:00+00:00","dateModified":"2016-02-09T03:47:41+00:00","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/bacamedi.com\/makalah-produksi-basitrasin-dari-isola\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/bacamedi.com\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"MAKALAH PRODUKSI BASITRASIN DARI ISOLAT Bacillus sp."}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#website","url":"https:\/\/bacamedi.com\/","name":"BacaMedi.Com","description":"Exciting Information","publisher":{"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/bacamedi.com\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":["Person","Organization"],"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/42b7d658d1b0bf0af037f3ace598ecfe","name":"Aedy","image":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/image\/","url":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-content\/uploads\/2021\/04\/DFGDSGDFHG.png","contentUrl":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-content\/uploads\/2021\/04\/DFGDSGDFHG.png","width":1031,"height":865,"caption":"Aedy"},"logo":{"@id":"https:\/\/bacamedi.com\/#\/schema\/person\/image\/"},"sameAs":["http:\/\/bacamedi.com"]}]}},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/416"}],"collection":[{"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=416"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/416\/revisions"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=416"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=416"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/bacamedi.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=416"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}