{"id":183,"date":"2015-09-14T00:41:00","date_gmt":"2015-09-14T00:41:00","guid":{"rendered":"http:\/\/hosting.mwh.asia\/~chyrunco\/?p=183"},"modified":"2016-03-09T18:31:51","modified_gmt":"2016-03-09T11:31:51","slug":"pengenalan-alat-dan-teknik-laboratoriu","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/bacamedi.com\/pengenalan-alat-dan-teknik-laboratoriu\/","title":{"rendered":"Pengenalan Alat Dan Teknik Laboratorium Mikrobiologi"},"content":{"rendered":"
Pengenalan Alat Dan Teknik Laboratorium Mikrobiologi –\u00a0<\/strong>Sebelum masuk ke inti pembahasan pada artikel ini. Yaitu tentang Pengenalan Alat Dan Teknik Laboratorium Mikrobiologi, mari terlebih dahulu memahami teknik dasar dalam prinsip kerja Mikrobiologi. \u00a0Mikrobiologi menuntut pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam 5 teknik dasar yaitu inokulasi, inkubasi, isolasi, pengujian atau eksaminasi dan identifikasi. Masing-masing teknik dasar tersebur masih dapat dirinci lebih lanjut dan meliputi penggunaan alat dan teknik yang beragam.<\/p>\n Inokulasi<\/u><\/b> adalah tindakan memasukkan sumber mikroba ke dalam suatu media. Sumber mikroba dapat berasal dari apa saja seperti tanah, udara, air, bahan makanan, air ludah. Adapun media adalah substrat dengan kandungan nutrien di dalamnya yang dibutuhkan bagi pertumbuhan mikroba. Untuk kepentingan inokulasi maka diperlukan beragam alat seperti jarum inokulasi, batang dr\u00fcgalsky, tabung reaksi dengan akuades steril untuk rangkaian pengenceran dan sebagainya. Sumber mikroba selanjutnya dapat ditumbuhkan pada beragam media sesuai dengan kebutuhannya, seperti\u00a0Pembuatan Media Pertumbuhan Mikrobiologi<\/a>\u00a0Nutrien\u00a0Agar.<\/p>\n Inkubasi<\/u><\/b> adalah tindakan menumbuhkan mikroba pada kondisi lingkungan yang sesuai baik suhu, kelembaban, pH dan sebagainya. Untuk keperluan inkubasi, maka diperlukan sejumlah alat seperti inkubator.<\/p>\n Isolasi<\/u><\/b> adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk memisahkan suatu mikroba dari campurannya. Pertumbuhan mikroba langsung dari alam pada media akan memunculkan beragam koloni dari spesies yang bermacam-macam. Koloni pada dasarnya didefinisikan sebagai hasil proliferasi atau pertumbuhan mikroba dari satu sel menjadi banyak sel sehingga dapat dilihat sebagai noda atau bercak-bercak pada permukaan media padat. Koloni-koloni pada kondisi seperti ini belum tentu berarti berasal dari satu spesies yang murni sehingga perlu tindakan pemurnian yang dikenal sebagai isolasi. Untuk keperluan ini diperlukan kerja aseptis sehingga perlu media dalam cawan petri, bunsen burner, jarum ose dan sebagainya.<\/p>\n Eksaminasi<\/u><\/b> adalah teknik dasar yang meliputi pengujian dan pengamatan terhadap kultur mikroba yang telah murni. Pada kegiatan eksaminasi umumnya meliputi kegiatan pengamatan mikromorfologi, makromorfologi, biokimiawi, mungkin pula serologi dan molekuler. Untuk keperluan tersebut menggunakan beragam alat seperti tabung reaksi, erlenmeyer, hemositometer, pH meter, mikroskop.<\/p>\n Identifikasi<\/u><\/b> ditujukan untuk mengenali mikroba yang dieksaminasi terutama kelompok mikroba yang mana bahkan sampai ke spesies mikroba bersangkutan. Untuk kepentingan ini maka ragam informasi yang diperoleh dari eksaminasi sangat menentukan akurasinya. Ke Lima tahapan tersebut sangat penting, sebagai contohnya kita akan Melakukan Uji Aktivitas Enzimatis<\/a> Mikroorganisme, jika di mulai dari awal maka kita harus melakukan yang namanya isolasi, inokulasi, inkubasi, identifikasi, Eksaminasi.<\/p>\n Pengenalan Alat Yang Umum Dalam Laboratorium Mikrobiologi<\/p>\n 1. Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)<\/p>\n Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagian dan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi. Untuk Lebih Jelas bisa membaca Artikel Penjelasan Mikroskop Lengkap<\/a>.<\/p>\n <\/a><\/p>\n \n Keterangan bagian-bagian Mikroskop:<\/b><\/p>\n Prosedur Pengoperasian Mikroskop:<\/b><\/p>\n Penentuan perbesaran total:<\/b><\/p>\n \u00a0<\/b><\/p>\n Ukuran specimen yang diamati dapat diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x<\/p>\n \n Penggunaan minyak imersi:<\/b><\/p>\n \n Semakin kecil nilai daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titik yang berdekatan pada preparat sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan memperbesarkan indeks bias atau menggunakan cahaya yang memiliki panjang gelombang (\u03bb) pendek. Biasanya dapat digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias pada perbesaran 10 x 100.<\/p>\n 2. Mikroskop Stereo (Zoom Stereo Microscope)<\/p>\n Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.<\/p>\n <\/a><\/p>\n \n Bagian-bagian mikroskop stereo:<\/p>\n Prosedur pengoperasian mikroskop stereo:<\/p>\n 3. Autoklaf (Autoclave)<\/p>\n Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 Psi (15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC, tapi jika digunakan suhu 115oC, lama waktu autoclaving disarankan menjadi 20 menit.<\/p>\n <\/a><\/p>\n Baca Juga : Alat Dan Prinsip Sterilisasi<\/a><\/p>\n Keterangan gambar \u00a0autoklaf vertikal dan bagian-bagiannya:<\/p>\n Cara Penggunaan :<\/p>\n 4. Inkubator (Incubator)<\/p>\n Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC.<\/p>\n 5. Hot plate stirrer dan magnetic bar<\/p>\n Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) merupakan alat pengaduk otomatis yang digerakkan oleh medan magnit, pengaduk yang digunakan adalah magnetic bar yang bergerak karena ada gerakan medan magnit. Alat ini disertai dengan pemanas yang dapat diatur suhunya (atau dengan pengatur suhu tunggal). Alat ini digunakan untuk menghomogenkan suatu larutan.<\/p>\n 6. Colony counter<\/p>\n <\/a><\/p>\n \n Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala\/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat ditandai dan dihitung menggunakan alat hitung otomatis. Setelah selesai, angka yang tercatat pada alat hitung dapat di set ulang.<\/p>\n 7. Biological Safety Cabinet<\/p>\n Biological Safety Cabinet (BSC) atau Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi udara yang lewat ruang BSC steril. Selain itu dengan kecepatan alir yang tinggi, udara yang steril akan mendorong udara yang tidak steril sehingga tidak dapat masuk ke ruang BSC. Alat BSC dilengkapi UV yang berfungsi sebagai disinfektan permukaan alat dan ruang BSC, sehingga biasanya UV di pasang atau on sekurangnya 2 jam sebelum aliran udara steril dialirkan. Karena sifatnya yang merusak, saat bekerja di BSC, lampu UV dimatikan. Prosedur penggunaan BSC seri 36212, Purifier\u2122 Biological Safety Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki laboratorium mikrobiologi adalah sebagai berikut:<\/p>\n 8. Pipet (pippete) atau Mikropipet dan Tip<\/p>\n Pipet adalah alat untuk memindahkan cairan dengan volume yang terukur, pada umumnya volume cairan yang dipindah dalam praktikum mikrobiologi berkisar 0,1 ml-10ml, tetapi dapat pula dalam volume yang hanya beberapa \u00b5l. Banyak pilihan kapasitas volume pipet, sebagian pipet dapat diatur volumenya sesuai kebutuhan (adjustable volume pipette) adapula yang hanya memiliki 1 ukuran volume tetap (fixed volume pipette). Untuk penggunaannya, pipet memerlukan memerlukan tip yang biasanya sekali pakai (dispossable).<\/p>\n \n <\/a><\/p>\n \n Cara Penggunaan :<\/p>\n 9. Cawan Petri (Petri Dish)<\/p>\n Cawan petri terdiri dari 2 keping, yaitu cawan basal (bagian bawah) dan tutup. Cawan petri digunakan untuk wadah membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan selanjutnya ditutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, cawan petri yang biasadigunakan dalam praktikum mikrobiologi berdiameter 15 cm.<\/p>\n 10. Pipet Ukur (Measuring Pippete)<\/p>\n Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.<\/p>\n 11. Pipet tetes (Pasteur Pippete)<\/p>\n Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl \/ NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.<\/p>\n 12. Tabung reaksi (Reaction Tube \/ Test Tube)<\/p>\n Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Pada umumnya dengan volume tabung 15 ml.<\/p>\n 13. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)<\/p>\n Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan dan media pertumbuhan mikroba. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml dan 2000 ml.<\/p>\n 14. Gelas ukur (Graduated Cylinder)<\/p>\n <\/a><\/p>\n \n Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.<\/p>\n 15. Batang L (L Rod)<\/p>\n Batang L atau dikenal pula sebagai tangkai atau batang dr\u00fcgalsky bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Karena perannya untuk menyebarkan secara merata maka disebut spreader.<\/p>\n 16. Mortar dan Pestle<\/p>\n Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut. Umumnya dari bahan gelas atau keramik<\/p>\n 17. Beaker Glass<\/p>\n Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dan sebagainya. Memiliki kisaran volume bervariasi.<\/p>\n 18. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)<\/p>\n Salah satu alat yang berperan dalam menciptakan lingkungan kerja aseptis atau untuk keperluan sterilisasi alat logam dan gelas tertentu. Pembakar bunsen atau lampu bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau spiritus. \u00a0Penggunaan dalam laminar hood harus berupa pembakar bunsen berbahan bakar gas.<\/p>\n 19. Glass Beads<\/p>\n Glass beads adalah manik-manik gelas kecil, umumnya dengan diameter 3 mm-5 mm yang digunakan untuk meratakan suspensi biakan di atas permukaan agar dengan cara menggoyang. Glass beads digunakan pada teknik spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau batang dr\u00fcgalsky.<\/p>\n 20. Tabung Durham<\/p>\n Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung\/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).<\/p>\n 21. Jarum Inokulum<\/p>\n Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam\/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas atau bahan lain seperti dispossable plastic yang digunakan sekali pakai tanpa dipijarkan. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop\/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle\/transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Henrich\u2019s Slide Culture.<\/p>\n 22. Pinset<\/p>\n Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.<\/p>\n 23. pH Indikator Universal<\/p>\n Indikator pH berguna untuk mengukur\/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan.<\/p>\n 24. Pipet Filler \/ Bulb<\/p>\n\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n
\n