{"id":3874,"date":"2016-05-20T09:57:58","date_gmt":"2016-05-20T02:57:58","guid":{"rendered":"http:\/\/bacamedi.com\/?p=3874"},"modified":"2016-05-20T09:57:58","modified_gmt":"2016-05-20T02:57:58","slug":"mengenal-agroekosistem-ekosistem-pertanian","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/bacamedi.com\/mengenal-agroekosistem-ekosistem-pertanian\/","title":{"rendered":"Mengenal Agroekosistem Atau Ekosistem Pertanian"},"content":{"rendered":"

Mari Mengenal Agroekosistem Atau Ekosistem Pertanian<\/strong> – Tanaman merupakan mahluk hidup yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat bergantung pada faktor biotik dan abiotik disekitar tanam.\u00a0 Faktor abiotik biasanya meliputi tanah, suhu, air, cahaya sedangkan faktor biotik meliputi hama, patogen, mikroorganisme lain dan manusia.\u00a0 Interaksi atau hubungan timbal balik antara faktor biotik dan faktor abiotik disebut dengan ekosistem.\u00a0 Peningkatan faktor biotik disuatu lingkungan bisa dipengaruhi oleh faktor abiotik.\u00a0 Misalkan musim kemarau dapat meningkatkan banyaknya hama yang muncul sehingga bisa mengancam tanaman yang sedang dibudidayakan.<\/p>\n

Hamparan luas dalam suatu area yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi kemudian diolah sedemikian rupa oleh manusia untuk usaha pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dikenal dengan agroekosistem.\u00a0 Agroekosistem inilah yang harus dijaga kelestariannya demi kelangsungan generasi berikutnya.\u00a0 Hal ini disebabkan karena kerusakan-kerusakan yang terjadi di alam atau di agroekosistem akibat penerapan sistem budidaya yang kurang tepat.
\nMasyarakat dapat mengambil segala sesuatu hasil pertanian yang ditanam disuatu agroekosistem secara langsung ataupun terlebih dahulu mengolah atau memodifikasinya.<\/p>\n

Jadi suatu agroekosistem sudah mengandung campur tangan masyarakat yang merubah keseimbangan alam atau ekosistem untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.\u00a0 Pendekatan agroekosistem yang berbasis pada ekologi berusaha menanggulangi kerusakan lingkungan akibat penerapan sistem pertanian yang tidak tepat dan pemecahan masalah pertanian spesifik akibat penggunaan masukan teknologi.\u00a0 Salah satu upaya atau strategi pemecahan masalah dalam agroekosistem adalah pada komponen-komponennya secara terpadu.\u00a0 Misalkan pengendalian hama dengan menggunakan perangkap yang ramah lingkungan.\u00a0 Hal ini tentu menjadi salah satu cara efektif agar hama tersebut berkurang, tanaman tetap berproduksi dan dapat dinikmati oleh masyarakat serta kondisi lingkungan tetap lestari atau terjaga.<\/p>\n

Agroekosistem atau ekosistem pertanian merupakan suatu kesatuan lingkungan pertanian yang tersusun dari komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi serta manusia dengan sistem sosialnya yang tidak dapat dipisahkan dengan komponen-komponen tersebut. Pengertian ekosistem pertanian yang paling sederhana dan mudah dimengerti oleh petani adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik serta manusia pada suatu lingkungan pertanian.
\nPendekatan pertanian berwawasan lingkungan adalah pendekatan yang dimulai dengan pendekatan ekosistem.<\/p>\n

Pendekatan ekosistem pertanian selanjutnya dikenal sebagai agroekosistem menekankan dua prinsip dasar akibat penerapan teknologi. Agroekosistem berasal dari kata sistem, ekologi dan agro.\u00a0 Sistem adalah suatu kesatuan himpunan komponen-komponen yang saling berkaitan dan pengaruh-mempengaruhi sehingga di antaranya terjadi proses yang serasi.\u00a0 Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya. Sedangkan ekosistem adalah\u00a0 sistem yang terdiri dari komponen biotic dan abiotik yang terlibat dalam proses bersama (aliran energi dan siklus nutrisi).<\/p>\n

Pengertian Agro adalah Pertanian dapat berarti sebagai\u00a0 kegiatan produksi\/industri biologis yang dikelola manusia dengan obyek tanaman dan ternak.\u00a0 Pengertian lain dapat meninjau sebagai lingkungan buatan untuk kegiatan budidaya tanaman dan ternak. Pertanian dapat juga dipandang sebagai pemanenan energi matahari secara langsung atau tidak langsung melalui pertumbuhan tanaman dan ternak.<\/p>\n

Analisis agroekosistem (AAES), merupakan kegiatan terpenting dalam pengelolaan hama dan penyakit terpadu, kegiatan ini dapat dianggap sebagai teknik pengamatan terhadap hal yang mendasari petani dalam membuat keputusan-keputusan pengelolaan lahan pertaniannya.\u00a0 Analisis agroekosistem merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam pengelolaan hama terpadu. Kegiatan AES dapat dianggap sebagai teknik pengamatan terhadap hal yang mendasari petani dalam membuat keputusan tentang pengelolaan lahan \/ kebunnya. Keputusan pengelolaan tersebut misalnya kegiatan sanitasi, pemangkasan , pemupukan, teknik pengendalian. Kegiatan AAES mengharuskan melakukan sejumlah pengamatan sejumlah faktor sebelum membuat keputusan perlindungan tanaman. Faktor tersebut antara lain\u00a0 hama, cuaca, penyakit, air, musuh alami,kondisikebun,serangga netraL, Gulma.<\/p>\n

Komponen agroekosistem dan interaksinya terdiri dari Tanah, biota tanah , vegetasi, manusia, teknologi, nutrisi \/ pemupukan , pestisida, Hewan ternak, Sungai \/ air.\u00a0 Dalam komponen agroekosistem di atas saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Tanah komponen sumberdaya alam yang mencakup semua bagian atas permukaan bumi, termasuk yang di atas dan di dalamnya yang terbentuk dari bahan induk yang dipengaruhi kinerja iklim dan biota tanah. Tanah yang diberikan pestisida kimia yang berlebihan dapat membuat tanah kekurangan nutrisi, musuh alami menjadi berkurang, dan ledakan hama.<\/p>\n

Bacaan lebih lanjut ;<\/p>\n