{"id":109,"date":"2015-12-01T00:05:00","date_gmt":"2015-12-01T00:05:00","guid":{"rendered":"http:\/\/hosting.mwh.asia\/~chyrunco\/?p=109"},"modified":"2016-02-25T08:26:57","modified_gmt":"2016-02-25T01:26:57","slug":"singkong-atau-umbi-kayu-atau-ada-yang","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/bacamedi.com\/singkong-atau-umbi-kayu-atau-ada-yang\/","title":{"rendered":"Budidaya Singkong (Umbi Kayu)"},"content":{"rendered":"

Singkong atau umbi kayu atau ada yang menyebutnya ketela pohon adalah tumbuhan yang masuk kedalam kelas Dicotyle<\/i>,sub divisi dari Angiospermae<\/i>. Termasuk dari Genus Manihot<\/i> dan memiliki nama ilmiah Manihot Utilisima<\/i>. Singkong adalah tanaman tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae, termasuk Ordo Euphorbiales.<\/i><\/p>\n

Tanaman singkong banyak sekali dijumpai disekitar kita karena memiliki banyak manfaat dan cenderung mudah dalam penanaman dan perawatannya dibanding tumbuhan pertanian yang lain. Awal masuk singkong ke wilayah Indonesia adalah pada sekitar abad ke-16 yang diperkenalkan oleh orang Portugis yang dibawa dari Brasil, dan mulai dikomersialkan sekitar tahun 1810 (saat itu masih Hindia Belanda).<\/p>\n

Pada umumnya para petani menanam singkong sebagai kegiatan sampingan usaha pertanian, maksudnya adalah penanaman singkong dilakukan dipinggiran (pematang) ketika sawah ditanami padi, atau ditanam diseluruh sawah ketika sedang musim kemarau. Namun sekarang ketika pergantian musim sulit diprediksi, banyak petani yang menanam singkong sebagai tanaman utama dibandingkan tumbuhan yang lain semisal jagung atau kacang. Itu karena singkong memiliki beberapa keunggulan<\/b> dibanding tanaman yang lain, diantaranya:<\/p>\n